Jalan Gelap Pejalan Kaki
Pemkot Bandung telah menganggarkan penerangan jalan miliaran rupiah. Beberapa jalan masih gulita pada malam hari, membahayakan para pejalan kaki.
Pemkot Bandung telah menganggarkan penerangan jalan miliaran rupiah. Beberapa jalan masih gulita pada malam hari, membahayakan para pejalan kaki.
BandungBergerak.id - Selama menelusuri Jalan BKR, Bandung, satu fakta terukir jelas di benak saya; jalanan ini jauh dari kata ramah untuk para pejalan kaki. Di antara hiruk pikuk kendaraan yang melintas tiada henti, lampu-lampu kendaraan berjuang keras menembus kegelapan. Sementara Penerangan Jalan Umum (PJU) tampak redup bahkan tujuh di antaranya mati.
Perjalanan ini saya lakukan mulai Juli hingga awal Agustus 2023. Sepanjang jalan lingkar tersebut, jalur pejalan kaki terasa seperti terlupakan dan mencekam. Kegelapan selalu menghiasi trotoar setiap malamnya, kegelapa seolah-olah mengirimkan pesan bahwa pejalan kaki bukanlah prioritas di sini.
Saya terus berjalan sambil memperhatikan PJU sepanjang jalan BKR sampai akhirnya saya sampai ke sebuah halte. Harapan saya di halte tersebut akan ada penerangan, namun harapan itu seketika pergi terbang jauh dibawa angin. Halte tersebut begitu pekat, tidak terjamah oleh sinar penerangan.
Saya melanjutkan perjalanan saya hingga persimpangan lampu merah, lalu berbelok ke Jalan Moch. Toha (Regol). Sama seperti Jalan BKR, PJU di jalan ini juga redup; tidak sedikit lampu-lampu jalan tertutup oleh pepohonan dan bahkan mati. Jika dijumlahkan total lampu jalan yang mati sepanjang Jalan Moch. Toha terdapat 23 lampu yang mati.
Saat saya terpaku pada lampu-lampu jalan yang sedang berusaha menembus kegelapan, suara lembut seorang pedagang cilok keliling memecah kekhusyukkan. “Sendirian aja, neng?” ia ramah menyapa. Saya menghampiri pedagang berpenampilan sederhana tersebut. “Iya, pak. Sendiri,” jawab saya sambil membalas senyumannya.
“Saya sudah liatin neng dari Jalan BKR tadi. Kenapa gitu sendirian foto-foto jalan terus nyeberang-nyeberang jalan sendirian, cewek pula,” ungkapnya dengan penuh kepedulian.
Setelah mengetahui saya jurnalis, Dadang (43 tahun), pedagang cilok keliling tersebut, berharap pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap jalan kaki terutama di malam hari. “Terlebih saya yang suka pulang malam ya dari keliling jualan,” ungkap Dadang.
Dadang mengais usaha di jalan. Dari usahanya itu ia bisa menyekolahkan anaknya hingga jenjang perkuliahan. Sebagai pedagang yang sehari-hari berjalan kaki, Dadang paham betul dengan daerah-daerah gelap di Kota Bandung.
Dadang tidak menutup mata pada kenyataan bahwa penerangan untuk pejalan kaki di malam hari saat ini masih minim. Banyak PJU yang ada tidak berfungsi atau mati. Mereka yang terpaksa harus jalan kaki pada akhirnya hanya bisa mengandalkan penerangan dari lampu-lampu kendaraan yang melintas.
“Saya sih penginnya lampu-lampu di Moch. Toha ini bagus gitu ya. Jaraknya jangan terlalu jauh dan harusnya pohon-pohon yang menghalangi lampu itu dipotong (dirapikan), biar cahayanya ga tertutup,” ucap Dadang penuh harap.
Harapan serupa juga diungkapkan Siti (45 tahun), seorang penjual sate yang sudah berjualan sate di Jalan Moch. Toha selama 25 tahun bersama suaminya. Siti merasa bahwa lampu-lampu di Jalan Moch. Toha masih jauh dari cukup. Penerangan yang ada saat ini banyak dibantu oleh penerangan dari pedagang-pedagang kaki lima.
“Kalau jam segini kan masih caang (terang) karena warung-warung. Nanti kalau sudah gak ada yang dagang, lampunya pada mati kan jadi gelap ini. Apalagi saya dagang sampai jam 3 pagi,” cerita Siti.
Dikutip dari portal resmi Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, pada september 2022, Pemkot Bandung menyampaikan program “Bandung Caang Baranang” dengan anggaran dana 55 miliar rupiah. Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan Kota Bandung Panji Krismandi mengungkapkan, program tersebut menargetkan seluruh PJU dapat berfungsi secara maksimal.
Pada Januari 2023, Pemkot Bandung menganggarkan dana sebesar 63 miliar rupiah untuk PJU dan PJL untuk 47 ribu titik. Total keseluruhan terdapat 67 ribu titik. Tahun ini, Dinas Perhubungan Kota Bandung memiliki rencana untuk membangun 698 PJU.
Namun faktanya, saat ini masih banyak PJU yang belum berfungsi dengan baik, seperti di Jalan BKR dan Jalan Moch. Toha yang saya lalui.
*Foto dan Teks: Fitri Amanda
COMMENTS