• Kolom
  • SISI LAIN SCHOEMAKER #4: Menjadi Anggota Dewan Kota Bandung

SISI LAIN SCHOEMAKER #4: Menjadi Anggota Dewan Kota Bandung

Wolff Schoemaker maju mengikuti pemilihan Dewan Kota Bandung mewakili Politiek Economische Bond. Ia terpilih dan mendapat jabatan wakil ketua Dewan Kota Bandung.

Hafidz Azhar

Penulis esai, sejak September 2023 pengajar di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan (Unpas), Bandung

Charles Wolff Schoemaker. Reproduksi dari buku Arsitektur Tropis Modern karya C.J. van Dullemen. (Foto: Dokumentasi Hafidz Azhar)

26 Juni 2023


BandungBergerak.id – Pada tahun 1924, Charles Wolff Schoemaker tercatat sebagai calon anggota Dewan Kota Bandung . Schoemaker mewakili Ikatan Ekonomi Politik (PEB) dalam Dewan Kota dan memperoleh jumlah suara yang cukup banyak. Para calon yang mewakili kelompok besar seperti Indo-European Union (IEV), Christian Ethical Party (CEP), dan Political Economic League (PEB) mendapatkan suara mayoritas di antara kandidat yang berasal dari kalangan moderat dan pedagang.

Pada pemungutan suara yang berlangsung bulan Juli 1924 itu, GJ Gerritsen dari CEP mendapat suara 540 orang. Disusul oleh Ir. HFEF de Bruin dari IEV yang mendapat 449 suara. Sementara Wolff Schoemaker berada di posisi ketiga suara terbanyak yang memperoleh 417 suara. Tidak hanya itu, pada perwakilan PEB yang lain, yakni JE van Gogh berada di posisi keempat dengan mendapat 400 suara. Lalu A. Smith dari IEV 392 suara; E. Smith dari PEB 391 suara; Tn. LK Wennekendonk mewakili IEV 389 suara; HCF Vermandel 388 suara; Ir. FRL Nautadari PEB 370 suara; FHW Rooyackers dari kalangan pedagang 214 suara; dan CJ Nauta mewakili golongan moderat mendapat 207 suara.Demikianlah perolehan suara yang didapat masing-masing kandidat. Dari pemilihan ini pula GJ Gerritsen bersama Ir. De Bruin berhak menjadi Dewan Kota. Sedangkan untuk calon lainnya, seperti van Gogh, A.AID de Priangerbode, 24 Juli 1924 ).

Sementara itu, dalam pemilihan ini juga dilangsungkan pemilihan Dewan Penasihat Bumiputera. Empat orang kandidat yang berasal dari kalangan Bumiputera masing-masing telah mendapatkan perolehan suara. Mereka antara lain: M. Darnakoesoemah 522 suara. Diusulkan oleh M.Hat dengan 419 suara. Lalu R.Rg. Prawira Kusumah yang mewakili PEB 339 suara, dan juga R. Idih Prawira di Poetra dari PEB memperoleh 266 suara. Dengan demikian hasil perolehan suara menunjukkan bahwa M. Darna Kusoemah bersama M. Hoed menjadi Dewan Penasihat Bumiputera ( AID de Preangerbode, 24 Juli 1924 ).

Baca Juga:SISI LAIN SCHOEMAKER #1: Sang Arsitek sebagai Objek Studi
PENDEKAT SISI LAIN #2: Dari Banyubiru ke Kota Kembang
SISI LAIN SCHOEMAKER #3: Menjadi Ketua Bandoengschen Kunstkring

Pengurus Politiek Economische Bond 

Sebagai kandidat Dewan Kota dari perwakilan PEB, Wolff Schoemaker sendiri kemungkinan tergolong dalam pengurus Politiek Economische Bond pada tahun 1920an. Sejak tahun 1919 PEB afdeeling Bandung memang sudah sering mengadakan pertemuan. Pada laporan De Preangerbode 8 November 1919, misalnya, PEB akan melaksanakan rapat anggota pada 11 November 1919. Pertemuan itu rencananya akan digelar di Balai Pertemuan Dewan Daerah, Jalan Lengkong No. 6, dengan empat agenda pembahasan. Antara lain, penyampaian dari pengurus departemen, usulan dari anggota, pengumuman dari pengurus pusat dan hal-hal yang akan dibahas di forum.

Menurut AK Pringgodigdo, Politiek Economische Bond lahir pada 25 Januari 1919. Kelompok ini muncul sebagai reaksi terhadap sikap dan haluan umum Pemerintah Hindia Belanda yang dianggap memfokuskan pada politik etis yang terlalu maju (1960: 29).

Mula-mula Politiek Economische Bond ingin memperjuangkan negara dan rakyat pada arah kesejahteraan. Upaya tersebut konon diwujudkan berupa penghidupan yang layak dan mencukupi; pembentukan karakter dalam bidang pendidikan; latihan kejuruan; bantuan sosial bagi kaum yang lemah secara ekonomi serta kepastian hukum dan administrasi peradilan yang terjamin (Ter kennismaking met den Ned-Ind. Politiek Economische Bond). Akan tetapi belakangan banyak anggota PEB terdiri dari kaum kolot. Bahkan mereka mempunyai pengaruh yang besar saat para pemimpinnya berbondong-bondong menjadi pegawai negeri, sehingga tidak sedikit dari para pegawai negeri Bumiputera masuk sebagai anggota PEB agar bisa naik jabatan menjadi bupati (Pringgodigdo, 1960: 29). Itulah mengapa pada pemilihan Dewan Penasihat Bumiputera terdapat beberapa orang dari kalangan Bumiputera yang menjadi kandidat mewakili Politiek Economische Bond seperti yang ditunjukkan oleh R.Rg. Prawira Koesoemah dan R. Idih Prawira di Poetra yang memperoleh suara cukup banyak.

Dalam Regerings Almanak voor Nederlandsch Indie 1929, Wolff Schoemaker sudah tercatat sebagai wakil ketua anggota Dewan Kota Bandung bersama WN Stassen dengan membawahi beberapa anggota, antara lain: Ang Tjin Liang, Moh. Ambri, Ir. H Biezeveld, AFC J Corsmit, M Darnakoesoema, M. Djajakoesoema, Ir. C Hillen, Mas Hoed. HP. Hoetjer, Prof. HM Nieb, JJB Ostmeier, RM Poerbo Soedibio, Popo, S Prawiraamidjaja, Thio Tjoan Tek, Tjen Djin Tjong, HJ Valkenhoff, Ir. CLJJ Quant, Soeprobo Nicodimus, E Sieburgh, EP van Staden ten Brink, WN Stassen, RS Soerianingrat, HAJ Waijers, Dr. JAF Wiederhold dan CP Wolff Schoemaker.

Sementara itu pada pemilihan kedua yang bergulir Juli 1930, Wolff Schoemaker mendapat suara terbanyak kedua, yakni sebesar 930. Pada pemilihan kali ini terdapat beberapa kandidat yang diwakili oleh beberapa kelompok. Antara lain IEV, IKP, PEB dan CSP. Sedangkan masing-masing calonnya, yaitu Ir. H Biezeveld dari IEV memperoleh 903 suara; FW Brinkman memperoleh 625 suara; G Carli sebanyak 78 suara; Brouwer dari CSP mendapat 895 suara; Brouwers yang mewakili IKP sebanyak 844 suara; Corsmit dari IKP 847 suara; G van Duinen dari CSP 878 suara; HJA Eykholt dari IKP 826 suara; KJ Heim mendapat 655 suara; HP Ch. Hoetjer dari PEB 878 suara; dr. TH Johan dari IEV mendapat 881 suara; Sieburgh dari IEV 874 suara; EP van Stadenten Brink dari IEV 858 suara; Ir. HWJ Veldhuis mendapat 624 suara; BH Stolte dari IKP memperoleh 797 suara; HJ Valkenhoff mewakili IEV mendapat 835 suara; JLA Visser dari IEV 875 suara; GJ Spruyt memperoleh 595 suara; J Plantema 57 suara; dan Prof. Mr. Dr. Westra mewakili PEB mendapat 940 suara (Bataviaasch Nieuwsblad 1 Juli 1930, De Indische Courant 1 Juli 1930, De Koerier 1 Juli 1930 ).

Di samping itu, dari 3.200 blok suara di Bandung ini masing-masing dibagi menjadi empat distrik. Distrik pertama, yaitu Tempat Pemilihan Suara (TPS) yang terdapat Jalan Lengkong No. 6 sebanyak 775 suara. Distrik kedua, yang terdapat di TPS Societeit Mardi Hardi sebanyak 230 suara. Distrik ketiga, yaitu TPS Pasirkaliki menampung 725 suara. Lalu distrik keempat, yaitu di TPS Jalan Loge menerima 725 suara ( De Koerier, 1 Juli 1930 ). Dengan demikian dari hasil pemilihan ini Wolff Schoemaker menduduki posisi kedua suara terbanyak setelah Prof. dr. Dr Tn. dr.Westra yang memperoleh 940 suara.

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//