Wisata Al Quran di Kiaracondong
Warga bisa melihat alur produksi Al Quran di Penerbit Syaamil Quran, Kiaracondong, Bandung, dengan melakukan reservasi terlebih dahulu.
Warga bisa melihat alur produksi Al Quran di Penerbit Syaamil Quran, Kiaracondong, Bandung, dengan melakukan reservasi terlebih dahulu.
BandungBergerak.id - Berulang kali lembaran kertas cetakan ayat Al Quran itu diperiksa secara seksama, setelah itu mesin akan memperbanyak dengan kecepatan 10.000 lembar per jam. Kontrol kualitas terus dilakukan setiap 50 lembar cetakan di percetakan dan penerbit Syaamil Quran, Babakan Sari, Kiaracondong, Kota Bandung, Kamis (4/5/2023).
Dari lantai dua, tampak proses memperbanyak cetakan, kontrol kualitas halaman, penyortiran sesuai halaman, dan penjilidan. Saat turun dan memasuki area tersebut, kita diwajibkan sudah dalam keadaan berwudhu dan tidak memakai alas kaki. Semua cetakan-cetakan yang disimpan di atas alas kayu, tidak boleh menyentuh lantai. Prosedurnya sama dengan etika memasuki masjid.
"Iya, harus dalam keadaan berwudhu, karena kita memasuki area pembuatan Al Quran, adabnya kan seperti itu ya, pakaian juga harus terjaga kesucian dan kebersihannya," kata Dzikri, staf dari Humas Syamiil Quran yang memandu peliputan.
Kontrol kualitas jadi kunci. Pemeriksaan ulang secara acak untuk memastikan tak ada kesalahan. Tak hanya di pencetakan awal, ada 20 lapis kontrol kualitas dari sejak bahan baku kertas, tinta, pracetak secara menyeluruh sampai jadi contoh setelah dicetak. Sebelum dicetak, semua materi harus lolos kontrol kualitas. Setelah jadi file digital Al Quran, file tersebut dijadikan pelat untuk master pencetakan. Semua bahan baku kertas, lem, benang, tinta, juga dipastikan kehalalannya oleh MUI.
Setelah semua selesai dijilid, kitab-kitab tersebut dikemas atau dibungkus sampul dengan desain yang menarik. Mushaf Al Quran atau Al Quran cetak tetap punya pangsa pasar tersendiri walau saat ini aplikasi Al Quran bisa diunduh gratis di ponsel pintar. Syaamil Quran mampu mencetak sekitar 6.000-9.000 eksemplar Al Quran per hari dengan 50 variasi.
Salah satu varian yang banyak disukai adalah Quran tilawah yang menggunakan rasm Ustmani (cara penulisan Al Quran baku di masa Khalifah Usman bin Affan). Dicetak dengan ukuran kertas A4, ada yang sebesar novel, dan Al Quran kecil ukuran 9,3 cm x 13,5 cm.
Ada juga Al Quran Hijrah dilengkapi dengan QR Reader. Ketika dipindai muncul suara yang menjelaskan topik tertentu, ada juga fitur tambahan berupa video ceramah singkat yang disebut One Minute Booster. Penyematan teknologi pada lembar Quran ini untuk merespons sebagian konsumen yang ingin memiliki Al Quran mushaf dengan sentuhan teknologi digital.
Dirintis sejak tahun 1998 dengan produk bulletin Jumat dan buku-buku tentang Islam, pada tahun 2005 Syaamil Quran pernah memproduksi Al Quran ukuran 7,4 x 10,5 cm. Percetakan dan penerbit ini telah mengantungi jaminan tashih atau diperiksa kebenarannya oleh Kementerian Agama, termasuk dari Kementerian Dalam Negeri Malaysia dan Pusat Dakwah Islam Brunei Darussalam, untuk distribusi di Indonesia dan Asia Tenggara.
Untuk sebuah kitab Al Quran di era serba sentuh dan instan saat ini tetap membutuhkan jenjang produksi yang tak asal sentuh. Dimulai dari riset pengembangan dan penentuan konsep sesuai kebutuhan masyarakat agar semua kalangan bisa dekat dengan Al Quran.
Bagi warga masyarakat, pelajar dari tingkat TK sampai SMA, mahasiswa dari perguruan tinggi mana pun, kelompok pengajian, komunitas-komunitas, maupun lembaga atau instansi, bisa ikut melihat alur produksi Al Quran atau buku-buku agama, dengan melakukan reservasi terlebih dahulu. Program Wisata Quran ini dilaksanakan dua kali setiap pekan.
Foto dan Teks: Prima Mulia
COMMENTS