Panduan Isolasi Mandiri dan Cara Mengajukan Vitamin dan Obat untuk Pasien Isoman di Pikobar Jabar
Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar) menyediakan layanan baru tentang Permohonan Kebutuhan Vitamin/Obat khusus untuk pasien isoman.
Penulis Iman Herdiana5 Juli 2021
BandungBergerak.id - Tingginya kasus Covid-19 di Jawa Barat dipastikan membuat layanan-layanan rumah sakit kebanjiran pasien. Konsekuensinya, akan banyak pasien-pasien yang harus menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.
Namun, menjalani isolasi mandiri di rumah tidaklah mudah. Termasuk bagaimana menyediakan obat atau vitamin yang harus dikonsumsi selama isoman. Baru-baru ini, Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar) menyediakan layanan pasien isoman tentang Permohonan Kebutuhan Vitamin dan Obat.
Cara mendapat layanan isoman bisa masuk ke laman resmi Pikobar, klik kanal Isoman, lalu klik fitur “Ajukan Sekarang”. Dari situ, pengunjung akan diarahkan ke pengisian formulir digital tentang Pendataan Pemohon Vitamin Isoman Jawa Barat.
Laman layanan pasien isoman tersebut menjelaskan, form pendataan pemohon ini dapat warga gunakan untuk mengajukan kebutuhan vitamin selama isolasi mandiri. Dimohon warga mengisi dengan benardan sesuai dengan kondisi sesungguhnya untuk memudahkan petugas dalam mendistribusikan vitamin langsung ke rumah warga.
Data yang harus diisi di form tersebut terdiri dari, nama lengkap sesuai KTP, nomor telepon yang dapat dihubungi (yang terhubung WhatsApp), email, Wilayah Tempat Tinggal, Alamat Tempat Tinggal, dan seterusnya.
Warga juga harus mengunggah Foto/File Hasil Test Terkonfirmasi Positif yang nantinya akan diverifikasi oleh petugas.
Untuk sementara, permohonan yang terkumpul mulai tanggal 4-7 Juli 2021, akan didistribusikan paling lambat setelah tanggal 8 Juli 2021.
Baca Juga: Poin-poin Utama Perwal PPKM Darurat Kota Bandung yang Wajib Diketahui
Warga Bandung Perlu Sosialisasi PPKM Darurat
Panduan Isolasi Mandiri di Rumah
Hal pertama yang perlu dilakukan ketika mengetahui terkonfirmasi positif adalah dengan melaporkan diri ke puskesmas/fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat untuk pemantauan kesehatan. Tak hanya untuk mendapatkan pemeriksaan dini oleh tenaga medis, pelaporan ini juga diperlukan untuk proses pelacakan kontak erat.
Mengutip Kementerian Kesehatan RI dan KawalCovid19, pasien dengan hasil tes positif Covid-19 tidak bisa memutuskan langsung untuk isolasi mandiri tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Dokter berkompeten memutuskan apakah pasien cukup isoman di rumah, di fasilitas isolasi terpusat, atau perlu dirawat di rumah sakit. Konsultasi dokter penting agar pengobatan yang diberikan sesuai kondisi, dan mengantisipasi perburukan saat isoman.
Ketika warga terkonfirmasi tanpa gejala atau dengan gejala ringan, maka yang perlu dilakukan adalah melakukan isolasi mandiri. Apa yang perlu disiapkan untuk isoman? Berikut ini panduan isolasi mandiri yang bisa dilakukan:
Tetap tinggal di rumah, kecuali untuk kepentingan medis;
Selain membekali dengan obat dan vitamin, ada baiknya miliki nomor kontak dokter untuk konsultasi dan pemantauan kondisi pasien;
Lengkapi diri dengan alat kesehatan seperti: termometer, oximeter, alat kesehatan lain yang disesuaikan dengan komorbid (mis. pengukur tensi darah);
Kabarkan keluarga, komunitas, dan teman jika terdiagnosis positif Covid-19 dan harus menjalani isoman;
Gunakan kamar tidur terpisah dengan anggota keluarga lainnya, dan jika memungkinkan dengan kamar mandi terpisah;
Terapkan protokol kesehatan (gunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak);
Lakukan pengukuran suhu harian dan observasi gejala klinis seperti batuk atau kesulitan bernapas;
Hindari pemakaian bersama peralatan makan, mandi, dan linen/sprei; Tidak disarankan menggunakan AC;
Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS): konsumsi makanan bergizi, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dan lakukan etika batuk/bersin;
Berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi; Jaga kebersihan rumah dengan disinfektan;
Siapkan tas berisi kebutuhan darurat jika tiba-tiba harus pergi ke fasyankes terdekat, seperti: KTP, kartu BPJS, kartu berobat di fasyankes/RS langganan, baju ganti, peralatan lain seperti gadget, dll;
Segera hubungi fasyankes terdekat jika terjadi perburukan gejala untuk perawatan lebih lanjut.