• Berita
  • Ratusan Kendaraan Pemudik Diputar Balik, Kasus Covid-19 di Bandung Naik

Ratusan Kendaraan Pemudik Diputar Balik, Kasus Covid-19 di Bandung Naik

Wali Kota Oded menyebut hunian rumah sakit di Bandung mulai naik.

Pos penyekatan mudik 2021 di bundaran Cibiru, Kota Bandung, Kamis (6/5/2021). Sejumlah kendaraan yang membawa pemudik diputar balik. (Foto: Prima Mulia)

Penulis Iman Herdiana7 Mei 2021


BandungBergerak.idPetugas penyekatan mudik 2021 harus memutar balik ratusan kendaraan yang membawa pemudik pada hari H berlakunya larangan mudik, Kamis (6/5/2021) kemarin. Petugas melakukan penyegatan di pos-pos cek poin larangan mudik yang tersebar di wilayah Bandung Raya, seperti bundaran Cibiru, pos sekat di Cikalang, Cileunyi, Kabupaten Bandung, ada lagi di exit tol Cileunyi.

Pos penyekatan mudik 2021 juga tersebar di perbatasan Bandung Sumedang di Parakanmuncang, dan berakhir di perbatasan Bandung Garut, yaitu Cikaledong dan pos sekat Lingkar Nagreg. Kawasan Nagreg yang pada tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19 selalu ramai dialiri gelombang kendaraan mudik, kali ini sepi. Kondisi jalan yang sepi dimanfaatkan pekerja jalan untuk mewarnai kolom beton tunnel Lingkar Nagreg, sebagai pemandu untuk pengguna jalan pada malam hari.

Di Kota Bandung, penghalauan kendaraan berlangsung di 8 pos penyekatan mudik 2021. Salah satunya di posko cek poin Gerbang Tol Moh. Toha. Hingga pukul 12.00 WIB tercatat ada 103 kendaraan yang diputar balik. Sedangkan di posko cek poin Gerbang Tol Pasir Koja, hingga pukul 14.00 WIB, telah ada 36 kendaraan yang bernasib serupa.

Standar Operasional Prosedur (SOP) ketat juga diterapkan di enam posko lainnya pada hari pertama pemberlakukan cek poin di Kota Bandung. Delapan cek poin ini akan beroperasi di masa libur lebaran 2021 pada 6-17 Mei.

“Informasi dari pak Kapolsek dan dari pak Camat di Tol Buahbatu ini ada 117 kendaraan yang diperiksa. Dan 17 kendaraan sudah diputar balik,” kata Wali Kota Bandung Oded M Danial saat memantau posko cek poin Gerbang Tol Buahbatu.

Oded mengingatakan kepada masyarakat Kota Bandung untuk lebih bijak beraktivitas. Mengingat potensi transmisi virus Corona kini tengah meningkat seiring tingginya mobilitas masyarakat. Termasuk bagi warga Kota Bandung yang tengah berada di perantauan, Oded berharap lebih ikhlas menahan diri tidak mudik.

Penyekatan jalan mudik itu bukan berarti ingin mengekang, kata Oded. Namun saat ini faktor kesehatan menjadi sangat penting untuk melawan pandemi Covid-19. “Kepada warga Kota Bandung baik yang ada di sini atau pun yang ingin mudik ke luar, saya mengimbau lebih baik di rumah masing-masing. Juga kepada warga yang ada di luar tidak masuk ke Bandung dulu,” katanya.

Pekerja melakukan pengecatan Lingkar Nagreg sebagai tanda bagi pengguna jalan di malam hari, Kamis (6/5/2021). Lingkar Nagreg tahun ini bakal sepi karena adanya kebijakan larangan mudik. (Foto: Prima Mulia)
Pekerja melakukan pengecatan Lingkar Nagreg sebagai tanda bagi pengguna jalan di malam hari, Kamis (6/5/2021). Lingkar Nagreg tahun ini bakal sepi karena adanya kebijakan larangan mudik. (Foto: Prima Mulia)

Baca Juga: Ramadan di Tahun Pagebluk (17): Perjuangan tanpa Ujung Seorang Guru Honorer
Lolos Cek Poin Mudik dengan Bersepeda
Covid-19 Bandung Raya Diramalkan Melonjak setelah Lebaran
Waspada Covid-19 di Mal, Kasus Meninggal di Bandung Naik sejak 2 Hari Terakhir

Hunian Rumah Sakit Naik

Oded mengaku tak ingin terjadi ledakan kasus positif Covid-19 seperti di India. Tetapi karena pergerakan masyarakat yang tinggi saat ini, angka Covid-19 di Bandung terus bertambah. Bahkan hunian rumah sakit sudah mulai naik. “Karena saya khawatir karena sekarang ini informasi tingkat hunian (rumah sakit) sudah meningkat,” kata Oded, tanpa menyebutkan angka hunian rumah sakit di Kota Bandung.

Namun menurut Pusat Informasi Covid-19 Kota Bandung di laman covid19.bandung.go.id yang terakhir diperbarui Kamis (6/5/2021) 18:29 WB, total konfirmasi Covid-19 sebanyak 17.766 kasus. Sdangkan kasus konfirmasi aktif atau belum sembuh sebanyak 872 kasus, jumlah ini bertambah 48 kasus dari hari sebelumnya.

Sementara konfrimasi sembuh dari Covid-19 sebanyak 16.593 kasus. Penambahan juga terjadi pada konfirmasi meninggal karena Covid-19 sebanyak 301 kasus, bertambah satu kasus dari sehari sebelumnya.

Dalam dua pekan terakhir, sejak 18 April 2021 sampai 3 Mei 2021, Pusat Informasi Covid-19 Kota Bandung mencatat terjadi penambahan 939 kasus pasien Covid-19 di Bandung. Pada 18 April 2021, total konfirmasi positif Covid-19 Kota Bandung sebanyak 16.641 kasus, menjadi 17.580 kasus pada 3 Mei 2021.

Jumlah kasus positif aktif yang berpotensi menularkan Covid-19 tersebar di 30 kecamatan yang ada di Bandung. Dengan kata lain, tidak ada satu pun kecamatan di Bandung yang masuk zona biru atau hijau atau zona bebas Covid-19. Semua wilayah di bandung zona kuning atau oranye, yang artinya terdapat kasus aktif.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//