• Kampus
  • Sri Mulyani: Tahun 2023 Anggaran Pendidikan 608,3 Triliun Rupiah

Sri Mulyani: Tahun 2023 Anggaran Pendidikan 608,3 Triliun Rupiah

Sri Mulyani mengatakan, pemerintah akan terus berkomitem untuk memperkuat dan memperbaiki kualitas belanja pendidikan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani, dalam Webinar 1: Pemulihan dan Penguatan Sumber Daya Manusia Pendidikan Tinggi Pasca-Pandemi yang digelar Unpad, Rabu (31/8/2022). (Foto: Humas Unpad)*

Penulis Iman Herdiana1 September 2022


BandungBergerak.idPemerintah menjanjikan anggaran pendidikan tahun 2023 akan ditambah menjadi 608,3 triliun rupiah. Anggaran tersebut untuk menguatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar produktif, inovatif, dan berdaya saing melalui reformasi di sektor pendidikan.

“Tahun 2023 anggaran di bidang pendidikan akan meningkat lebih tinggi lagi yaitu 608,3 triliun. Ini merupakan angka yang luar biasa besar,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani, dalam Webinar 1: Pemulihan dan Penguatan Sumber Daya Manusia Pendidikan Tinggi Pasca Pandemi yang digelar secara hybrid, Rabu (31/8/2022).

Sri Mulyani menjelaskan, APBN memiliki peranan yang sangat penting dalam menyiapkan sumber daya manusia Indonesia. APBN tahun 2023 memiliki lima agenda. Salah satunya adalah menguatkan kualitas SDM melalui pendidikan yang ditopang dengan kesehatan dan perlindungan sosial.

Diungkapkan Sri Mulyani, saat ini pemerintah akan terus berkomitem untuk memperkuat dan memperbaiki kualitas belanja pendidikan, baik yang melalui pemerintah daerah mapun yang ada di kementerian/lembaga.

“Pemerintah juga akan memperkuat investasi di bidang pendidikan dengan melakukan perluasan, terutama untuk pembiayaan beasiswa, baik untuk pendidikan, maupun untuk riset dan inovasi,” ungkapnya.

Baca Juga: SUARA SETARA: Mencari Pendidikan yang Mengabdi pada Rakyat
Rapor Kuning Pendidikan Jawa Barat Perlu Berkaca pada Finlandia dan Ki Hajar Dewantara
PAYUNG HITAM #3: Pendidikan Kita Baik-Baik Saja, Kok (?)

Peran Penting Perguruan Tinggi

Menurut Sri Mulyani, negara maju dicirikan dari kualitas sumber daya manusianya. Karena itu, perguruan tinggi memiliki peran penting untuk menjadi institusi yang terus mendukung penciptaan dan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.

“Saya ingin mengajak kepada seluruh sivitas akademika Universitas Padjadjaran dan para hadirin untuk bersama-sama, mari kita mencurahkan upaya, pikiran, tenaga dan sumber daya untuk terus membangun kualitas pendidikan yang makin baik sesuai kebutuhan zaman,” kata Sri Mulyani.

Pada kesempatan tersebut, ia berharap Unpad terus meningkatkan kualitas proses pendidikan dan menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan problem solving.

Sri Mulyani juga mengatakan bahwa perguruan tinggi perlu meningkatkan pencapaian bukan hanya dari sisi partisipasi lulusan atau mahasiswa tetapi juga skor intelektual mereka.

Selain itu, perguruan tinggi diharapkan menjawab kebutuhan lapangan kerja yang mengalami perubahan yang sangat cepat. Ilmu pengetahuan pun perlu dapat menjawab berbagai tantangan hari ini dan ke depan.

“Tentu perguruan tinggi tidak bisa menjawab semua persoalan yang ada di negara dan bangsa serta dunia. Dibutuhkan kolaborasi. Oleh karena itu kerja sama antara pemerintah, perguruan tinggi, dan industri atau swasta menjadi keharusan,” kata Sri Mulyani.

Webinar yang diselenggarakan dalam rangka Lustrum XIII Unpad ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Keuangan Ida Nurlinda. Dalam sambutannya, Ida berharap webinar ini dapat menghadirkan gagasan yang inovatif dan kreatif.

“Melalui kegiatan webinar ini saya berharap dapat lahir gagasan-gagasan  untuk membantu perguruan tinggi menghadapi era pasca pandemi, hybrid university, dan learning loss,” harap Ida.

Sementara itu, Koordinator Webinar Series Lustrum XIII Unpad R. Achmad Gusman Catur Siswandi, mengatakan bahwa webinar ini diikuti 260 peserta daring. Webinar ini diharapkan dapat menyebarluaskan informasi dari pemangku kepentingan dalam menghadapi dan menyelesaikan isu-isu terkait tataran baru di era hybrid university dan pascapandemi.

Webinar ini menghadirkan pembicara Stefan Rothenburg dari University of California Davis, Arianti Anaya selaku Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, Andin Hadiyanto selaku Direktur Utama LPDP, dan Aulia Iskandarsyah selaku Direktur SDM Unpad.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//