• Kolom
  • BIOGRAFI JACOB ROELOF DE VRIES 1847-1915 #2: Usia 16 Tahun Menjadi Tentara

BIOGRAFI JACOB ROELOF DE VRIES 1847-1915 #2: Usia 16 Tahun Menjadi Tentara

Barangkali karena berlatarbelakang keluarga besar dan keadaan serba kekurangan menyebabkan Jacob Roelof de Vries mendaftar sebagai tentara secara suka rela.

Atep Kurnia

Peminat literasi dan budaya Sunda

Rancangan koloni Frederiksoord tahun 1818, tempat kelahiran anak-anak Jan Heerkes de Vries-Anna Hermanna Meijer, termasuk Jacob Roelof de Vries. (Sumber:hereditasnexus.com)

11 Juli 2023


BandungBergerak.idPada tulisan pertama, saya menyatakan bahwa Jacob Roelof de Vries berasal dari keluarga kurang mampu. Hal ini tercermin dari latar belakang keluarganya, terutama ayahnya, Jan Heerkes de Vries (1809-1872) yang berprofesi sebagai akuntan (“boekhouder”) di penampungan-penampungan bagi orang-orang miskin di Belanda.

Joyce Hoek-Pula (5/7) memberikan berbagai petunjuk dan keterangan ihwal latar belakang leluhurnya itu. Dari “Drenthe Archive in Drenthe, Inschrijfregisters MvW/RWI. Part: -, Onbekend, archive -, inventory number -, Kolonisten, record number 17070, folio B1_Blz320” (dalam openarch.nl) tersaji riwayat singkat Jan Heerkes de Vries. Di situ antara lain dikatakan Jan Heerkes dilahirkan di Groningen pada 17 Juli 1809. Pada 15 Mei 1837, ia diangkat menjadi asisten juru tulis Veenhuizen I, dengan gaji f. 3 per minggu. Ia kemudian dipindahkan ke Veenhuizen II pada 7 Agustus 1840.

Pekerjaannya memang berkisar di sekitar koloni-koloni baru yang menampung anak yatim piatu, orang-orang miskin, dan lain-lain. Tanggal 1 Juni 1844, Jan Heerkes dipindahkan dari Veenhuizen III ke Koloni I (Frederiksoord), masih sebagai akuntan, dengan gaji f. 7 per minggu. Koloni lainnya tempat ia dipindahkan adalah Koloni II (Wilhelminaoord) pada 1 Juli 1859. Tanggal 1 Juli 1861, Jan Heerkes diangkat menjadi akuntan umum di Frederiksoord, dengan bayaran sebesar f. 500 per tahun. Namun, karena ia melakukan penipuan, ia diajukan ke pengadilan sipil pada 7 September 1868. Akibatnya, sejak 1 Desember 1868, seluruh keluarganya terusir dari koloni.

Padahal dari penelusuran lebih jauh di openarch.nl, Jan Heerkes de Vries memiliki keluarga besar. Ia menikahi Anna Hermanna Meijer (1824-1885) pada 15 Agustus 1843 di Norg. Anna juga kelahiran Groningen, tetapi usianya terpaut jauh dengan Jan, karena ia dilahirkan pada 26 Januari 1824. Kesamaannya, baik Anna maupun Jan saat menikah tinggal di koloni, karena ayahnya, Jan Meins Writzers Meijer, bekerja sebagai pegawai negeri di Veenhuizen II.

Pasangan Jan Heerkes-Anna Hermanna dikaruniai anak pertama, Jacob de Vries, pada 31 Januari 1844, di Veenhuizen III. Tetapi tidak berusia lama, karena pada 14 Februari 1844, anak itu meninggal dunia. Selanjutnya, berturut-turut anak mereka dilahirkan di Koloni I (Frederiksoord) yaitu Johannes Hermannus de Vries (1845-1922) yang dilahirkan pada 10 Juli 1845; Jacob Roelof de Vries (1847-1915) tanggal 3 Oktober 1847; seorang anak perempuan yang dilahirkan dan meninggal pada 16 Oktober 1849; Jantien de Vries tanggal 31 Oktober 1850; Jantje Heerkes de Vries (1853-1922) dilahirkan pada 9 Juli 1853; Jan Meints Writzer de Vries (1855-1884), pada 30 Desember 1855; Jan Heerke de Vries pada 25 Juli 1858; Anna Hermanna de Vries pada 31 Juli 1861; dan Digna Maria Tetsia Gerarda de Vries, pada 20 Desember 1863.

Alhasil, bila tidak keliru, pasangan Jan Heerkes-Anna Hermanna dikaruniai sepuluh orang anak. Apakah hal ini menyebabkan Jan Heerkes berlaku korupsi dalam pekerjaannya? Bisa jadi iya, bisa juga tidak. Namun, yang terang sebagaimana yang dilaporkan Algemeen Handelsblad edisi 7 September 1868, koresponden di Meppel mengabarkan bahwa J.H. de V, akuntan umum De Maatschappij van Weldadigheid di Frederiksoord, didakwa sangat mengganggu perhimpunan tersebut, dan akibatnya bila betul begitu, ia bukan saja akan dilepas dari jabatannya yang penting, melainkan juga dibawa ke pengadilan. Dari kabar selanjutnya diketahui bahwa pada 8 September 1868, Jan Heerkes de Vries dibawa ke penjara pengadilan (Algemeen Handelsblad, 11 September 1868).

Baca Juga: BIOGRAFI JACOB ROELOF DE VRIES 1847-1915 #1: Lahir dari Keluarga Miskin di Belanda, Hijrah ke Bandung
BIOGRAFI RADEN AYU SANGKANINGRAT (1907-1944) #1: Putri Patih Sumedang, Cucu Bupati Bandung
SEJARAH SIPATAHOENAN 1924-1942 #1: Gagasan dan Titimangsa Terbit

Masuk Dinas Militer

Barangkali karena berlatarbelakang keluarga besar dan keadaan serba kekurangan inilah yang menyebabkan Jacob Roelof de Vries mendaftar sebagai tentara secara suka rela. Pada “Drenthe Archive in Drenthe, Inschrijfregisters MvW/RWI, Part: -, Onbekend, archive -, inventory number -, Kolonisten, record number 17196, folio B1_Blz320” (dalam openarch.nl), tertulis tanggal 1 Juli 1861, ia masih tercatat tinggal atau menetap di Wilhelminaoord. Selanjutnya, Jacob Roelof tercatat sebagai tentara suka rela (“vrijwillig in militaire dienst”) pada 14 Desember 1863, sekaligus menandai kepergiannya dari Wilhelminaoord.

Joyce Hoek-Pula (5/7) mengatakan kepada saya, “JR was barely 2 months 16 when he went into voluntary military service - apparently the 'koloniën' (Frederiksoord, Wilhelminaoord etc.) were really desperate destitute places... can imagine he wanted to leave asap” (Jacob Roelof berusia 16 tahun 2 bulan kala dia masuk dinas militer secara suka rela, yang jelas [karena] tanah-tanah koloni [seperti Frederiksoord, Wilhelminaoord, dan lain-lain) sungguh menyedihkan dan melarat ... dapat dibayangkan betapa dia hendak meninggalkan koloni tersebut secepatnya).

Barangkali karena alasan yang sama, adik Jacob Roelof, Jan Meints Writzer de Vries, mengikuti jejaknya menjadi tentara. Berdasarkan data “AlleGroningers in Groningen (Netherlands), Civil registration deaths, Bron: boek, Period: 1884, Groningen, November  1, 1884, Overlijdensregister 1884, record number 1026” (dalam openarch.nl), saat Jan Meints Writzer meninggal dunia pada 30 Oktober 1884 di Groningen, dia sedang bekerja sebagai “sergeant schrijver” atau sersan yang kerjanya seperti juru tulis.

Lalu, bagaimana bisa Jacob Roelof de Vries pergi ke Hindia Belanda? Apakah karena dilatari profesinya sebagai tentara, sehingga dia dipindahkan kerjanya ke tanah jajahan Belanda nun di seberang lautan? Atau apakah dia terlebih dulu mengundurkan diri dari dinas militer, sebelum pergi ke Hindia?

Pertanyaan-pertanyaan itu, belum saya dapatkan jawabannya. Saya hanya dapat menerka-nerka saja kehadirannya di Pulau Jawa. Dalam pencarian dari koran-koran lama yang disajikan di situs delpher.nl, demikian banyak orang bernama keluarga De Vries di Hindia Belanda. Ada J. De Vries yang menjadi “onder-pastoor” di Larantuka dalam Algemeen Handelsblad edisi 26 Februari 1864, yang tentu saja bukan yang saya cari-cari.

Tapi data dari tahun 1871 layak dipertimbangkan, karena dari berita kedatangan orang asing ke Batavia (“Aangekomen Vreemdelingen te Batavia”) ada nama De Vries yang bersama-sama dengan Fisscher berasal dari Pulau Onrust menginap di Hotel der Nederlanden antara 22-28 April 1871 (Java-bode, 29 April 1871). Demikian pula, dalam Java-bode edisi 17 Juni 1871, seorang bernama De Vries dari Singapura baru tiba di Batavia dan menginap di Java-Hotel antara 10 hingga 16 Juni 1871.

Tapi itu juga belum pasti. Karena dari tahun yang sama saya menemukan nama J.F. de Vries yang merupakan “officieren van administratie derde kl” (opsir administrasi angkatan laut kelas tiga) yang dipindahkan tempat dinasnya dari Kapal Laut Coehoorn ke Kapal Fregat Prins Alexander der Nederlanden atas perintah Kommandant van der Zeemagt in Nederlandsch-Indie (komandan angkatan laut di Hindia Belanda) (Makassaarsch handels-blad, 16 Mei 1871). Ada juga yang bernama J.P. de Vries, komis pertama di Departement van Binnenlandsch Bestuur di Batavia, yang diberikan izin cuti enam bulan berdasarkan keputusan menteri tanah jajahan tanggal 16 Mei 1871 (Java-bode, 1 Juli 1871). Data pasti kehadiran Jacob Roelof de Vries di Batavia akan saya tuliskan dalam tulisan mendatang.

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//