Data Ketersediaan Tempat Tidur Covid-19 di Rumah Sakit Kota Ba...

Data Ketersediaan Tempat Tidur Covid-19 di Rumah Sakit Kota Bandung per 13 Juli 2021

Dari total 1.981 unit tempat tidur Covid-19 di rumah sakit Kota Bandung, tersisa 215 unit tempat tidur berstatus kosong yang bisa dimanfaatkan warga.

Penulis Sarah Ashilah13 Juli 2021

BandungBergerak.id - Pagebluk yang masih jauh dari reda berimbas ke ketersediaan tempat tidur di sejumlah rumah sakit di Kota Bandung. Dalam beberapa pekan terakhir, akibat lonjakan jumlah kasus positif harian, tingkat keterisian tempat tidur Covid-19 terus meninggi. Di lapangan, muncul kekhawatiran terhadap layanan kesehatan ini.

Merujuk Sistem Informasi Rawat Inap (Siranap) Kementerian Kesehatan, diakses Selasa (13/7/2021) pukul 10.00 WIB, saat ini ada 20 rumah sakit di Kota Bandung yang menyiapkan tempat tidur khusus bagi pasien Covid-19 di Kota Bandung. Dari total 1.981 unit tempat tidur Covid-19, tersisa 215 unit tempat tidur berstatus kosong yang bisa dimanfaatkan warga. Terjadi penambahan 61 unit tempat tidur kosong dibandingkan data sehari sebelumnya.

Jumlah tempat tidur Covid-19 berstatus kosong di Rumah Sakit Ibu dan Anak Kota Bandung (RSKIA) disebut sebanyak 62 unit, dari total 150 unit tempat tidur Covid-19 yang disediakan.

Saat dihubungi BandungBergerak.id, pihak RSKIA memberikan keterangan bahwa RSKIA masih sangat membatasi jumlah pasien Covid-19 yang hendak dirawat karena adanya keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dan tabung oksigen medis. Diketahui 50 orang tenaga kesehatan (nakes) di rumah sakit tersebut saat ini sedang terpapar Covid-19.

Informasi ketersediaan tempat tidur Covid-19 merupakan data dinamis yang terus berubah sepanjang waktu. Kondisi terkininya bisa dicek warga di situs resmi Sinarap Kemenkes di http://yankes.kemkes.go.id/app/siranap/.

Warga dapat memperoleh informasi dan layanan terkait Covid-19 dengan menghubungi nomor pusat panggilan (call center) yang sudah disediakan pemerintah di 119 dan 112. Ketika wabah masih jauh dari reda, semua pihak diajak untuk semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Editor: Redaksi