Jadwal Pendaftaran dan Persyaratan Beasiswa Persiapan Studi Magister ke Luar Negeri
Dirjen DIkti Kemendikbud RI mengumumkan memperpanjang pendaftaran Beasiswa Persiapan Studi Magister ke luar negeri. Beasiswa ini diperuntukkan bagi yang kompeten.
Penulis Iman Herdiana23 Agustus 2021
BandungBergerak.id - Bagi penyandang gelar S1 yang ingin melanjutkan studi magister (S2), Direktoran Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen DIkti) Kementerian Pendidikan dan Kebuadayaan RI membuka pendaftaran Beasiswa Persiapan Studi atau Bridging Course Magister di luar negeri. Pendaftaran program ini telah diperpanjang hingga 31 Agustus 2021.
Pengumuman perpanjangan pendaftaran Beasiswa Persiapan Studi Magister di luar negeri itu seusai surat pengumuman yang disampaikan Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Aris Junaidi, yang menindaklanjuti surat Direkktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen PendidikanTinggi nomor:
4533/E2/BS.01.01/2021 tanggal 5 Agustus 2021, tentang Perubahan Beasiswa Program Persiapan Studi Doktor di Luar Negeri menjadi Bridging Course Magister luar negeri.
“Dengan ini kami informasikan bahwa waktu pendaftaran Beasiswa Program Studi (Bridging Course) Magister di Luar Negeri diperpanjang dari tanggal 23 Agustus sampai dengan 31 Agustus 2021,” kata Aris Junaidi, dikutip dari surat pengumumannya, Senin (23/8/2021).
Dirjen DIkti Kemendikbud RI menyatakan, beasiswa Program Persiapan Studi dilatarbelakangi pentingnya penelitian bagi penyandang gelar S1 yang bergerak di sektor pendidikan seperti dosen atau peneliti.
Di sektor pendidikan, terutama pendidikan tinggi, keberadaan sumber daya manusia dengan gelar magister juga sangatlah penting karena syarat utama menjadi dosen harus bergelar magister. Seiring kebutuhan akan penyandang gelar magister yang meningkat, kesempatan untuk menjalani pendidikan di jenjang magister pun bertambah.
Dalam mengatasi persoalan keterbatasan kemampuan para penyandang gelar S1 dalam memenuhi persyaratan untuk bisa studi S2 dengan beasiswa, perlu adanya usaha sistematis untuk mendukung mereka. Perlu adanya pelatihan yang sistematis dan holistik bagi para penyandang gelar S1 ini agar mereka bisa meningkatkan kapasitas mereka dengan langkah, alur, dan kecepatan yang jelas dan terukur.
“Inilah yang menjadi alasan perlunya program pelatihan kandidat S2 berupa kursus pengantar atau bridging course,” demikian dikutip dari Panduan Beasiswa Program Persiapan di Luar Negeri Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dirjen Dikti Kemendikbud RI.
Program Bridging Course sendiri merupakan insentif dari Dirjen Dikti untuk memberikan dukungan kepada calon mahasiswa S2 baik itu mahasiswa aktif yang telah menyelesaikan tugas akhir, lulusan S1 dari perguruan tinggi, pegawai kementerian lembaga maupun pihak lain yang memenuhi persyaratan.
Program ini bersifat kompetitif dan hanya diberikan kepada penyandang gelar S1 yang memiliki potensi memadai untuk melanjutkan S2 dengan beasiswa.
Baca Juga: Mengenal Beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) Unpar
Pengumuman Mahasiswa Penerima Biasiswa Aperti BUMN 2021
Persyaratan Peserta Program Beasiswa Bridging Course
Sudah menyandang gelar S1 atau mahasiswa aktif program sarjana yang sudah menyelesaikan tugas akhir;
Usia maksimal 25 tahun pada saat mendaftar 4.3. Memiliki komitmen untuk melanjutkan studi S2;
Memiliki kemampuan akademik yang memadai, ditandai dengan nilai IPK minimal sebesar 3.50;
Memiliki kemampuan bahasa internasional yang memadai, ditandai dengan sertifikat profisiensi bahasa internasional (misal TOEFL dengan nilai minimal 500 atau IELT 6.0,)
Mendapatkan rekomendasi dari pimpinan perguruan tinggi atau atasan yang relevan (bagi yang telah bekerja);
Seleksi peserta program Beasiswa Program Persiapan Studi ini bersifat kompetitif sehingga mereka yang berminat harus melewati proses seleksi yang cukup panjang. Berikut adalah penjelasan tentang proses seleksi:
Kandidat yang memenuhi syarat melakukan pendaftaran melalui sistem yang disiapkan Ditjen Dikti di tautan: http://ringkas.kemdikbud.go.id/bridgingcourseS1;
Semua persyaratan diunggah di sistem tersebut secara lengkap. Aplikasi yang tidak lengkap tidak akan diproses;
Tim seleksi melakukan penilaian terhadap berkas yang diunggah dan memutuskan apakah seorang kandidat lolos ke tahap berikutnya;
Seluruh Kandidat mendapat pemberitahuan secara tertulis terkait hasil seleksi. Kandidat yang tidak diterima dan diterima akan sama-sama mendapat pemberitahuan;
Seleksi tahap berikutnya berupa wawancara. Panitia akan memberikan jadwal rinci dan setiap kandidat mengikuti proses seleksi sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan;
Pengumuman hasil seleksi final disampaikan secara tertulis kepada kandidat. Informasi Informasi lebih lanjut terkait program insentif ini bisa didapatkan dari: Website : http://www.dikti.go.id/ ULT Diktiristek : 126 IG : @ditjen.dikti.