• Opini
  • Berretty, Si Pendiri Kantor Berita Aneta dan Petualangan Cintanya

Berretty, Si Pendiri Kantor Berita Aneta dan Petualangan Cintanya

Dominique Willem Berrety, seorang reporter yang berhasil menjadi raja media, dibahas dalam buku Tim UPI Lawas. Terkenal flamboyan, ia tinggal di Villa Isola.

Ernawatie Sutarna

Ibu rumah tangga, peminat sejarah, anggota sejumlah komunitas sejarah di Bandung.

Potret Dominique Willem Berretty, pemilik Kantor Berita Aneta yang tinggal di Villa Isola, Bandung. (Sumber foto: buku Yang Bertahan Bersama Waktu, UPI Lawas)

4 Oktober 2021


BandungBergerak.idHal yang pertama kali menarik perhatian saya dari seorang Dominique Willem Berretty adalah wajahnya yang rupawan, tentu saja. Sosok dandy ini membuat saya penasaran, apa dan siapa sih dia? Dan mengapa namanya begitu lekat pada Villa Isola, sebuah bangunan cantik nan megah di Bandung Utara? Setelah membaca satu buku yang disusun oleh Tim UPI Lawas saya sedikit lebih mengenal siapa dia.

Dominique Willem Berretty adalah seorang peranakan Indo berdarah Italia-Prancis dari sang ayah Dominique Auguste Leonardus Berretty, yang berprofesi sebagai guru, dan seorang ibu berdarah Jawa yang bernama Salem. Berretty, yang akan kita bicarakan ini, lahir di Yogyakarta, 20 November 1890.

Ketika bersekolah di HBS Surabaya, Berrety dikeluarkan dari sekolah konon karena sering bermasalah. Kenyataannya, dia dikeluarkan 'hanya' karena menyukai anak perempuan salah seorang Guru HBS tersebut. Namun statusnya sebagai seorang peranakan membuatnya tidak disukai orang tua anak gadis tersebut.

Status peranakan ini pula yang menghambatnya dalam kehidupan bersosial. Mengapa? Ya tentu saja karena dia bukan seorang Eropa murni, bukan pula seorang pribumi terpandang. Dan bisa jadi 'diskriminasi' inilah yang memicu Berretty untuk menjelma menjadi orang yang sukses di masa depannya.

Berretty memulai karier di dunia kerja sebagai seorang juru tulis di Kantor Pos di Batavia (1908), lalu menjadi korektor dan reporter kota di Bataviaasch Nieuwsblad pada tahun 1910. Lima tahun kemudian, ia bekerja sebagai editor untuk Java Bode. Tak lama, Berretty mendirikan sebuah Kantor Berita bernama “Algemene Nieuws en Telegraaf Agentschap “, Aneta.

“Berretty bukanlah tipe orang yang bisa untuk menghabiskan hidupnya dalam pekerjaan sebagai pegawai negeri sipil dengan peluang yang sangat kecil untuk naik kelas. Namun dia terjun ke dunia jurnalistik dan kemudian mendirikan Kantor Berita Aneta,” kata CJ. van Dullemen.

Baca Juga: NGALEUT BANDUNG: Kisah Leluhur Trah Wiranatakusumah dari Timbanganten ke Bandung (1)
NGALEUT BANDUNG: Mengenal Kartel Preanger Planters (1)
NGALEUT BANDUNG: Elegi Jenny di Perkebunan Gambung

Activite, Activite, Vitesse!

Dominique Willem Berretty adalah sosok pria yang gila kerja, perfeksionis, dan selalu memikirkan hal-hal baru dalam kariernya. Selain itu, perlakuan diskriminatif yang ditujukan padanya dalam pergaulan dan kehidupan sosial bermasyarakat membuatnya berkeinginan kuat untuk memberikan pembuktian bahwa dia adalah sosok yang bisa diperhitungkan, dan tidak bisa disepelekan. Dia terpacu untuk harus berhasil dalam karier dan hidupnya.

Salah satu kalimat yang memicu semangat Berretty adalah slogan yamg sering diucapkan oleh Napoleon Bonaparte, yaitu “Activite, activite, Vitesse..!”, yang kurang lebih artinya adalah, “Aktivitas, aktivitas, cepat..!”. Ia benar-benar menerapkan itu dalam hidup dan kariernya.

Tidak heran karier Berretty melesat sangat cepat. Diawali dari juru tulis biasa, jurnalis, lalu menjadi pengusaha di bidang pemberitaan yang luar biasa sukses. Dan dengan kesuksesan itu, dia membuktikan pada lingkungan sosialnya bahwa dia bukanlah orang yang pantas disepelekan.

Pencapaian luar biasa seorang Berretty dalam kariernya adalah ketika dia berkesempatan bertemu dengan Hare Majestieit (Yang Mulia) Ratu Wilhelmina Helena Pauline Marrie van Oranje-Nassau di Istana Huis ten Bosch. Walaup hanya berbicara kurang lebih 30 menit saja, hal itu menjadi kebanggan yang sangat besar untuk Berretty karena tentu saja tidak sembarang orang bisa bertemu dengan Ratu Belanda.

Pertemuan itu terjadi di awal musim semi tahun 1919. Saat itu, berkat kegigihan dan kerja kerasnya, Berretty berhasil memperluas jangkauan usahanya hingga mampu menyentuh Het Vaderland atau Negeri Belanda. Padahal usia Kantor Berita Aneta baru dua tahun saja. Hal itu sangat membuatnya bahagia, sehingga dia berkata bahwa hari itu adalah hari yang sangat membahagiakan, dan menjadi hari terindah baginya

Er was onzegbaar gevoel van wijding in mijn hart. Ik zal dien dag niemmer vergetten, dien eeneen dag, der schoonsten vzn mijn leven! (Dihatiku muncul perasaan damai yang tak terungkapkan dengan kata-kata. Aku tidak akan pernah melupakan hari itu, hari itu adalah hari terindah di dalam hidupku!),” kata Berretty.

“Dia selalu menjadi yang pertama di mana pun. Dia cerdas, gelisah, pekerja keras, tak kenal lelah, bersemangat untuk terus belajar, ramah, dan memiliki bakat yang besar di dalam dunia organisasi. Tetapi dia juga berubah-ubah, tidak dapat diprediksi, angkuh, dia memiliki imajinasi yang dinamis, tidak cerewet dalam memilih fasilitas dan memiliki ‘sesuatu yang misterius.’” (CJ. Van Dullemen ).

Potret Villa Isola, salah satu bangunan cagar budaya yang menjadi ikon Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. (Foto: Iqbal Kusumadirezza/BandungBergerak.id)
Potret Villa Isola, salah satu bangunan cagar budaya yang menjadi ikon Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. (Foto: Iqbal Kusumadirezza/BandungBergerak.id)

Berretty, Si Tampan Sang Penakluk

Tak ada yang menyangsikan ketampanan lelaki Italia-Prancis-Jawa ini. Pesonanya bisa dengan mudah meluluhkan hati wanita. Wajah rupawan, kekayaan, popularitas, dan keberhasilan kariernya menjadi pesona tersendiri yang tak bisa diabaikan. Tidak heran, banyak wanita dengan mudah jatuh ke pelukannya. Inilah gosip yang terus melekat pada diri Dominique Willem Berretty. Bahkan sampai saat ini masih banyak yang penasaran dengan kisah cintanya. Lalu, seperti apa kehidupan asmaranya?

Berretty menjalani enam kali pernikahan, ya enam! Istri pertamanya adalah Aline Elodie Maria Berends. Mereka menikah di tahun 1912, tapi bercerai dua tahun setelahnya. Dari pernikahan ini Berretty mempunyai dua anak, Renate Berretty dan Gerda Berretty.

Setelah berpisah dengan Aline, pada tahun 1917 Berretty menikah dengan Irene Stephanie Berends. Lho kok nama familinya sama? Tentu saja karena Irene adalah adik kandung dari Aline Elodie Maria Berends. Berrety dan Irene dikaruniai dua anak, yaitu Irene Marcelle (Renie) Berretty dan Eugenie Aneta Berretty. Nama kantor berita Aneta diambil dari nama putrinya ini. Irene dan Berretty kemudian bercerai pada tahun 1920.

Istri ketiga Berretty adalah seorang wanita Prancis bernama Marguerite Lucie Alphonsie Boulenger atau Nadine Didier atau Nadine Boulenger. Mereka dikabarkan menikah pada tanggal 6 Agustus 1921, lalu meresmikannya tanggal 17 Agustus 1923. 

Setelah itu Berretty menikahi seorang aktris teater Wilhelmina Harmance Martine Duymaer van Twist atau Mien. Kedatangan Mien ke Hindia Belanda mempertemukannya dengan Berreyty, lalu menikah dan dikarunai seorang putra Dominique Roderick Berretty (Dodo) dan seorang putri Aimee Berretty. Pernikahan mereka berakhir pada 28 November 1928. Mien kembali ke Eropa, meninggalkan putra-putrinya bersama Berretty.

Karena perceraiannya itu, Berretty cukup kerepotan untuk mengurus putra-putrinya, sampai akhirnya dia menikah dengan Charlotte. Pada masa pernikahannya dengan Charlotte, Berretty jatuh cinta pada seorang gadis yang dibawanya dari Eropa untuk menjadi pengasuh Dodo dan Aime. Namun akhirnya Adelina da Fonseca Martin resmi menjadi istri keenam sang hartawan.

Itulah perjalanan karier dan cinta sang Don Juan pada masanya. Betapa memang harta, tahta, dan wanita sangat lekat pada sosok lelaki yang satu ini.

Lalu, ada cerita apakah antara Dominique Willem Berretty, Villa Isola, dan sang arsitek legendaris Charles Proper Wolff Schoemaker? Mengapa ia dibahas dalam buku Tim UPI Lawas? Semoga kita bisa membahasnya suatu saat.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//