• Cerita
  • Gelombang Suara Distorsi Menjelang Festival Kampung Kota 3

Gelombang Suara Distorsi Menjelang Festival Kampung Kota 3

Pra Event Festival Kampung Kota 3 yang digelar akhir pekan lalu di Dago Elos. Menandai dimuainya rangkaian kegiatan tahunan Festival Kampung Kota.

Suasana Pra Event Festival Kampung Kota 3 yang diselenggarakan akhir pekan lalu, Sabtu (11/3/2023) di Dago Elos, Kota Bandung. (Foto: Fryan Septiansyah/BandungBergerak.id)

Penulis Fryan Septiansyah18 Maret 2023


BandungBergerak.id – Penggemar musik punk dan warga Dago Elos berkumpul di sekitar panggung yang menyajikan pertunjukan musik yang hingar-bingar. Band yang manggung pun namanya hanya familier bagi penyuka musik cadas. Di antarnya Power Trouble, Dismorfia, Sosial Outcast, Brainxwash, juga Kawanan yang merupakan band yang datang jauh-jauh dari Purwakarta.

Remaja, anak-anak, juga lansia bercampur baur menyaksikan pertunjukkan musik keras yang mungkin tidak biasa bagi sebagian orang. Namun hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Beberapa warga yang sudah lansia terlihat menikmati musik keras band yang penampil di panggung yang berdiri di tengah perkampungan warga.

Begitu suasana Pra Event Festival Kampung Kota 3 yang digelar akhir pekan lalu Sabtu (11/3/2023) di Dago Elos, Kota Bandung. Perhelatan pra event tersebut diselenggarakan oleh Festival Kampung Kota bersama komunitas Bikepunx.

Adam, salah satu pengunjung Festival Kampung Kota 3 misalnya, sengaja datang jauh-jauh dari Cangkuang, Kabupaten Bandung. "Tahu dari Instagram, terus sengaja kesini dari Cangkuang buat ikut nonton," kata dia.

Ia memang penggemar musik punk. Ia sering menyengaja mengunjungi pertunjukkan musik kesukaannya ,apalagi band favoritnya tampil di Festival Kampung Kota 3.

"Emang suka acara ginian, waktu itu datang juga pas Festival Kampung Kota ngundang Kontrasosial (band)," ujar Adam.

Baca Juga: Artvocation Fest 2023: Menanam Inklusivitas dengan Kolaborasi Lintas Seni
Mendekatkan Film dan Mengaktivasi Ruang Publik lewat Sinema Kuriling
Membakar Semangat Clara Zetkin di Bandung #2: Api Kartini Menyuarakan Perlawanan Perempuan
Ngadu Buku Bandung, Ruang Temu Pegiat Literasi di Bandung

Perhelatan pra event tersebut menjadi bagian dari rangakian kegiatan menuju Festival Kampung Kota yang memasuki tahun ke 3 pada 2023 ini. Pertunjukkan musik tersebut rencananya dimulai pukul empat sore, tapi baru bisa dimulai pukul enam sore.

Dalam rangkaian Festival Kampung Kota memang rutin pertunjukkan musik. Kegiatan tersebut bisa di ikuti siapa saja karena tidak di pungut biaya. Namun penonton bisa memberikan donasi seikhlasnya untuk membentu warga Dago Elos.

Festival Kampung Kota menjadi momen beragam komunitas di Bandung untuk bersilaturahmi. Namun, pada pra event Festival Kampung Kota kali ini menjadi istimewa bagi komunitas Bikepunx, karena sekaligus menjadi momen perayaan hari jadi k-4 komunitas tersebut

Bikepunx sendiri terbentuk pada tahun 2019 akhir, menjelang pandemi datang. Karena pandemi, mereka memutuskan untuk banyak berbincang dan berkumpul hingga akhirnya membentuk suatu komunitas dan saling menyalurkan ide kreatif masing-masing. Bikepunx merupakan komunitas kreatif yang bergerak dibidang sosial dan kerap melaksanakan kegiatan-kegiatan positif dalam pergerakannya di Kota Bandung.

Arka, anggota komunitas Bikepunx mengungkapkan bahwa komunitasnya sengaja melakukan hal tersebut bukan sekedar mencari hiburan semata. Namun banyak nilai sentimentil yang bisa didapatkan maupun dibagikan lewat kegiatan yang mereka kerjakan.

"Selain buat rayain hari anniversary kita (Bikepunx), kita juga mau ngerekatin lagi tali silaturahmi antar anggota, juga ngasih hiburan ke warga Dago Elos," ujar Arka.

Selain menyelenggarakan sebuah acara musik, Bikepunx juga kerap menyelenggarakan sebuah acara lapakan buka, screening film, juga tentunya bersepeda ria sembari membagikan donasi kepada setiap target masyarakat yang ditemui di sepanjang perjalanannya.

“Kita sih sering kumpul di sekitaran taman musik, bawa sepeda, bawa buku buat lapakan," ujar Arka.

"Ke sini juga (Dago Elos) kita rame-rame naik sepeda dari Leuwipanjang, cape banget tapi seru," timpal teman Arka yang juga anggota Bikepunx.

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//