• Berita
  • BPBD se-Jawa Barat Siaga 1 Menghadapi Hujan Ekstrem

BPBD se-Jawa Barat Siaga 1 Menghadapi Hujan Ekstrem

Bandung, sebagai kota yang belum membentuk BPBD, juga dinyatakan siap siaga menghadapi bencana. Rencananya, Kota Bandung akan membentuk Kampung Siaga Bencana.

Pohon tumbang menimpa sedan mewah dan pagar 2 rumah di Jalan Maulana Yusuf, Bandung, 5 Oktober 2022. Pohon peneduh berusia tua itu tumbang saat hujan lebat mengguyur wilayah perkotaan, tidak ada korban jiwa dalam perisitwa tersebut. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Penulis Iman Herdiana11 Oktober 2022


BandungBergerak.idBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) se-Jawa Barat diminta siaga 1 menghadapi hujan ekstrem yang terjadi belakangan ini. Masyarakat pun diingatkan untuk mewaspadai bencana pada musim penghujan ini.

Bandung, sebagai kota yang belum membentuk BPBD, juga dinyatakan siap siaga menghadapi bencana. Rencananya, Kota Bandung akan membentuk Kampung Siaga untuk mengantisipasi bencana akibat hujan ekstrem yang diperkirakan akan terjadi hingga akhir tahun ini.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, cuaca ekstrem memang tidak hanya melanda wilayah Jawa Barat. Menurutnya, situasi iklim ini terjadi pula di pulau Sumatera, Sulawesi, dan Jawa pada umumnya.

Untuk itu, peran dari BPBD dan perangkat-perangkat terkait penanggulangan kebencanaan sangat dibutuhkan tenaganya.

"Oleh karena itu BPBD dan perangkat-perangkat yang terkait dengan kebencanaan sudah dibriefing untuk siaga satu setiap hari," ujar Ridwan Kamil, dalam keterangan pers di Gedung DPRD Provinsi Jabar, Senin (10/10/2022).

Kepada masyarakat, ia mengimbau agar tetap waspada. Kewaspadaan ini akan mengurangi risiko korban.

Mengenai potensi, Ridwan Kamil mengatakan bencana yang akan hadir dari wilayah Jawa Barat bagian tengah ke utara berupa banjir. Sedangkan Jawa Barat tengah ke selatan berpotensi longsor.

Kampung Siaga Kota Bandung

Potensi bencana di Kota Bandung pada musim hujan ini masih seputar banjir. Pada hujan yang cukup ekstrem sepekan terakhir, banjir melanda titik di Gedebage, Sirnagalih, dan Cibaduyut. Banjir juga terjadi karena semakin sedikitnya daerah resapan, maraknya alih fungsi lahan, dan tidak memadainya fungsi drainase atau saluran pembuangan air.

Menghadapi musim bencana pada musim hujan ini, Pemerintah Kota Bandung akan membentuk Kampung Siaga Bencana di setiap kecamatan. Tujuannya, untuk membangun mental masyarakat serta meningkatkan koordinasi agar selalu siap siaga dan kuat menghadapi berbagai ancaman bencana alam yang sewaktu-waktu bisa terjadi di daerahnya.

"Ini untuk kesiapsiagaan kita semua menghadapi perbencanaan, tanggap bencana. Karena BMKG juga sudah mengingatkan kita bahwa beberapa waktu kedepan iklim ini cukup ekstrim," kata Wali Kota Bandung, Yana Mulyana saat Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana di Kota Bandung, Senin (10/10/2022).

Yana mengungkapkan, kerawanan bencana di Kota Bandung cukup tinggi mengingat curah hujan yang mulai tinggi serta letak geografis Kota Bandung yang berada di cekungan. Ia memetakan potensi bencana Kota Bandung terdiri dari banjir, angin puting beliung, longsor, kebakaran hingga gempa bumi.

Tak hanya itu, Kota Bandung juga dikelilingi pegunungan serta berada di bawah patahan gempa bumi atau Sesar Lembang.

"Dengan adanya rakor ini, diharapkan kalau ada satu bencana di satu wilayah, semua itu sudah tahu harus bawa apa, masing-masing sudah jelas tugas dan fungsinya dalam menanggapi bencana," ujarnya.

Secara bertahap, setiap kecamatan di Kota Bandung diharapkan dapat memiliki Kampung Tanggap Bencana untuk mitigasi bencana. Pembentukan Kampung Siaga Bencana ini dilakukan secepatnya.

"Target lebih cepat lebih baik. Mudah-mudahan dari rakor ini ada sepemahaman dan niat yang sama, warga, pemkot, stakeholder, bisa bikin role model dulu. Bisa dibikin kecamatan di tingkat dulu karena SDMnya cukup banyak, potensi konsolidasi stakeholder kebencanaannya lebih siap," ujarnya.

Ia berharap, cukup banyak titik titik kampung siaga bencana agar jika terjadi bencana di satu wilayah lebih cepat penanggulangannya.

"Tidak hanya dari pemkot tapi warga juga semakin paham bagaimana menanggulangi bencana terutama pasca bencananya," katanya.

Pemkot Bandung, lanjut Yana, telah menyiapkan anggaran bagi penanggulangan bencana di Kota Bandung.

"Tentunya kita siapkan anggaran, itu kan tersebar di setiap dinas. Yang pasti pemerintah ini tidak bisa menyelesaikan masalah sendiri, butuh partisipasi masyarakat," kata dia.

Baca Juga: Warga Usul Miliaran Rupiah Dana Bencana Kota Bandung segera Dipakai
Puluhan Titik Rawan Macet dan Bencana di Jalur Mudik Jawa Barat Perlu Diwaspadai
Bencana Banjir Mengepung Kota Bandung

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung, Soni Bakhtiyar mengaku akan berperan aktif dalam penanggulangan bencana, terutama terkait pemenuhan sandang dan papan.

"Kami dinsos memiliki peran aktif terharap bencana di kewilayahan, kami siap sandang dan papan saat terjadi bencana di Kota Bandung," ujarnya.

Di lain sisi, Sekretaris Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung, Iwan Rusmawan mengatakan, titik-titik banjir yang diwaspadai daerah Bandung timur.

Sedangkan titik-titik kebakaran ada di daerah padat penduduk, untuk lonsor ada di daerah Bandung Utara. Untuk itu pihaknya sudah menyiapkan personel untuk bersiaga apabila terjadi bencana.

"Fungsi kita koordinasi, tugas kita ketika ada bencana. Tiap hari kita siapkan 40 orang pemadam dan rescue di markas utama," katanya.

Perlu diketahui, Kota Bandung belum membentuk BPBD yang bertugas mengatasi bencana. Institusi yang menangani kebencanaan di Kota Bandung ditangani oleh Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung.

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//