• Opini
  • Penanganan Limbah Minyak Goreng dengan Soda Api

Penanganan Limbah Minyak Goreng dengan Soda Api

Larutan NaOH yang sering disebut soda api, sangat mudah didapatkan. Larutan ini bisa menjadi bahan mengubah jelantah menjadi sabun.

Gilbert Wijaya

Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan (Unpar).

Sungai Cikapundung membelah permukiman padat di kawasan Tamansari, Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/2/2022). Sungai Cikapundung menjadi tempat pembuangan limbah rumah tangga. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

25 Juni 2022


BandungBergerak.idLimbah minyak goreng atau sering disebut minyak jelantah yang sering dibuang ke saluran air, akan menyebabkan lemak minyak itu terbawa hingga ke danau atau laut. Lemak minyak akan menyatu dan membentuk suatu lapisan yang bisa menutupi permukaan air hingga menghalangi cahaya dan oksigen masuk. Lapisan lemak sangat disukai oleh bakteri dan tempat yang cocok untuk berkembang biak.

Hingga saat ini, belum adanya upaya daur ulang minyak jelantah secara sadar akibatnya minyak jelantah dibuang sembarangan dan mengakibatkan pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, larutan alkali merupakan metode yang paling efektif dalam menangani limbah minyak goreng sehingga dapat dihidrolisi menjadi sabun yang ramah lingkungan. Sabun yang terbuat dari limbah minyak goreng lebih efektif membersihkan kotoran berlemak, minyak, darah lebih cepat menghilang jika menggunakan sabun ini.

Pemanfaatan sabun dihasilkan dari proses hidrolisi minyak menjadi asam lemak bebas dan gliserol yang dilanjukan oleh proses saponifikasi menggunakan larutan basa kuat seperti NaOH. Asam lemak yang berikatan dengan basa kuat biasa dinamakan sabun. Walaupun sabun dari limbah minyak goreng dari sisi warna dan aroma kurang menarik, namun dari segi ramah lingkungan sabun ini adalah sabun yang cukup ramah bagi lingkungan.

Pada dasarnya limbah minyak goreng tidak memiliki nilai ekonomi, namun setelah diolah menjadi sabun menjadi memiliki nilai ekonomi. Dengan mengubah limbah minyak goreng menjadi sabun merupakan salah satu langkah menjaga lingkungan dengan mengolah limbah menjadi suatu barang yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi.

Baca Juga: Rumah dan Kesejahteraan untuk Manusia Gerobak
Pentingnya Restorative Justice dalam Mengatasi Kelebihan Kapasitas Lembaga Pemasyarakatan
Meningkatkan Produksi Minyak Bumi Indonesia untuk Kesejahteraan Rakyat

Pengolahan Limbah Minyak Goreng dengan NaOH

Larutan alkali NaOH merupakan solusi dalam menangani limbah minyak goreng karena larutan NaOH dapat diperoleh dengan mudah. NaOH merupakan salah satu golongan basa kuat yang biasa digunakan dalam proses hidrolisis atau saponifikasi dalam limbah minyak goreng. Reaksi saponifikasi adalah reaksi di mana asam lemak dan basa kuat dihidrolisis (Antonius,2018).

Pada saat penambahan larutan Naoh ke dalam limbah minyak goreng maka terjadi reaksi saponifikasi, di mana limbah minyak goreng adalah asam lemak dan larutan NaOH adalah basa kuat maka terbentuk sabun dengan fungsi yang sama dengan sabun pada umumnya. Sehingga minyak goreng tidak lagi dibuang sembarangan, melaikan akan ditampung dan dikumpulkan lalu dapat dijual ke pengepul atau dapat diolah sendiri menjadi sabun.

Untuk membuat sabun dari minyak goreng bekas dilakukan pencampuran dengan larutan NaOH dengan perbandingan 1:3. Dalam perbandingan tersebut kadar NaOH menjadi 40 persen yang sesuai dengan syarat standar mutu sabun mandi menurut SNI 06-3532-1994 yaitu alkali bebas maksimum 0,1 persen sebagai NaOH. Dalam pembuatan sabun dengan larutan NaOH 25 persen menghasilkan sabun kecil yaitu 0,0272 persen. Sabun dengan kadar alkali bebas semakin kecil maka akan semakin baik pula untuk kulit agar tidak dapat menyebabkan iritasi pada kulit.

Larutan NaOH sering disebut soda api, sangat mudah didapatkan. Namun larutan NaOH cukup berbahaya jika terkena tangan oleh sebab itu dianjurkan menggunakan sarung tangan dalam penuangannya.

Di Indonesia sendiri larutan NaOH masih sering diimpor. Setiap tahunnya terjadi kenaikan kebutuhan terkait NaOH seperti pada tahun 2016 kebutuhan NaOH yang perlu diimpor adalah 233.591,93 ton (Badan Pusat Statistik, 2017). Selain larutan NaOH pembuatan sabun juga bisa digunakan larutan KOH namun dalam KOH jarang didengar dan cukup sulit untuk mendapatkan bahan tersebut.

Sabun yang terbuat dari limbah minyak goreng memiliki dampak positif bagi lingkungan seperti dengan menggunakan sabun olahan dari limbah kita dapat mengurangai pembuangan limbah minyak goreng yang sembarangan. Dari penggunaan sabun olahan limbah kita juga mengurangi penggunaan CPO sawit yang sekarang harganya cukup mahal, harganya di kisaran 6.258 - 6.707 Ringgit Malaysia per ton (CNBC Indonesia).

Dikutip dari Kontan harga sabun olahan minyak goreng di Yogyakarta berkisar 15.000 Rupiah jauh lebih mahal dari harga sabun pada umumnya yaitu 5.000 – 10.000 Rupiah. Harga tersebut sangat menguntungkan bagi pelaku usaha karena dapat menghasilkan keutungan yang banyak dan juga pada saat ini lagi banyaknya tren go green.

Pengolahan jelantah menjadi sabun menjadi salah satu peluang usaha dari limbah yang dipandang sebelah mata saja yang dapat menghasilkan keuntungan yang cukup.

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//