• Foto
  • Lengang Mencekam di RSUD Al Ihsan

Lengang Mencekam di RSUD Al Ihsan

Ruang-ruang isolasi pasien Covid-19 itu tampak lengang dan sunyi sampai-sampai putaran roda perawatan yang didorong Tina terdengar jelas dan memicu suasana mencekam.

Fotografer Prima Mulia28 Agustus 2021

BandungBergerak.idDengan sigap, Tina, petugas medis di ruang isolasi khusus Covid-19 Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Jawa Barat Al Ihsan di Baleendah, Kabupaten Bandung, berpindah dari satu ruang isolasi ke ruang isolasi lainnya, Jumat (27/8/2021).

Ruang-ruang isolasi pasien Covid-19 itu tampak lengang dan sunyi sampai-sampai putaran roda perawatan yang didorong Tina terdengar jelas dan memicu suasana mencekam. Maklum, RSUD Al Ihsan baru saja melewati puncak banjir pasien Covid-19 pada bulan sebelumnya, Juni dan Juli. Gelombang pasien Covid-19 tersebut menyapu tingkat keterisian rumah sakit (BOR) sampai di atas 100 persen. 

Tina mendorong meja berisi peralatan medis dan obat-obatan itu menuju satu per satu pasien baru di ruang isolasi khusus Covid-19 VIP Zam Zam II, melakukan pemeriksaan rutin seperti memeriksa tanda-tanda vital, memeriksa botol infus, dan memastikan suplai oksigen untuk mereka lancar. Tina bekerja sejak pergantian shift di pagi hari sampai tengah hari.

Tak kalah sigap, Asep Ridwan, petugas medis di tenda IGD khusus Covid-19 yang berdiri di area parkiran ambulans RSUD Al Ihsan, tampak serius memeriksa dua pasien suami istri yang hasil tes PCR-nya terkonfirmasi positif Covid-19.

Asep memasang selang oksigen pada salah satu pasien yang berbaring di atas ranjang medis. Pasien tersebut lagi menunggu diagnosa yang akan menentukan apakah perlu tidaknya mereka menjalani perawatan khusus.

Suasana di ruang isolasi maupun di tenda darurat sama-sama sunyinya. Komentar yang bermuatan doa dan harapan pun terlontar dari mulut pria 31 tahun itu. “Mudah-mudahan beneran landai, ya," kata Asep Ridwan yang bertugas di IGD Covid-19 untuk shift pagi sampai siang.

Sejak Agustus ini, jumlah pasien Covid-19 di RSUD Al Ihsan memang melandai. Meski demikian, para nakes tetap siaga penuh karena segala sesuatu terkait pagebluk masih mungkin terjadi.

“Kami semua tetap siaga penuh, jadi kalaupun tiba-tiba ada lonjakan pasien, mudah-mudahan tidak ya, kami bisa melakukan tindakan dengan cepat dan tepat," kata Asep Ridwan.

Faktanya, jumlah pasien yang dirawat di ruang-ruang isolasi khusus Covid-19 memang terus menurun. BOR RSUD Al Ihsan per 27 Agustus 2021 pada pukul 12 siang sebesar 21,95 persen. Dua jam sebelumnya ada di kisaran 23 persen.

Tetapi turunnya jumlah pasien Covid-19 tak lantas membuat para tenaga kesehatan berleha-leha di fron-fron terdepan pengendalian pagebluk. Mereka waspada akan potensi lonjakan kembali—yang tentunya tak mereka harapkan. Kekhawatiran ini muncul karena upaya tracing dan testing warga yang memiliki kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif masih sangat rendah. Kasus penularan baru di masyarakat disinyalir masih terus berlangsung.

Bahkan setelah beberapa hari jumlah pasien positif Covid-19 dikabarkan menurun, per 27 Agustus 2021 Satgas Covid-19 melaporkan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia bertambah 12.618 orang. Total kasus positif mencapai 4.056.354 orang.

LaporCovid-19 merilis statistik para tenaga medis yang gugur saat menangani Covid-19 hingga 27 Agustus 2021 di Indonesia sebanyak 1.967 orang. 

Untuk menekan laju penularan dan menekan kasus kematian pada tenaga medis, seluruh masyarakat harus ketat dalam menerapkan protokol kesehatan sekalipun sudah mendapatkan vaksin Covid-19. Prokes ketatlah benteng tangguh bagi negeri yang dilanda pagebluk.

Teks dan Foto: Prima Mulia

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//