AGENDA BANDUNG: Kajian Filsafat Perang dan Kesenjangan Antargenerasi di Fakultas Filsafat Unpar, dan Lomba Menulis Puisi MSB, 23 September-25 November 2022
Agenda Bandung terdiri dari kajian perang dan diskusi tentang kesenjangan antargenerasi di Fakultas Filsafat Unpar, hingga lomba menulis puisi MSB tingkat SMA.
Penulis Iman Herdiana18 September 2022
BandungBergerak.id - Ada sejumlah Agenda Bandung yang berlangsung sepanjang September ini. Dimulai kajian terkait perang dari sudut pandang filsafat dan diskusi tentang kesenjangan antargenerasi di Fakultas Filsafat Unpar, Bandung, hingga lomba menulis puisi MSB untuk pelajar SMA/SMK.
“War: Philosophical & Interdisciplinary Approaches”
Kajian filsafat tentang perang berlangsung setiap hari Jumat, 23 September – 25 November 2022, pukul 19.00 – 21.00 WIB.
Tema besar ini akan diulas dalam rangkaian 10 topik dan akan dilaksanakan secara hybrid (terbatas 50 Orang) di Kampus Fakultas Filsafat, Jalan Nias No. 2 Bandung.
Pendaftaran peserta seri webinar ini diakses melalui bit.ly/ecf-unpar.
Perang mewarnai peradaban manusia. Bahkan puncak-puncak nilai dan prinsip humanisme yang dicapai oleh umat manusia, tragisnya, harus melalui perang. Narasi peperangan ternyata menghuni mitos-mitos besar agama yang menyiratkan justifikasi transendental atas tindakan perang.
Sementara itu konsep dan peta peperangan terus berkembang dari yang klasik, etnik sampai modern hingga memunculkan isu World War 3 yang serius.
Kajian ini bagian dari program Extension Course Filsafat (ECF) yang mencoba untuk merefleksikan tema kajian secara interdisipliner agar memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang “perang”.
"Kesenjangan Antargenerasi: Tantangan dan Peluang"
Extension Course of Culture and Religion (ECCR) menggelar diskusi bertema: "Kesenjangan Antargenerasi: Tantangan dan Peluang". Diskusi ini berlangsung setiap hari Senin, 26 September – 21 November 2022, pukul 18.30 – 20.30 WIB.
Tema besar ini akan diulas dalam rangkaian 8 topik dan akan dilaksanakan secara hybrid (terbatas 50 Orang) di Kampus Fakultas Filsafat, Jalan Nias No. 2 Bandung.
Pendaftaran peserta seri webinar ini diakses melalui bit.ly/ECCR2022.
Realitas sosial memberitahu kita bahwa ada masalah antargenerasi (generation gap). Masalah ini muncul entah karena alasan historis, edukasi, teknologi, informasi, refleksi, maupun arus zaman yang terus berubah. Setiap generasi mengusung pemikiran dan worldview-nya sendiri tentang apa yang diyakini, niai-nilai apa yang dianut hingga pilihan politik.
Generasi saat ini, tidak lagi hanya sebatas ‘menggunakan’ media komunikasi modern, tetapi juga hidup dalam suatu kultur yang hampir seluruhnya berbasis digital yang bahkan mengalami metamorfosis ke dalam kultur toxic yang anti-kemapanan, nyeleneh, menjujung tinggi kebebasan berpikir, dan pilihan pribadi sebagai kebenaran mutlak.
Dampak fenomena kesenjangan generasi ini kemudian sangat memengaruhi konsep ruang dan waktu, persepsi terhadap diri sendiri, orang lain dan dunia, cara berkomunikasi, cara belajar, cara mendapatkan informasi, cara berpikir kritis, cara berelasi, pola dan gaya hidup.
Untuk itu, ECCR kali ini berusaha menunaikan tugas kulturalnya dengan mencoba mencari jawaban agar kesenjangan antargenerasi ini menjadi medan dialog dan ajang kerjasama produktif ketimbang melahirkan chaos, baik di level sosio-kultural, institusional, maupun domestik.
Lomba Menulis Puisi Majelis Sastra Bandung
Majelis Sastra Bandung (MSB) menggelar lomba nulis puisi dengan tema "Kesaktian Pancasila, Memaknai Kehidupan Sehari-hari dalam Ajaran Agama". Ketua Panitia, Aulia Kinanti Sanubari, mengatakan lomba ini khusus pelajar SMA dan sederajat.
"Siswa bisa mengirimkan aatu puisi ke email [email protected], dilampirkan foto kopi kartu pelajar dan menyertakan nomor WA" ujar Aulia Kinanti Sanubari.
Karya harus orsinil buatan sendiri, tidak menyinggung SARA dan dikirim paling telat tanggal 30 September 2022. Pengumuman pemenang dilangsungkan 10 Oktober 2022.
Lomba ini gratis alias tidak dipungut biaya. Hadiah lomba, pemenang pertama 250 ribu rupiah, kedua 150 ribu rupiah, dan ketiga 100 ribu rupiah.