BIOGRAFI MOCHAMAD ENOCH #2: Tamat KWS, Kerja di Departemen BOW
Mochamad Enoch banyak mengalami perpindahan tempat selama hidupnya. Bukan hanya di Priangan, ia pernah bertugas di Batavia, kemudian Jawa Timur.
Atep Kurnia
Peminat literasi dan budaya Sunda
18 September 2022
BandungBergerak.id - Berdasarkan tulisan “Doea poeloeh lima taoen dina kadinesan (29 Juli 1912-29 Juli 1937). R. Mochamad Enoch, Directeur Regentschapswerken Bandoeng” (Sipatahoenan, 31 Juli 1937), saya tahu Mochamad Enoch merupakan lulusan sekolah menengah teknik zaman Hindia Belanda tahun 1912. Nama sekolahnya Koningin Wilhelmina-school (KWS).
Sekolah teknik yang setara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sekarang itu mulai mendapatkan izin dari gubernur jenderal Hindia Belanda sejak pertengahan Mei 1901. Menurut De Locomotief (13 Mei 1901), orang nomor satu di Hindia itu memutuskan untuk membuka lembaga pendidikan menengah dan kejuruan dengan nama Koningin Wilhelmina-school. Sekolah tersebut terdiri atas sekolah menengah atas dengan masa sekolah tiga tahun, yang berasosiasi dengan perdagangan (Bagian A), masinis, insinyur pembangunan dan pertambangan (Bagian B).
Sebelumnya, sebagaimana terbaca dari De Preanger-bode (3 Mei 1901), kepala untuk sekolah yang baru akan didirikan itu adalah M. Hoekstra, guru matematika dan ilmu alam di Gymnasium Willem III, Batavia. Sementara komite sekolahnya terdiri atas D. F. van Braam Morris (ketua), D. de. Jongh (anggota), E. A.C.T. von Essen, S.J.W. van Buuren dan S.R.J. Onnen. Para pengajarnya J. F. Quant, J. Jaspers, J. Stigter, C. Blom dan J. Z. van Dijck (De Preanger-bode, 28 Juni 1901).
Sementara penerimaan siswanya dilakukan awal Juli 1901. Mula-mula yang mendaptar sebanyak 16 orang murid Gymnasium Willem III untuk Bagian A. Sedangkan untuk Bagian B, ada 60 murid dari Bataviasche Ambachtsschool dan Gymnasium Willem III (De Locomotief, 4 Juli 1901). Beberapa hari kemudian, terdaptar 46 kandidat murid KWS untuk Bagian A, yang empat orang di antaranya tidak masuk (De Locomotief, 9 Juli 1901) dan 85 orang kandidat untuk Bagian B, yang sebelas orang di antaranya tidak datang (De Locomotief, 15 Juli 1901).
Pembukaan resmi KWS terjadi pada 18 Juli 1901. Pembukaannya antara lain dihadiri wakil ketua dan anggota Dewan Hindia (Raad van Ned. Indie), wakil laksamana, Mayor Jenderal Beeger, dan lain-lain. Pidato pembukaannya disampaikan oleh Directeur van Onderwijs, Eredienst en Nijverheid Mr. Abendanon. Ia antara lain menyatakan KWS berasal dari Bataviasche Ambachtsschool yang digagas Loji De Ster in het Oosten sejak 14 tahun lalu. Niatnya pendirian sekolah tersebut untuk memperluas pendidikan pertukangan menjadi sekolah teknik (Het Nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 18 Juli 1901).
Dari sejarah ringkas KWS, kita dapat menghitung mundur masa sekolah Mochammad Enoch. Barangkali setelah menempuh pendidikan dasar Hollandsch-Inlandsche School (HIS) antara usia 6-13 tahun, ia melanjutkan ke KWS pada usianya antara 14-17 tahun. Artinya, Enoch sekolah di Batavia itu antara tahun 1910-1912.
Baca Juga: BIOGRAFI MOCHAMAD ENOCH #1: Berangkat dari Paguyuban Pasundan
BIOGRAFI ACHMAD BASSACH (1): Menemukan Jejak Joehana
BIOGRAFI ANDRIES DE WILDE #1: Mengapa Mengkaji Tuan Tanah Ujungberung dan Sukabumi?
Pegawai Departemen BOW
Tidak lama setelah tamat dari KWS, menurut tulisan “Doea poeloeh lima taoen dina kadinesan (29 Juli 1912-29 Juli 1937). R. Mochamad Enoch, Directeur Regentschapswerken Bandoeng”, Mochamad Enoch mulai bekerja di Departement van Burgelijke Openbare Werken (BOW) atau Departemen Pekerjaan Umum, barangkali sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekarang.
Enoch mulai tercatat sebagai pegawai BOW pada 29 Juli 1912. Jabatan pertamanya Onderopzichter B.O.W. toegevoegd (diperbantukan atau ditambahkan) kepada Chef der Wegenverbetering (kepala perbaikan jalan) di Keresidenan Priangan, dengan tempat kerja di Bandung. Dari situ, dia dipindahkan ke Sagaranten (Sukabumi) lalu dipindahkan lagi ke Cikajang-Pameungpeuk, Garut.
Dengan terbitnya keputusan direktur BOW tanggal 24 September 1912, Mochamad Enoch diperbantukan untuk Chef der Waterstaatsafdeeling (kepala pengairan) di Batavia. Setahun kurang kemudian, sejak 26 Juli 1913, dia dipindahkan ke Madiun. Di sana dia diperbantukan kepada Chef Irrigatie untuk sungai-sungai di sekitar Madiun, yaitu di Kwadoengan, Millir, Garanggareng dan Magetan.
Setelah bekerja dua tahun di Jawa Timur, sejak 26 Maret 1915, Enoch bekerja di Serang, Banten. Di sini pun tidak lama, karena pada 28 Februari 1916, dia secara resmi diangkat menjadi onderopzichter yang semula bersifat tijdelijk (sementara). Dengan jabatan baru itu, ia dipindahkan ke Rangkasbitung, masih di Banten, pada 7 Desember 1916. Ia bekerja dalam bidang pengairan di Afdeling Lebak dan Pandeglang.
Jabatannya naik menjadi opzichter 3e klas atau pengawas kelas tiga berdasarkan surat keputusan tanggal 16 Juli 1917. Setahun lebih kemudian, Enoch diperbantukan kepada Hoofd der Werken (kepala pekerjaan umum) di Keresidenan Priangan sejak 19 November 1918. Lalu diperbantukan kepada Hoofd der Bevloeiingswerken di Banten Selatan pada 17 Januari 1919. Namun, ini pun tidak lama, karena tempat dinasnya berpindah lagi ke Cianjur.
Sejak 27 Agustus 1921, dari Cianjur Enoch dipekerjakan di Havenwerken Tanjungpriuk, Batavia. Dari daerah pelabuhan itu, ia ditarik ke kantor pusat BOW dan diperbantukan kepada kepala Afdeling E yaitu Insinyur Kepala J. Blackstone, yang antara 1925 hingga 1928 menjadi direktur BOW.
Mochamad Enoch kembali ke Priangan pada 23 Juli 1923, karena dipindahkan dinasnya ke Bevloeiingswerken dan Algemeene Dienst, yang hampir bersamaan dengan turunnya keputusan pengangkatannya sebagai opzichter 2e klas. Setelah menjadi pengawas kelas dua, ia dialihkan tugasnya ke Garut, yaitu ke Sectie Ingenieur bagian Bevloeiingswerken.
Berdasarkan surat keputusan direktur BOW pada 27 Januari 1925, Enoch diangkat menjadi opzichter 1e klas. Tempat kerjanya di Provinsi Pasundan, yang diikuti pengangkatannya sebagai hoofdopzichter atau pengawas kepala berdasarkan surat keputusan direktur BOW tanggal 14 Juli 1927.
Keterangan ringkas lainnya, Mochamad Enoch dipindahkan dari Garut ke Tasikmalaya, dalam kapasitasnya sebagai pegawai BOW di lingkungan Provinsi Pasundan pada 27 Agustus 1927. Dari Tasikmalaya ke Subang pada 2 November 1928. Akhirnya, dia diangkat menjadi Directeur Regentschapwerken (direktur pekerjaaan kabupaten) Kabupaten Bandung sejak November 1929.