BandungBergerak.id - Selain angka kematian bayi (AKB) dan status gizi balita, berat badan lahir rendah (BBLR) menjadi indikator yang sangat penting untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat. Bayi yang mengalami berat badan lahir rendah lebih berisiko meninggal saat dilahirkan, atau akan menanggung kemalangan lain di sisa hidupnya, seperti stunting.
Di Kota Bandung, pada tahun 2019 tercatat sebanyak 41.834 bayi lahir hidup. Lewat penimbangan, diketahui ada 925 bayi mengalami berat badan lahir rendah. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ketika itu tercatat ada 3.147 bayi dengan berat badan lahir rendah, terjadi penurunan dalam jumlah signifikan.
Dari data sebaran ke-925 bayi dengan berat badan lahir rendah, kita mengetahui bahwa jumlah terbanyak ada di Kecamatan Andir dengan 163 bayi. Menyusul di urutan kedua dan ketiga berturut-turut adalah Kecamatan Bandung Kulon (94 bayi) dan Arcamanik (91 bayi).
Jumlah bayi dengan berat badan lahir rendah terkecil ditemui di Kecamatan Panyileukan dengan 0 bayi dan Kecamatan Sumur Bandung dengan 1 bayi.
Baca Juga: Data Persentase Status Gizi Balita di Kota Bandung 2013-2019, Waspadai Tren Kenaikan
Data Angka Kematian Bayi di Kota Bandung 2010-2019
Data Balita Stunting di Kota Bandung 2013-2019, Masalah Serius yang Masih Jauh dari Tuntas