• Berita
  • Upaya Menghidupkan Teras Cihampelas yang Ditinggal Pergi PKL dan Pejalan Kaki

Upaya Menghidupkan Teras Cihampelas yang Ditinggal Pergi PKL dan Pejalan Kaki

Teras Cihampelas diresmikan oleh Wali Kota Ridwan Kamil 4 Februari 2017. Teras Cihampelas dibangun untuk mengurangi kemacetan di destinasi wisata Jalan Cihampelas.

Teras Cihampelas atau Skywalk Cihampelas yang sepi, 11 September 2022. Konsep wisata belanja skywalk pertama di Indonesia ini hanya bergeliat di saat pembukaan tahun 2017, lalu terus terpuruk hingga sekarang. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Penulis Iman Herdiana11 Oktober 2022


BandungBergerak.idTeras Cihampelas diresmikan sangat meriah. Berbagai gambar-gambar cantik dihasilkan di jalan layang khusus pejalan kaki (pedestrian) ini. Jejaknya bisa disimak di media sosial. Namun setelah 5 tahun berlalu, Teras Cihampelas nyaris mangkrak. Jalan yang dibanggakan sebagai skywalk pertama di Indonesia itu terus mengalami kemunduran. Ditinggal pejalan kaki dan tak memenuhi kebutuhan PKL.

Dana miliaran telah digelontorkan untuk membangun pedestrian melayang (Skywalk) Cihampelas. Miliaran rupiah dialirkan pula untuk menghidupkan aktivitas Teras Cihampelas. Tapi pedestrian yang dibangun di era Wali Kota Ridwan Kamil ini tetap sepi.

Beberapa sarana dan prasarananya rusak dan mati. Lampu-lampu jalan yang melintang di atas Jalan Cihampelas ini beberapa ada yang jatuh Cihampelas dan mengancam keselamatan pengguna jalan.

Yang terbaru dan untuk kesekian kalinya, Pemkot Bandung kembali berusaha mereaktivitas Teras Cihampelas. Sektor yang disentuh dalam reaktivasi ini mulai dari pemetaan Pedagang Kaki Lima (PKL), perbaikan toilet, layanan air bersih, pemasangan penerangan, perbaikan glass block, perbaikan taman, pembuatan kanopi, dan program kegiatan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna, mengatakan untuk mereaktivasi Teras Cihampelas pihaknya telah mengerahkan dinas-dinas terkait. Inventarisasi PKL dilakukan oleh Satgasus PKL Kadiskopukm. Layanan air bersih dilakukan PDAM Kota Bandung. Penerangan ditangani Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung. Pembenahan glass block dilakukan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung.

Pembenahan taman dilakukan Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman, Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3). Sedangkan kanopi dibikin hasil kerja sama Bappelitbang bersama CSR PT. Mayora. Dinas Koperasi dan UKM (Diskopukm) dikerahkan untuk menyediakan gerobak dan lahan untuk para pedagang.

Jika semuanya sudah siap, Teras Cihampelas akan diresmikan ulang. Rencananya, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Bandung bisa mengisi kegiatan-kegiatan diskusi atau sosialisasi di Teras Cihampelas.

"Karena bagaimanapun juga kehidupan mereka ada bagian keterkaitan dengan kita. Jadi, nanti kegiatan-kegiatan diskusi OPD mungkin bisa dilaksanakan di Teras Cihampelas, bukan di hotel terus," kata Ema Sumarna, dikutip dari siaran pers, Selasa (11/10/2022).

Ema berharap, reaktivasi bisa menghidupkan ekonomi para pelaku usaha di sana. Belanja makan dan minum bisa dilakukan dengan membeli produk PKL. Dengan demikian, kepercayaan para PKL bisa tumbuh.

Selama ini, para PKL Teras Cihampelas banyak yang meninggalkan skywalk karena merasa diabaikan dan sendirian. Jika program peresmian ulang dilakukan dan bisa berjalan rutin, Ema yakin dalam satu tahun akan ada pergerakan ekonomi bagi para pelaku usaha mikro di Teras Cihampelas.

Baca Juga: Keliru sejak Awal Peruntukan, Teras Cihampelas Bisa Membahayakan Pengguna Jalan
Masalah Teras Cihampelas tak Kunjung Tuntas
Ramadan di Tahun Pagebluk (11): Bertahan Hidup di bawah Teras Cihampelas

Ditinggalkan Pejalan Kaki, Dikeluhkan PKL

Teras Cihampelas diresmikan oleh Wali Kota Ridwan Kamil 4 Februari 2017. Teras Cihampelas dibangun untuk mengurangi kemacetan di destinasi wisata belanja fesyen Jalan Cihampelas. Diharapkan, para pejalan kaki menggunakan teras ini saat jalan-jalan di Cihampelas. Para PKL juga ditampung di skywalk ini. Total ada 192 PKL yang didominasi 140 pedagang souvenir dan 52 pedagang kuliner.

Tetapi pembangunan infrastruktur ini tupanya tak berhasil menjawab kebutuhan pejalan kaki dan para PKL. Setelah 5 tahun berdiri, mereka tetap memilih bagian bawah Teras Cihampelas. Alasannya beragam, mulai dari terbatasnya fasilitas, ogah naik tangga, hujan, panas, dan lain-lain. Akibatnya teras ini nyaris mangkrak.

Hal itu bertolak belakang dengan di awal-awal peresmian. Bahwa skywalk seperti Teras Cihampelas disebut hanya ada di Korea Selatan dan New York, Amerika Serikat. Peresmian ini pun menuai banyak pujian. Teras Cihampelas pun masuk nominasi Anugerah Pesona Indonesia 2017 untuk kategori Tujuan Wisata Baru Terpopuler (Most Popular New Destination).

Dari segi anggaran pembangunan, Teras Cihampelas memakan puluhan miliar APBD Kota Bandung. Konstruksi pertama Teras Cihampelas berupa jembatan baja sepanjang 450 meter dan lebar 9 meter menyedot dana APBD sebesar 48 miliar rupiah. Kemudian proyek pembangunan tahap kedua sempat gagal lelang pada tahun 2017. Berikutnya, Pemkot Bandung mengalokasikan dana 23 miliar rupiah untuk mengerjakan proyek pembangunan skywalk Cihampelas tahap kedua.

Dalam perjalanannya, Teras Cihampelas terus dilanda sepi. Para pejalan kaki maupun PKL tidak kerasan di Teras Cihampelas. Pemerintah Kota Bandung telah beberapa kali melakukan revitalisasi. Misalnya pada pagu anggaran tahun 2021, di tengah pandemi Pemkot Bandung menggulirkan lelang proyek pemeliharaan Skywalk Cihampelas Tahap II dengan alokasi anggaran bersumber APBD senilai Rp 4 miliar. Informasi ini tercatat di situs Lelang Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Bandung.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//