-
Penulis
Ernawatie Sutarna
Ilustrasi. Mencuci pakaian di masa lalu dikerjakan dengan cara tradisional. (Foto: Koleksi Gnabmab Aznom)MULUNG TANJUNG #18: Ciguriang, Kampung Dobi dalam Ingatan (16)
PENULIS Ernawatie Sutarna 20 Januari 2025
Dunia anak-anak Ciguriang tahun 1980-an amat dekat dengan alam. Kini, semuanya berubah. Sebagian besar tempat bermain lenyap.er
MULUNG TANJUNG #17: Ciguriang, Kampung Dobi Dalam Ingatan (15)
Penulis Ernawatie Sutarna12 Januari 2025
Mata air Ciguriang masih berfungsi sebagai sumber air warga. Seiring perjalanan waktu dan tingginya pembangunan, volume air terus menyusut.
MULUNG TANJUNG #16: Ciguriang, Kampung Dobi dalam Ingatan (14)
Penulis Ernawatie Sutarna8 Januari 2025
Para dobi di Bandung zaman baheula banyak memakai sabun cuci Tjap Tangan. Jumlah merek sabun bisa dihitung dengan jari.
MULUNG TANJUNG #15: Ciguriang, Kampung Dobi dalam Ingatan (13)
Penulis Ernawatie Sutarna16 Desember 2024
Bagi anak-anak, pemakaian bulao dalam proses mencuci tampak aneh. Bahkan secara tradisional bulao dianggap bisa menyembuhkan penyakit gondongan.
MULUNG TANJUNG #14: Ciguriang, Kampung Dobi dalam Ingatan (12)
Penulis Ernawatie Sutarna8 Desember 2024
Sebagai dobi di Kebon Kawung, Bandung abah selalu memeriksa saku-saku pakaian yang akan dicucinya. Beberapa kali abah menemukan barang milik pelanggan.
MULUNG TANJUNG #13: Ciguriang, Kampung Dobi dalam Ingatan (11)
Penulis Ernawatie Sutarna1 Desember 2024
Peralatan khusus yang biasa dipakai oleh para dobi ketika mereka mencuci pakaian adalah sundung, tahang, dan sikat ijuk. Sekarang mungkin tidak dipakai lagi.
MULUNG TANJUNG #12: Ciguriang, Kampung Dobi dalam Ingatan (10)
Penulis Ernawatie Sutarna24 November 2024
Orang tua selalu mengingatkan anak-anak untuk menjaga mata air di Ciguriang, Bandung. Kisah noni Belanda bisa jadi sebagai bentuk simbolik untuk menjaga mata air.
MULUNG TANJUNG #11: Ciguriang, Kampung Dobi dalam Ingatan (9)
Penulis Ernawatie Sutarna17 November 2024
Cara membungkus pakaian di Kampung Dobi memakai teknik furoshiki, dari bahasa Jepang. Diduga cara ini dipakai karena pengaruh penjajahan Jepang.
RESENSI BUKU: Memahami Perempuan dalam “Perempuan Jika Itulah Namamu”, Sebuah Buku Karya Maman Suherman
Penulis Ernawatie Sutarna10 November 2024
Kang Maman atau Maman Suherman berusaha menjelaskan karakter perempuan melalui syair-syair puisi dalam buku “Perempuan Jika Itulah Namamu”.
MULUNG TANJUNG #10: Ciguriang Kampung Dobi dalam Ingatan (7)
Penulis Ernawatie Sutarna4 November 2024
Aki Omo seorang dobi senior di Kampung Dobi, Ciguriang, Bandung. Setiap pagi datang ke rumah kami untuk membaca koran Pikiran Rakyat. Usianya 80 tahun.