• Kampus
  • Menanam Sikap Pantang Menyerah sejak Anak-anak

Menanam Sikap Pantang Menyerah sejak Anak-anak

Anak-anak yang memiliki growth mindset memiliki motivasi dan keinginan yang kuat untuk berprestasi, pantang menyerah, dan senantiasa berusaha.

Sejumlah anak bermain sepakbola di jalanan daerah Anyer Dalem, Kamis (7/7/2022). Hal serupa juga terjadi pada anak-anak di kawasan Anyer Dalem, bermain sepakbola di jalan adalah cara untuk bersenang-senang dengan teman-teman sepulang sekolah. (Foto: Choerul Nurahman/BandungBergerak.id)

Penulis Iman Herdiana10 Mei 2023


BandungBergerak.idKurikulum pendidikan dewasa ini memungkinkan bagi murid untuk berpikir menggunakan penalarannya. Secara tidak langsung, kurikulum ini berusaha mengembangkan growth mindset, yaitu pola pikir bahwa kemampuan dan bakat seseorang dapat terus dikembangkan.

Pakar dari Fakultas Psikologi Lucia R.M. Royanto mengatakan, seseorang yang memiliki growth mindset berarti memiliki motivasi dan keinginan yang kuat untuk berprestasi, tidak mudah atau pantang menyerah, dan senantiasa berusaha jika mendapat tantangan sulit.

“Tidak hanya growth mindset, tingginya sikap resiliensi juga memaksimalkan pembentukan generasi unggul Indonesia,” kata perempuan yang juga menjabat sebagai Kasubdit Peningkatan Kapasitas Staf Akademik Universitas Indonesia, dikutip dari laman resmi Universitas Indonesia, Rabu (10/5/2023). 

Resiliensi pada individu merupakan kapasitas untuk bangkit ketika jatuh, tidak terpaku pada kegagalannya.

“Seseorang yang resiliens dapat dipadankan dengan karet elastis yang kalau kita tarik dia akan kembali lagi ke bentuk awalnya. Mahasiswa juga diharapkan seperti itu, ketika mengalami ketegangan karena mengerjakan tugas yang sulit atau misalnya mengerjakan skripsi, maka setelah itu segera cepat dapat menyesuaikan dirinya kembali, tidak kalah dengan keadaan,” kata Lucia.

Kemajuan teknologi di era saat ini, dapat menjadi sarana berkembang untuk generasi unggul dengan memanfaatkannya sebaik-baiknya. Menurut Lucia, sikap yang perlu dimiliki oleh anak adalah self-control yang diasah sejak dini berdasarkan pola asuh orang tua dan lingkungan.

Seiring dengan upaya membentuk generasi unggul, program pemerintah yang sudah dicanangkan juga cukup banyak, beberapa contohnya profil pelajar Pancasila, Merdeka Belajar, Program Transisi PAUD-SD yang menyenangkan. Program ini sudah dilaksanakan di seluruh sekolah di Indonesia untuk mengupayakan agar anak-anak itu tumbuh dengan tangguh dan pancasilais, memiliki sifat mandiri, penalaran kritis, gotong royong, dan memiliki kesejahteraan psikologis yang baik.

Baca Juga: Mahasiswa Unpas Didorong Gencar Penelitian
Penting bagi Peserta UTBK SNBT Memperhatikan Waktu Ujian
Perusahaan atau Institusi Swasta Diharapkan Menyalurkan Kelebihan Makanannya untuk Mengatasi Stunting

Selain itu, dengan berkembangnya teknologi saat ini membuat penyebaran informasi terjadi dengan cepat, sehingga dibutuhkan penalaran kritis kepada para pelajar, senantiasa menyaring informasi yang masuk dan memastikan kebenarannya. “Melalui pendidikan yang mendorong nalar kritis diharapkan dapat mengarahkan pelajar untuk mengembangkan growth mindset, selain itu juga belajar untuk tidak menerima informasi begitu saja melainkan melihat logika berpikirnya dan selalu berupaya melihat suatu informasi masuk akal atau tidak,” kata Lucia.

Ia berharap agar masyarakat Indonesia – baik dari instansi pemerintahan, instansi pendidikan, dan orang tua, serta lingkungan sekitar— dapat saling bahu membahu dan bergandeng tangan untuk mendorong generasi muda menjadi pribadi yang unggul. Meskipun dalam prosesnya terdapat banyak sekali tantangan yang dihadapi, tetapi dengan tujuan yang sama, bangsa Indonesia mampu mencapai tujuan tersebut.

Generasi muda perlu agar senantiasa berpikir positif dan optimis dalam melihat dunia, sehingga dapat terus menggali potensi melalui pendekatan skolastik ataupun nonskolastik.

“Di masa pendidikan, upayakan untuk para pelajar dapat mengeksplorasi minat dan bakat sebanyak mungkin, seperti belajar musik, olahraga, bahasa, dan sebagainya. Terus gali potensi karena mungkin saja ada bakat terpendam yang akan diketahui setelah melakukannya,” ujar Lucia.

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//