• Kampus
  • Survei: Mayoritas Mahasiswa Unpad Jenuh Kuliah Daring

Survei: Mayoritas Mahasiswa Unpad Jenuh Kuliah Daring

Pandemi Covid-19 memasuki tahun kedua. Unpad siapkan kuliah hybrid.

Hasil survei yang digelar Direktorat Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni Unpad tentang keinginan mahasiswa kuliah tatap muka. Survei dilakukan daring, 28-30 Mei 2021. (Dok Unpad)

Penulis Iman Herdiana2 Juni 2021


BandungBergerak.idUniversitas Padjadjaran (Unpad) menggelar survei di masa pandemi Covid-19 tentang keinginan mahasiswa untuk kembali berkegiatan di kampus atau kuliah tatap muka. Survei daring ini diikuti 1.857 responden mahasiswa Unpad. Hasilnya, sebanyak 77,7 persen atau mayoritas responden ingin berkunjung ke kampus.

Survei yang digelar Direktorat Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni Unpad itu berlangsung 28-30 Mei 2021. “Tujuan survei ini ingin mengetahui seberapa besar antusiasme mahasiswa untuk berkunjung ke kampus. Survei ini juga dilakukan guna menunjang Unpad menuju pembelajaran hybrid,” ujar Direktur Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni Unpad Dr. Boy Yoseph Cahya Sunan Sakti Syah Alam, dalam siaran pers yang dikutip Rabu (2/6/2021).

Hasil survei lainnya, sebanyak 68,3 persen responden menginginkan kuliah tatap muka, sedangkan 14,9 persen responden lebih memilih kuliah daring. “Kalau dilihat mahasiswa kebanyakan sudah ingin masuk ke kampus dan sudah mulai jenuh dengan kuliah online,” kata Boy.

Hal itu terlihat dari hasil poling mengenai lokasi di kampus yang ingin dikunjungi mahasiswa. Sebanyak 37,8 persen responden menginginkan mengunjungi ruang kelas; 22,5 persen memiliki keinginan mengunjungi kantin kampus; dan 17,9 persen ingin mengunjungi perpustakaan.

Baca Juga: Mengantisipasi Fase Kecewa dan Lelah saat Pandemi Covid-19 Tak Kunjung Berlalu
UI: 29 Juta Penduduk Usia Kerja di Indonesia Terimbas Pandemi Covid-19

Unpad Putuskan Kuliah Hybrid Agustus

Unpad sendiri memutuskan akan menerapkan sistem pembelajaran berbasis hybrid atau bauran di masa pandemi berkepanjangan ini. Dengan model ini, pembelajaran akan dilakukan melalui kombinasi tatap muka dengan daring. Pembelajaran kuliah hybrid berlaku untuk semua kegiatan universitas, mulai pendidikan, riset, pengabdian, layanan, dan inovasi lain dilakukan secara hybrid, atau kombinasi fisik dengan teknologi.

Keputusan itu sejalan dengan hasil survei yang dilakukan Direktorat Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni Unpad. Rektor Unpad Rina Indiastuti menjelaskan, meski pembelajaran daring yang sudah dilakukan Unpad dalam setahun terakhir sudah optimal, mahasiswa tetap merasa bahwa ada kapasitas yang tidak bisa disalurkan hanya lewat daring.

Karena itu, melalui model kuliah hybrid, Unpad akan membuka kegiatan pembelajaran tatap muka di dalam kampus secara terbatas. Nantinya pembelajaran bauran akan berlangsung di bawah protokol kesehatan yang ketat. Rektor menjelaskan, ada sejumlah kriteria yang ditetapkan untuk membuka kegiatan pembelajaran tatap muka.

Kesediaan dosen pengampu, urgensi mata kuliah yang memerlukan kegiatan tatap muka, hingga kesediaan mahasiswa, kondisi kesehatan mahasiswa, dan izin orang tua menjadi beberapa kriteria yang ditetapkan sebelum menggelar pembelajaran tatap muka.

“Untuk mahasiswa dari luar kota dibolehkan selama kompetensi mata kuliahnya tidak bisa ditinggalkan, kemudian sehat dan ada izin orang tua,” kata Rina Indiastuti, dalam acara “Rektor Menyapa” yang digelar secara virtual, Senin (31/5/2021).

Intinya, kata Rektor, pembelajaran tatap muka diutamakan bagi mata kuliah yang memerlukan capaian kompetensi praktis, teknik, hingga karakteristik kepribadian mahasiswa. “Kalau lainnya bisa dilakukan daring, maka daring saja,” kata Rektor.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//