Garin Nugroho Bicara Pengaruh Teknologi pada Film di ISBI Bandung
Menuru Garin Nugroho, sekarang semua orang bisa memproduksi tontonan sendiri-sendiri berkat bantuan ponsel pintarnya.
Penulis Iman Herdiana2 Oktober 2021
BandungBergerak.id - Sutradara Garin Nugroho memberikan kuliah di kampus ISBI Bandung. Di sana ia berbicara tentang perfilman dalam konteks kekinian yang disebut juga era disrupsi. Menurutnya, sekarang semua orang bisa bikin tontonannya sendiri-sendiri berkat bantuan ponsel pintar.
Era disrupsi ditandai dengan perubahan besar-besaran. Kemunculan media-media baru mendorong semakin cepatnya perubahan itu. Di bidang film, perubahan terjadi dengan hadirnya Netflix, DisneyStar, dan sejenisnya, kata Garin Nugroho.
“Teknologi di tangan kita maksudnya adalah smartphone. Sekarang setiap orang memiliki handphone ditangan masing-masing. Saat ini handphone dapat menjadi perpustakaan, studio, sumber kreativitas seseorang,” jelas Garin Nugroho, dalam kuliah umum Fakultas Budaya dan Media (FBM) ISBI Bandung bertema “Optimalisasi Media Sebagai Pewaris dan Duta Seni Budaya di Era Disrupsi” Senin (06/09/21), sebagaimana dikutip dari laman resmi ISBI Bandung, Sabtu (2/10/2021).
Garin mengaku banyak membuat karya-karya yang coba menghidupi ekosistem tersebut. Menurunya, segala kemungkinan baru bisa muncul akibat disrupsi, misalnya kemungkinan di ranah budaya, politik, dan teknologi. Dan itu semua memengaruhi dunia perfilman.
Ia menyimpulkan, saat ini setiap individu dapat membuka ruang penciptaan dan tontonan bagi dirinya sendiri karena teknologi ada dalam genggaman. Kepada generasi muda ia meminta mereka agar dapat bertumbuh dan membaca peta perkembangan yang baru serta harus bersiap menjawab tantangan masa depan.
Garin dikenal sebagai sineas dan budayawan yang telah malang melitang di balik layar perfilman dan memiliki prestasi di kancah nasional maupun internasional. Film hasil garapannya antara lain A Perfect Fit (2021), Kucumbu Tubuh Indahku (2019), Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2019), Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak (2017), Soegija (2012), dan Opera Jawa (2006). Ia meraih Piala Citra 2019 dari film berjudul Kucumbu Tubuh Indahku. Beberapa filmnya telah diputar dalam seleksi Festival Film Cannes.
Kuliah umum tersebut menjadi rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) bagi mahasiswa baru Fakultas Budaya dan Media ISBI Bandung. Kuliah umum diikuti mahasiswa FBM angkatan 2021/2022 yang berjumlah 165 orang dengan 85 orang dari prodi Televisi dan Film dan 80 orang dari prodi Antropologi Budaya. Kegiatan dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting dengan dipandu oleh MC Iip Sarip Hidayana, Selaku Dekan FBM.
Rektor ISBI Bandung, Een Herdiani, mengatakan FBM merupakan fakultas yang paling diminati di ISBI Bandung berdasarkan data pendaftar. Ia berharap mahasiswa baru harus bersungguh-sungguh untuk mengikuti pembelajaran dengan baik.
Ia juga mengapresiasi prestasi salah satu mahasiswa Prodi Televisi dan Film angkatan 2020, Raditya Kurnia Saputra, yang memenangkan kompetensi talenta masa depan SINEMA yang diselenggarakan oleh IFI – Indonesia. Beliau berharap bahwa para mahasiswa baru dapat menjadikan prestasi ini sebagai motivasi agar dapat terus berkarya meskipun dalam keadaan pandemi.
Baca Juga: Penutupan September Hitam di Bandung, Parade Mural Pelanggaran HAM dan Solidaritas untuk Pegawai KPK yang Dipecat
Nasihat Nyoman Nuarta di ISBI Bandung: Janganlah Material dan Teknologi Menguasai Kita
Pukat UGM: Pemecatan 57 Pegawai KPK, Publik Pertanyakan Peran Presiden
Pengenalan Mahasiswa Baru ISBI Bandung
Kegiatan PKKMB ISBI Bandung sebagai bagian dari menyambut tahun ajaran baru 2021/2022. Rangkaian kegiatan dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan secara live melalui akun Youtube Official ISBI Bandung, Selasa (31/08/21).
Total mahasiswa baru yang melakukan registrasi di Zoom Meeting mencapai 527 orang. Mereka dinilai antusias mengikuti salah satu kegiatan sebelum memasuki masa perkuliahan reguler.
Kegiatan PKKMB 2021 dibuka secara resmi oleh Rektor Een Herdiani yang mengatakan bahwa mahasiswa baru harus dapat memanfaatkan kesempatan yang nanti ada di ISBI Bandung untuk belajar secara sungguh-sungguh.
“Tentu saja masa pandemi ini menjadi tantangan kita bersama bagaimana kita bisa beradaptasi dalam keadaan yang perlu adanya inovasi dan kreativitas dari seluruh civitas akademika ISBI Bandung. Selain itu, kita juga akan dihadapkan dengan berbagai program yang menjadi tantangan kita bersama, seperti program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) dimana kita semua harus mengikuti program tersebut dan itu akan memberikan pengalaman yang banyak terhadap mahasiswa diluar kampus ISBI Bandung,” tambahnya.
Kegiatan PKKMB secara umum bertujuan untuk memberikan pembekalan kepada mahasiswa baru agar dapat lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan kampus ISBI Bandung, baik akademik maupun non-akademik. Selain itu, kegiatan ini menciptakan rasa persahabatan dan kekeluargaan antar mahasiswa, dosen, serta tenaga kependidikan.
Pada kesempatan ini, perwakilan setiap fakultas yang diwakili Dekan dan Wakil Dekan beserta Direktur Pascasarjana mengenalkan identitas setiap prodi dari fakultas masing-masing kepada mahasiswa baru tahun akademik 2021/2022.
Diharapkan kegiatan PKKMB ini dapat membuat para mahasiswa baru mengenal lebih jauh tentang ISBI Bandung dan termotivasi untuk mencetak prestasi baik dalam kegiatan akademik maupun non-akademik.