• Nusantara
  • Ridwan Kamil: Lockdown Tidak Efektif kalau hanya di Satu Wilayah

Ridwan Kamil: Lockdown Tidak Efektif kalau hanya di Satu Wilayah

Disiplin protokol kesehatan masyarakat Jawa Barat terus menurun. BOR rumah sakit masih naik turun di tengah lonjakan kasus.

Desa Citeureup dan kampung Cilisung, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, melakukan 'lockdown' dengan memasang spanduk larangan masuk bagi warga dari luar desa maupun pemudik, Minggu (30/5/2021). (Foto: Prima Mulia)

Penulis Iman Herdiana28 Juni 2021


BandungBergerak.idKeterisian rumah sakit (Bed Occupancy Rate/BOR) rujukan Covid-19 di Jawa Barat masih naik turun di tengah penambahan pasien baru Covid-19, terutama di klaster Bandung Raya. Meski demikian, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengisyaratkan tidak akan mengambil kebijakan lockdown atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti yang pernah berlaku pada awal pandemi tahun lalu.

“Kita tidak ada wacana lockdown atau PSBB karena kewenangan itu ada di pusat,” kata Ridwan Kamil, saat jumpa pers daring di Grand Asrilia, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Senin (28/6/2021).

Ridwan Kamil menilai lockdown tidak akan efektif kalau hanya dilakukan di satu wilayah tanpa diikuti oleh wilayah lainnya. Sampai sekarang, untuk menekan gelombang Covid-19 di tahun kedua ini pihaknya masih fokus menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro sesuai dengan arahan pemerintah pusat.

“Kita ikuti arahan pemerintah, fokus pada PPKM Mikro per desa. Kalaupun ada lockdown per RT, per desa, tidak berbasis kota,” katanya.

Namun PPKM Mikro ini membutuhkan dukungan dari masyarakat yang disiplin menjalankan protokol kesehatan ketat. Terlebih ia menduga varian baru virus corona sudah menjangkit di Jawa Barat, khususnya di Bandung Raya. Dugaan adanya varian baru ini berdasarkan tingkat kegawatdaruratan pasien Covid-19 yang cenderung meningkat dengan tingkat penularan lebih cepat dibandingkan pandemi tahun lalu.

“Kami menduga virus ini dengan varian baru sudah hadir di berbagai tempat karena keburukannya itu lebih cepat dibanding sebelum-sebelumnya. Oleh karena itu saya titip prokes terus, karena tidak ada solusi lagi prokes untuk orang sehat,” ungkapnya.

Masalahnya, disiplin protokol kesehatan atau prokes di masyarakat Jawa Barat terus menurun. Ridwan Kamil mengajak masyarakat Jawa Barat untuk lebih meningkatkan kesadaran disiplin menjalankan prokes dalam kehidupan sehari-harinya. Dengan disiplin prokes, diharapkan transmisi Covid-19 di Jawa Barat bisa menurun seperti sebelum lebaran Mei lalu.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Bandung Raya: Korban Meninggal Bertambah 66 Orang
Data Ketersediaan Tempat Tidur Covid-19 di Rumah Sakit Kota Cimahi per 28 Juni 2021

Berkutat Tambah BOR Rumah Sakit

Penangan Covid-19 di Jawa Barat saat ini masih berkutat pada penambahan kapasitas BOR rumah sakit. Salah satunya dengan memfungsikan hotel sebagai ruang pemulihan bagi pasien Covid-19. Grand Asrilia menjadi hotel yang diaktifkan sebagai ruang pemulihan bagi pasien tersebut.

Dengan adanya ruang pemulihan ini, pasien-pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan yang sudah berada di level pemulihan (level hijau) akan dipindahkan ke Grand Asrilia. Dengan pemindahan pasien ini kapasitas BOR rumah sakit jadi bertambah.

Grand Asrilia menyiapkan kapasitas 500 ranjang isolasi yang bisa dipakai pemulihan bagi pasien-pasien level hijau di rumah sakit. Saat ini, hotel tersebut telah menerima 46 pasien dari rumah sakit. Ruang pemulihan ini diperuntukkan bagi pasien-pasien level hijau yang ada di 59 rumah sakit di Bandung Raya.

“Saya berharap untuk Asrilia ini akan menjadi rujukan 59 rumah sakit di Bandung Raya,” kata Ridwan Kamil.

Ruang pemulihan berbeda dengan ruang isolasi mandiri (Isoman). Mengenai ruang isoman yang juga menjadi kebutuhan mendesak bagi masyarakat Jawa Barat, Pemprov Jabar telah memerintahkan desa-desa di Jabar untuk menyediakan ruang-ruang isolasi bagi warganya yang terpapar Covid-19 dengan gejala ringan sampai sedang. Dengan begitu, tidak semua pasien Covid-19 dilarikan ke rumah sakit.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//