Cara Meningkatkan Imun di saat Covid-19 Merebak
Setiap orang diharapkan meningkatkan pertahanan tubuh (imunitas) agar terhindar dari paparan virus yang sudah menginfeksi lebih dari 2 juta jiwa di Indonesia.
Penulis Iman Herdiana26 Juni 2021
BandungBergerak.id - Virus corona penyebab penyakit Covid-19 semakin menyebar tak terkendali. Setiap orang diharapkan meningkatkan pertahanan tubuh (imunitas) agar terhindar dari paparan virus yang sudah menginfeksi lebih dari 2 juta jiwa di Indonesia, dan menyebabkan lebih dari 55.000 orang meninggal.
Untuk mencegah terpapar dari virus corona, beberapa ahli gizi pun memberikan tips atau cara-cara agar mampu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit Covid-19.
Ahli gizi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Toto Sudargo meningkatkan imun tubuh di tengah penularan Covid-19 yang semakin menjadi, antara lain, dengan melakukan olahraga teratur dengan intensitas sedang.
Olahraga intensitas sedang adalah olahraga 3-5 kali per minggu dengan durasi 30-45 menit. Olahraga tersebut bisa dilakukan di tempat terbuka dengan paparan sinar matahari pagi.
“Neural exercise, misalnya pernapasan, vokalisasi dan postur untuk menjaga kesehatan dan physical exercise untuk menjaga kebugaran. Selain itu, istirahat yang cukup dan selalu berpikir positif pada hal-hal yang ada di sekitar kita, hidup damai dan selalu bahagia," kata Toto Sudargo, dikutip dari laman resmi UGM, Sabtu (26/6/2021).
Toto mengatakan, secara umum cara meningkatkan imun sejak awal pandemi maupun sampai saat ini pada prinsipnya sama. Bedanya, saat ini sudah didukung dengan adanya vaksinasi Covid-19 untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
Namun masyarakat yang telah divaksin pun tetap sangat dianjurkan menjalankan perilaku disiplin protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta menjaga jarak atau menghindari kerumunan.
Hal yang tak kalah penting di tengah maraknya penularan Covid-19 yang semakin merajalela adalah menghadirkan standar gizi sederhana untuk meningkatkan imun. Yaitu dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayur.
Di dalam sayuran terdapat zat gizi spesifik yang berperan langsung dalam menunjang berbagai aktivitas sistem imun, di antaranya vitamin C yang ada pada hampir semua jenis sayuran dan buah.
“Juga makanan-makanan yang mengandung vitamin E, seperti kecambah, kacang hijau, telor, almont, minyak zaitun dan zink, contoh bahan makanannya jamur, kecambah kacang hijau, udang, daging, slada air, alpokat, kacang almont dan membatasi konsumsi gula garam dan lemak," terangnya.
Untuk menghindari penularan Covid-19, setiap jenis makanan perlu dicuci sebelum dikonsumsi. Menurutnya, dalam meningkatkan imun masyarakat diperlukan peran pemerintah, yaitu mengedukasi masyarakat. Pemerintah disarankan menggaet pihak swasta dan UMKM untuk mendukung program edukasi ini sekaligus dalam upaya menghadirkan gizi sederhana dalam keluarga.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Tanpa KTP, Layanan Penyuntikan Massal Perlu Diperbanyak
Kota dan Kabupaten Bandung Zona Merah
Gizi Seimbang untuk Anak dan Dewasa
Ahli gizi UGM lainnya, Fasty Arum Utami, menambahkan kebutuhan gizi seimbang orang dewasa berbeda dengan anak-anak. Untuk orang dewasa, kebutuhan makannya adalah 3 kali dan 2 kali snack. Sedang untuk anak-anak adalah 3 kali makan dan 3 kali snack.
Fungsi snack untuk mengontrol porsi makanan pada jam berikutnya, sehingga tidak makan terlalu banyak. Karena perlu diketahui, makan berlebihan pun tidak baik bagi kesehatan.
“Contohnya, sarapan pagi dilakukan antara jam 6.00 – 9.00. Dilanjutkan dengan snack sebagai selingan pada jam 10.00 – 12.00. Sehingga saat makan siang, porsinya tetap dapat kita kontrol," jelasnya.
Menu yang dikonsumsi harus memenuhi ukuran gizi seimbang. Misalnya, pada menu makan siang harus memiliki kandungan energi 700 kkal, protein 44,2 gr, Vitamin A; 1.572µg, Vitamin C 101 mg, Vitamin E 4,1 mg, Zn 2,2 mg, B6 0,4 mg, asam folat 184,5µg, Iron 6,6 mg. Bentuknya bisa 100 gram ikan, 150 gram pepaya, 50 gram tahu, 150 gram nasi putih, dan 150 gram sayuran.
“Sayuran-sayuran ini merupakan sumber vitamin dan mineral, terutama karoten, Vitamin A, Vitamin C, Zat Besi dan Fosfor. Sebagian vitamin dan mineral ini berfungsi sebagai antioksidan," paparnya.