Indeks Literasi Jawa Barat Kurang Menggembirakan
Data menunjukkan, jumlah sekolah yang memiliki akses internet di Jawa Barat 18.571 unit sekolah dari total jumlah 29.526 unit sekolah.
Penulis Iman Herdiana13 Januari 2023
BandungBergerak.id - Literasi merupakan aktivitas yang penting dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Faktor-faktor yang menunjang kegiatan literasi di antaranya buku atau bahan pustaka yang bisa diakses secara mudah oleh warga negara.
Penilaian terhadap aktivitas literasi ini dapat dilihat dari indeks literasi provinsi yang setiap tahunnya dirilis. Provinsi Jawa Barat termasuk yang masuk ke dalam indeks literasi ini. Meski sayangnya, nilai indeks literasi Jawa Barat masih kurang menggembirakan.
“Indeks literasi di Jawa Barat kurang menggembirakan. Di Pulau Jawa saja kita berada di urutan keempat. Maka, saya harap ini jadi upaya kecil untuk menumbuhkan indeks literasi, mulai dari lingkungan keluarga, kampus, Kota Bandung, sampai provinsi Jawa Barat,” kata Wakil Rektor I Unpas Jaja Suteja, pada acara Grand Final Pemilihan Duta Baca Unpas berlangsung di Mandala Saba Otto Iskandar Dinata, Kampus Setiabudhi, Rabu (11/1/2023), dikutip dari laman resmi Unpas.
Sementara itu, dilansir dari laman kemenkopmk.go.id, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mendorong pemerintah daerah (pemda) agar dapat meningkatkan budaya literasi di masyarakat. Salah satunya yaitu Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar).
Berdasarkan kajian data Perpustakaan Nasional tahun 2020, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat Provinsi Jabar sebesar 8,48 poin. Nilai tersebut menegaskan bahwa Jabar merupakan lima provinsi dengan nilai terendah di Indonesia selain diantaranya Sulawesi Utara 8,33 dan Papua 6,7 poin.
Menurut data Indeks Aktivitas Literasi Membaca 34 Provinsi, tingkat melek huruf di Jawa Barat memang cukup tinggi, yakni 98,55, sedangkan rata-rata lama sekolah warga Jawa Barat hanya 8,14 tahun. Dalam indeks ini Jawa Barat berada di urutan 10 dari 34 provinsi di Indonesia.
Jika dikaitkan dengan data Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat di atas, terlihat bahwa kegiatan literasi di provinsi dengan penduduk sekitar 50 juta jiwa ini masih rendah.
Dilihat dari data akses sekolah di Jawa Barat terhadap internet, terlihat angkanya masih rendah. Data menunjukkan, jumlah Sekolah Memiliki Akses Internet di Jawa Barat 18.571 unit sekolah dari total jumlah sekolah yang ada 29.526 unit.
Persentase penduduk mengakses internet di Jawa Barat lebih sedikit lagi, yakni 37,02 persen, dan persentase penduduk menggunakan komputer 19,83 persen.
Baca Juga: Catatan Akhir Tahun 2022 LBH Bandung: Masih Marak Kriminalisasi, Makin Sulit HAM Terlindungi
Rekayasa Jalan Menuju Masjid Al Jabbar dan Mendesaknya Pembenahan Transportasi Publik Kota Bandung
Menanti Tanggung Jawab Pemulihan Lingkungan dan Warga Terdampak Megaproyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Akses Literasi
Asisten Deputi Literasi, Inovasi, dan Kreativitas Kemenko PMK Jazziray Hartoyo menyatakan perlu adanya sinergi lintas kementerian/lembaga dan pemda untuk meningkatkan kegiatan literasi. Hal tersebut guna meningkatkan akses dan kualitas layanan sumber daya manusia sebagai dasar dalam upaya meningkatkan budaya literasi masyarakat khususnya di Provinsi Jabar.
Meksipun, ungkap Jazziray, Jabar memiliki Indeks Daya Saing Daerah tertinggi menurut Kementerian Riset Teknologi/Badan Riset Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) tahun 2020 yaitu 4,7829. Artinya, Provinsi Jabar mampu mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki untuk meningkatkan daya saing dengan provinsi lain.
"Hal ini yang harus menjadi pemicu semangat bagi masyarakat Jabar untuk terus meningkatkan budaya literasi. Tentunya, sambil memperkuat potensi yang ada dan menjadi bagian dari kekuatan daya saing nasional," ucapnya.
Fakta lain menunjukkan, Jabar memiliki program literasi unggulan yakni Kotak Literasi Cerdas (Kolacer) dan Maca Dina Digital Library (Candil). Program ini diharapkan budaya literasi masyarakat di Jabar dapat semakin meningkat.
Selain itu juga, kini tengah disusun peraturan daerah terkait perpustakaan dan kearsipan di Jabar. Pasalnya, tak dimungkiri, perpustakaan memiliki peran yang sangat penting dan berpengaruh terhadap peningkatan budaya literasi termasuk kegemaran membaca oleh masyarakat.
Beberapa program transformasi di Jabar antara lain pemerataan akses perpustakaan, peningkatan bahan bacaan, peningkatan jumlah pustakawan, peningkatan kunjungan ke perpustakaan, peningkatan standarisasi perpustakaan, peningkatan partisipasi masyarakat, serta peningkatan kepesertaan anggota perpustakaan.
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengklaim bahwa Jabar telah melakukan kolaborasi untuk memperkuat dan mengembangkan perpustakaan. Bukan hanya perpustakaan yang ada di provinsi, tetapi perpustakaan di desa-desa hingga sekolah dan pesantren.
"Kami yakin betul upaya kita untuk mengembangkan perpustakaan itu juga merupakan bagian dari upaya meningkatkan budaya literasi. Di samping itu juga, kita (Pemprov Jabar) terus memperkuat pendidikan karakter serta pendidikan moral bagi generasi penerus di masa yang akan datang," kata Uu.