Data Ketersediaan Tempat Tidur Covid-19 di Rumah Sakit Kabupaten Bandung Barat per 23 Juli 2021
Tersedia 88 unit tempat tidur berstatus kosong di rumah sakit Kabupaten Bandung Barat.
Penulis Sarah Ashilah22 Juli 2021
BandungBergerak.id - Pandemi Covid-19 masih meningkatkan keterisian tempat tidur di sejumlah rumah sakit di Bandung Raya. Tidak terkecuali di Kabupaten Bandung Barat.
Merujuk Sistem Informasi Rawat Inap (Siranap) Kementerian Kesehatan, diakses Kamis (23/7/2021) pukul 10.30 WIB, terdapat lima rumah sakit di Kabupaten Bandung Barat yang menyediakan total 260 unit tempat tidur khusus bagi pasien Covid-19. Dari jumlah tersebut, tersedia 88 unit tempat tidur berstatus kosong.
Meski berstatus kosong, tidak serta-merta tempat-tempat tidur kosong tersebut bisa langsung dimanfaatkan oleh warga. Pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan di rumah sakit harus terlebih dahulu melewati tahap screening di IGD. Maka, hal yang perlu diperhatikan warga ketika mengecek ketersediaan tempat tidur lewat Siranap adalah memeriksa juga ketersediaan tempat tidur di IGD. Bukan hanya di ruangan isolasi.
Tercatat di Siranap, ada 6 unit tempat tidur kosong di IGD khusus Covid-19 RSUD Cikalong Wetan serta 1 unit tempat tidur kosong di IGD RS Jiwa Provinsi Jawa Barat.
Baca Juga: Data Ketersediaan Tempat Tidur Covid-19 di Rumah Sakit Kabupaten Bandung per 23 Juli 2021
Data Ketersediaan Tempat Tidur Covid-19 di Rumah Sakit Kota Cimahi per 23 Juli 2021 P
Data Ketersediaan Tempat Tidur Covid-19 di Rumah Sakit Kota Bandung per 23 Juli 2021
BandungBergerak.id mencoba mengonfirmasi data ini lewat panggilan telepon ke RSUD Cikalong Wetan, namun panggilan telepon tidak bisa terhubung. Sementara itu, tidak ada respons dari RS Jiwa Provinsi Jawa Barat.
Ketersediaan tempat tidur Covid-19 merupakan data dinamis yang terus berubah sepanjang waktu. Kondisi terkininya bisa dicek warga di situs resmi Sinarap Kemenkes di http://yankes.kemkes.go.id/app/siranap/.
Warga yang membutuhkan informasi atau layanan terkait Covid-19, termasuk situasi kedaruratan, dapat menghungi pusat panggilan (call center) 119.
Kabupaten Bandung Barat, yang mengandalkan bisnis pariwisata sebagai sumber utama pendapatan daerah (PAD), amat terpukul oleh pegebluk. Meski jumlah kasus Covid-19 secara akumulatif tidak sebanyak Kota Bandung atau Kabupaten Bandung, daerah ini beberapa kali masuk dalam zona merah penularan virus.