• Berita
  • Desa Cilengkrang Membutuhkan Fasilitas Kesehatan

Desa Cilengkrang Membutuhkan Fasilitas Kesehatan

Keterbatasan akses warga Desa Cilengkrang terhadap fasilitas kesehatan berisiko pada gangguan berbagai penyakit, di antaranya darah tinggi.

Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tergabung dalam Mata Kuliah KU4093 Pendidikan Karakter ITB mengadakan Seminar dan pelatihan kesehatan dengan tema Gaya Hidup Sehat untuk Mengurangi Risiko Darah Tinggi di Desa Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Sabtu (15/04/2023). (Foto: ITB)*

Penulis Iman Herdiana5 Mei 2023


BandungBergerak.idAkses menuju fasilitas kesehatan warga Desa Cilengkrang masih sangat terbatas. Kondisi ini berpengaruh pada kesehatan warga sendiri. Cilengkrang merupakan desa di perbatasan. Wilayah ini secara administratif berada di bawah Kabuapten Bandung, namun secara geografis posisinya berbatasan dengan Kota Bandung dan Kabupaten Sumedang.

Jauhnya akses kesehatan mendorong mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tergabung dalam Mata Kuliah KU4093 Pendidikan Karakter ITB untuk mengadakan Seminar dan Workshop berupa pelatihan kesehatan dengan tema "Gaya Hidup Sehat untuk Mengurangi Risiko Darah Tinggi" Sabtu (15/04/2023) lalu.

Diketahui bahwa kasus tekanan darah tinggi atau hipertensi pada warga desa Cilengkrang tergolong sangat tinggi. Namun di lain sisi, warga desa kesusahan untuk berobat karena puskesmas yang jauh dan hanya beroperasi dua kali dalam seminggu.

Adapun berobat ke klinik harganya cukup tinggi sehingga menyulitkan warga desa yang termasuk dalam golongan menengah ke bawah. Pada kegiatan ini, mahasiswa ITB berinisiatif untuk memberikan edukasi mengenai gaya hidup sehat khususnya dalam penanggulangan penyakit tekanan darah tinggi dan melakukan tes kesehatan gratis kepada warga desa RW 03 dan RW 05 di Desa Cilengkrang.

Salah satu anggota kelompok, Amanda, mengatakan dirinya merasa sangat senang akan antusiasme dari para warga yang hadir.

“Warga desa Cilengkrang sangat antusias berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, terlihat bahkan dari sebelum kegiatan dimulai, para warga sudah mulai bertanya perihal waktu dimulainya kegiatan,” kata Amanda, dikutip dari laman ITB, Jumat (5/5/2023).

Berdasarkan situs resmi Desa Cilengkrang, desa ini dihuni 5.230 terdiri dari 2.685 laki-laki dan 2.545 perempuan. Mereka tersebar di 9 RW dan 23 RT yang menempati luas wilayah 4,37 kilometer persegi.

Adapun batas wilayah desa ini di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Sumedang, sebelah selatan Kota Bandung, sebelah barat Desa Ciporeat Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung, dan sebelah timur berbatasan dengan Desa Cibiru wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Mengurai Kemacetan Gedebage tidak Cukup dengan Exit Tol KM 149
Darurat Sampah, Pemkot Bandung Seharusnya Menjalankan TPS Terpilah
Parade Poster May Day 2023 di Bandung, Suara Buruh Suara Rakyat

Antusias Warga

Tidak sedikit juga warga yang datang dari RW 05 ke RW 03 untuk mengikuti seminar tersebut, walaupun jaraknya cukup jauh. Pada waktu seminar pun para warga aktif bertanya dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dokter.

Seminar tersebut diisi Awilia Fargi Hidayati, dokter yang memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kesehatan, terutama menjaga tekanan darah agar tidak terkena penyakit tekanan darah tinggi. Peserta diberikan informasi mengenai hal-hal yang harus dihindari dalam menjaga kesehatan, seperti merokok, kurang berolahraga, makan makanan yang tidak sehat, dan pola hidup tidak sehat lainnya.

Setelah seminar, dilakukan tes kesehatan gratis yang terdiri dari tes berat dan tinggi badan, tes gula darah dan kolesterol, serta tes tekanan darah. Para peserta mendapatkan informasi mengenai hasil tes kesehatan dan diberikan wejangan mengenai cara menjaga kesehatan agar selalu dalam kondisi prima.

Selain seminar, Kelompok 4 KU4093 Pendidikan Karakter juga mengadakan workshop dengan fokus utama melakukan pelatihan terkait penggunaan beberapa alat kesehatan. Peserta workshop diajarkan penggunaan tes tekanan darah, tes gula darah, dan tes kolesterol.

Peserta sangat antusias dan aktif bertanya terkait penggunaan alat dan fungsi dari obat-obatan dasar yang biasa digunakan oleh warga desa. Hal ini dimaksudkan agar jika terjadi kondisi darurat kepada warga desa, maka dapat segera ditangani dengan baik sebagai bentuk pertolongan pertama.

Salah satu anggota Kelompok 4 KU4093 Pendidikan Karakter, Shelma (IF’21), berharap agar kasus tekanan darah tinggi di Desa Cilengkrang dapat menurun dengan adanya kegiatan ini.

Kelompok 4 juga memberikan beberapa alat kesehatan, seperti timbangan, alat ukur tinggi badan, termometer, alat cek tensi darah, obat-obatan, dan sebagainya kepada warga desa sebagai fasilitas bersama warga desa Cilengkrang.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//