• Kolom
  • SISI LAIN SCHOEMAKER #9: Berdebat dengan IEV

SISI LAIN SCHOEMAKER #9: Berdebat dengan IEV

Fraksi Indo-Europeesch Verbond (IEV) melayangkan mosi yang mempertanyakan kerugian finansial yang diderita Rumah Sakit Juliana pada Dewan Kota Bandung.

Hafidz Azhar

Penulis esai, sejak September 2023 pengajar di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan (Unpas), Bandung

De Koerier 23 Agustus 1930 yang melaporkan pertemuan IEV afdeeling Bandung. (Foto: Dokumentasi Hafidz Azhar)

15 Agustus 2023


BandungBergerak.id – Indo-Europeesche Verbond (IEV) afdeeling Bandung menggelar pertemuan pada bulan Agustus 1930. Selain membicarakan tentang perkembangan pengurus, pertemuan tersebut juga membahas soal-soal di luar internal. Antara lain mengajukan Hovenkamp bersama Asisten Residen Van Hulst ke Dewan Pengurus Pusat sebagai sebagai calon anggota Volksraad. Sementara itu, ada juga permasalahan lain yang menyeret nama Wolff Schoemaker dalam pertemuan itu, yakni ihwal kerugian Rumah Sakit Juliana yang mendapat sorotan di Dewan Kota (De Locomotief 22 Agustus 1930, De Koerier 23 Agustus 1930).

Pertemuan itu dimulai dengan sebuah penghormatan dari para hadirin terhadap Gerrits, Otten dan Gortman yang baru meninggal beberapa hari sebelumnya. Ketiganya merupakan kalangan Indo-Eropa yang dianggap sebagai orang-orang mempunyai andil. Setelah itu, sebagai ketua IEV afdeeling Bandung, Chatelin mengumumkan bahwa ia telah memutuskan untuk membentuk 30 tempat pemilihan suara pengurus agar memudahkan proses berjalannya penentuan suara. Bukan hanya itu, ketua juga mengarahkan pembahasan pada soal pencalonan Hovenkamp dan Van Hulst di dalam Volksraad.  Di samping itu, muncul masalah kesalahpahaman yang dibahas pada pertemuan tersebut, yaitu terkait dengan pembentukan panitia Perayaan Ulang Tahun Ratu yang ke-50. Bahkan ada juga pembahasan yang paling krusial yang dibahas dalam pertemuan itu mengenai mosi pada rapat Dewan Kota yang berisi tentang persoalan rumah sakit kota (De Koerier, 23 Agustus 1930).

Dalam pertemuan IEV tersebut, ketua membacakan pernyataan yang ia peroleh pada rapat di Dewan Kota. Di antaranya, tentang temuan Van Der Weyden yang dilaporkan ke Dewan Kota. Laporan yang berisi penyelidikan tentang rumah sakit tersebut lalu diterima oleh wali kota dan anggota gemeenteraad. Konon, dalam penyelidikan itu, terdapat pelanggaran yang terjadi di Rumah Sakit Juliana. Pelanggaran itu disinyalir adanya problem administrasi, layanan medis serta soal keperawatan. Tetapi, selaku ketua Komisi Rumah Sakit tersebut, Wolff Schoemaker membantah penyelidikan Van Der Weyden itu sangatlah tidak tepat dan menganggap sebagai tuduhan (De Locomotief 22 Agustus 1930, De Koerier 23 Agustus 1930).

Merespons permasalahan itu, seorang dewan melayangkan semacam pernyataan. Isinya, mengenai pembelaan bahwa pelanggaran yang terjadi di rumah sakit tersebut sejatinya tidak merujuk pada bukti-bukti yang ada, baik berupa bukti medis dan hal lainnya. Bahkan menurutnya, dari segi organisasi, pemerintah juga telah memberikan perhatian dari segi teknis dan administrasi yang termasuk pada program Dewan B dan W. Tetapi bagi pengurus IEV Bandung, pernyataan itu sangatlah disesalkan. Sebab mereka menyadari jika dalam persoalan ini hanya sedikit anggota dewan yang memeriksa dokumen rumah sakit secara lengkap. Salah satunya, seorang anggota dewan bernama Valkenhof, yang memberikan tanggapan kosong lantaran ia tidak mengetahui dengan jelas surat yang diberikan oleh Van Der Wayden itu beberapa waktu sebelumnya. Dengan demikian, mosi yang berbentuk laporan itu akhirnya banyak direduksi oleh pihak yang tidak mengerti. Padahal semula laporan itu dirumuskan secara tajam yang menggambarkan bukti-bukti pelanggaran (De Koerier, 23 Agustus 1930).

Baca Juga: SISI LAIN SCHOEMAKER #6: Dukungan AID de Preangerbode untuk Politiek Economische Bond
SISI LAIN SCHOEMAKER #7: Menjadi Panitia Pameran Kebersihan
SISI LAIN SCHOEMAKER #8: Mengikuti Pertemuan Indo Europeesch Verbond

Berdebat Masalah Rumah Sakit Juliana

Sementara itu, persoalan tersebut juga membawa ketua IEV Bandung saling berdebat dengan Wolff Schoemaker. Pada awalnya, Chatelin memprotes sikap Wolff Schoemaker yang meremehkan upaya fraksi Indo-Europeesch Verbond di Dewan Kota yang memeriksa jejak-jejak permasalahan itu. Chatelin mengatakan bahwa dirinya telah mengumpulkan berkas dan berbicara dengan para pasien terkait problem rumah sakit tersebut. Akan tetapi, menurut Schoemaker, Van Der Wayden datang kepadanya dengan menunjukkan hal-hal sepele tanpa memperlihatkan persoalan penting terkait urusan rumah sakit yang sedang dibahas itu. Selain itu, Wolff Schoemaker juga bertanya-tanya tentang mengangkat persoalan ini, karena baginya, anggota Dewan Kota memiliki banyak kesempatan untuk memperkenalkan diri dan mengesahkan laporan itu. Tidak hanya itu, Wolff Schoemaker juga tidak menyangkal adanya ketidakteraturan antara direktur, dokter, layanan administrasi dan tenaga perawat yang semula dinyatakan oleh Chatelin. Bahkan Chatelin mengatakan bahwa dirinya mengetahui fakta-fakta berupa nama dan tanggal dari arsip yang didapatnya, dan menurutnya arsip itu bisa diakses oleh siapa pun (De Koerier, 23 Agustus 1930).

Bagi Schoemaker, pernyataan ketua IEV afdeeling Bandung itu merupakan sindiran yang sangat telak. Ia merasa keberatan dengan sindiran tersebut lalu ia pun akan memeriksa arsip-arsip itu. Di samping itu, Chatelin mengungkapkan bahwa mosi itu memang ditunjukkan oleh Van Der Wayden dengan berisi hal-hal sepele. Akan tetapi kasus yang lebih serius justru dibawa oleh Van Staden ten Brink dan Wethouder Biezeveld, meskipun ketua bersikeras bahwa mosi itu merepresentasikan sebuah fakta yang tidak lengkap dan keliru. Lebih dari itu, ketua juga mengklaim jika setengah dari anggota Dewan Kota belum melihat dokumen mengenai penyelidikan pengaduan itu. Kemudian Biezeveld menjelaskan posisi fraksi dalam Dewan Kota dan menyayangkan tidak adanya apresiasi terhadap niat baik Van Der Wayden. Merasa keberatan, pernyataan itu pun diprotes oleh Wolff Schoemaker. Kendati mosi itu dilayangkan secara serius oleh Van Der Wayden, tetapi ia mesti menghormati kerja keras anggota Dewan Kota yang jujur dan teliti. Atas pernyataan itu, Chatelin menyatakan kembali bahwa sebagian anggota Dewan Kota belum membaca dokumen yang relevan, sehingga ia menyebut bahwa Schoemaker tidak bisa menghormati hal itu dan berharap agar kejadian ini jangan sampai terulang kembali. Demikianlah, perdebatan mengenai mosi yang ditunjukkan oleh Van Der Wayden ihwal pelanggaran di Rumah Sakit Juliana tersebut ditutup oleh Chatelin selaku ketua, sekaligus mengakhiri pertemuan yang digelar oleh pengurus IEV afdeeling Bandung (De Koerier 23 Agustus 1930, De Locomotief 22 Agustus 1930).

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//