• Opini
  • MAHASISWA BERSUARA: Nasib Dokter Umum di Indonesia

MAHASISWA BERSUARA: Nasib Dokter Umum di Indonesia

Dokter umum merupakan tulang punggung dari sistem kesehatan di Indonesia untuk memastikan akses kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat.

Nur Rahmah Awaliah

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar

Tiga tenaga kesehatan (nakes) Puskesmas Jajaway, Antapani Kidul, berjalan melintasi pematang sawah menuju rumah pasien isoman di permukiman padat di kawasan tersebut, Kamis (22/7/2021) siang. Antapani Kidul merupakan kelurahan dengan jumlah kasus positif Covid-19 terbanyak di Kota Bandung. (Foto: Prima Mulia)

5 Maret 2023


BandungBergerak.id – Profesi dokter umum di Indonesia saat ini menghadapi sejumlah tantangan besar yang mempengaruhi kesejahteraan serta kualitas layanan kesehatan yang mereka berikan pada masyarakat. Beberapa masalah ini termasuk kurangnya pengakuan dan dukungan dari pemerintah, pendapatan yang rendah, beban kerja yang berlebihan, serta kondisi kerja yang tidak memadai.

Dalam hal pendapatan, dokter umum di Indonesia belum mendapatkan pengakuan dan upah yang sepadan dengan pekerjaan yang mereka lakukan. Padahal mereka harus menyelesaikan pendidikan yang panjang dan mengeluarkan biaya besar untuk memperoleh lisensi sebagai dokter. Meskipun mereka bekerja keras dan memberikan layanan kesehatan yang baik kepada masyarakat, tetapi mereka tidak mendapatkan kompensasi yang setara dengan usaha dan waktu yang mereka investasikan. Sehingga tenaga yang diberikan tidak sebanding dengan upah yang mereka dapatkan.

Negara

Gaji Dokter Umum (per bulan)

Sumber Referensi

Indonesia

Rp 8.000.000 - Rp 30.000.000*

(Kompas, 2022)

Amerika Serikat

US$8.000 - US$26.000

(Glassdoor, 2022)

Inggris

£28.000 - £70.000

(NHS Careers, 2022)

Jerman

€4.000 - €8.000

(Glassdoor, 2022)

Singapura

S$3.000 - S$15.000

(Salary Explorer, 2022)

* Angka ini termasuk gaji dokter spesialis yang ikut tersurvei.

Tabel perbandingan gaji dokter umum di Indonesia dan beberapa negara lainnya. 

Selain itu, dokter umum juga dihadapkan pada beban kerja yang berlebihan. Mereka harus bekerja selama berjam-jam dan menghadapi tekanan yang besar dalam menangani pasien. Pekerjaan yang terlalu banyak ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik dokter, yang pada gilirannya dapat berdampak pada kualitas layanan yang mereka berikan.

Kondisi kerja yang tidak memadai juga menjadi masalah bagi dokter umum di Indonesia. Beberapa fasilitas kesehatan tidak memiliki infrastruktur dan perlengkapan yang memadai, seperti ruangan yang sempit, peralatan yang kurang lengkap, dan kekurangan tenaga medis lainnya. Hal ini dapat mengganggu kinerja dokter dan dapat mempengaruhi kualitas layanan yang mereka berikan kepada pasien.

Tidak hanya itu, akibat dari kualitas pelayanan yang diberikan ini dapat berdampak pada hukum yang telah ditetapkan. Dokter umum juga terikat dengan hukum yang menuntutnya untuk profesional dalam bekerja, sehingga apabila layanan yang mereka berikan tidak baik dan kurang maksimal maka secara otomatis dokter melanggar hukum yang berlaku. Belum lagi tuntutan dari keluarga pasien yang harus dihadapi.

Masalah yang saat ini juga dihadapi oleh dokter dan tenaga medis yaitu tidak meratanya sebaran dokter di Indonesia, padahal lulusan dokter maupun tenaga medis saat ini di tiap tahunnya semakin meningkat. Beberapa daerah terpencil dan kepulauan masih minim mendapatkan fasilitas kesehatan dan tenaga medis. Daerah-daerah tersebut biasanya tidak memiliki alat penunjang pemeriksaan berdasarkan penyakit yang diderita sehingga mengharuskan melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai. Untuk mendapatkan jaminan kesehatan yang layak, mereka harus menempuh jarak yang jauh dan belum lagi risiko perjalanan ini dapat mempengaruhi tingkat kesehatan pasien.

Namun, masalah ini bukan berarti tidak bisa diatasi. Pemerintah dapat melakukan berbagai tindakan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan dokter umum di Indonesia. Pertama-tama, mereka dapat memperbaiki sistem remunerasi dan memberikan insentif yang lebih besar bagi dokter umum, seperti tunjangan kinerja dan insentif khusus untuk dokter yang bekerja di daerah terpencil.

Selain itu, pemerintah juga dapat meningkatkan kualitas dan aksesibilitas fasilitas kesehatan. Hal ini dapat dilakukan melalui program investasi untuk memperbaiki dan meningkatkan infrastruktur dan perlengkapan medis yang tersedia. Pemerintah juga dapat meningkatkan jumlah dokter dan tenaga medis lainnya yang tersedia, serta menyediakan pelatihan dan pendidikan yang lebih baik bagi dokter dan tenaga medis lainnya.

Dalam jangka panjang, pemerintah juga dapat memperbaiki sistem pendidikan dan pelatihan untuk dokter dan tenaga medis lainnya, sehingga mereka lebih siap dalam menghadapi tantangan di bidang kesehatan. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas pendidikan, meningkatkan kapasitas pengajaran dan pelatihan, dan memperkuat kolaborasi antara lembaga pendidikan dan industri kesehatan.

Baca Juga: MAHASISWA BERSUARA: Situasi Kebebasan Berpendapat di Indonesia yang Mengkhawatirkan
MAHASISWA BERSUARA: Menyoal Iklim yang Pelik
MAHASISWA BERSUARA: Quo Vadis Kesejahteraan Ilmuwan Diaspora
MAHASISWA BERSUARA: Siapa itu Mahasiswa?

Perlunya Campur Tangan Pemerintah

Dokter umum di Indonesia menghadapi sejumlah tantangan besar yang mempengaruhi nasib mereka di masa depan. Meskipun ada beberapa program yang diluncurkan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan dokter umum, namun masih banyak masalah yang perlu diatasi. Beberapa masalah tersebut meliputi rendahnya gaji dokter umum, kurangnya infrastruktur kesehatan, dan kekurangan jumlah dokter umum di beberapa daerah.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah perlu mengambil tindakan yang lebih tegas. Pertama, pemerintah harus meningkatkan anggaran kesehatan dan mengalokasikan lebih banyak dana untuk pengembangan infrastruktur kesehatan dan peningkatan kesejahteraan dokter umum. Kedua, pemerintah juga harus memastikan bahwa program-program yang sudah ada dijalankan dengan baik dan berdampak positif bagi dokter umum.

Selain itu, pemerintah juga perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi minat para lulusan pendidikan kedokteran untuk menjadi dokter umum, seperti gaji yang rendah dan kurangnya kesempatan untuk mengembangkan karier. Pemerintah bisa memperbaiki situasi ini dengan memberikan insentif yang lebih besar untuk dokter umum dan membuka lebih banyak peluang karier dalam bidang kesehatan.

Dokter umum merupakan tulang punggung dari sistem kesehatan di Indonesia, dan mereka memainkan peran yang sangat penting dalam memastikan akses kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan perhatian yang lebih serius terhadap nasib dokter umum di Indonesia. Dengan melakukan tindakan-tindakan yang tepat dan memberikan dukungan yang cukup, diharapkan dokter umum di Indonesia dapat menghadapi tantangan-tantangan di masa depan dan memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat. Sehingga pelayanan kesehatan di Indonesia semakin baik dan merata. 

 

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//