• Kolom
  • SISI LAIN SCHOEMAKER #7: Menjadi Panitia Pameran Kebersihan

SISI LAIN SCHOEMAKER #7: Menjadi Panitia Pameran Kebersihan

Wolff Schoemaker menjadi anggota panitia perhelatan EHTINI, atau Pameran Kebersihan Pertama di Hindia Belanda yang diselenggarakan di Bandung tahun 1927.

Hafidz Azhar

Penulis esai, sejak September 2023 pengajar di Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan (Unpas), Bandung

Buku laporan kegiatan EHTINI yang digelar dari 25 Juni-10 Juni 1927. (Foto: Dokumentasi Hafidz Azhar)

24 Juli 2023


BandungBergerak.id – Pada tanggal 25 Juli hingga 10 Juli 1927 Pemerintah Kolonial menggelar Pameran Kebersihan Pertama di Hindia Belanda (Eeerste Hygiene Tentoonstelling in Nederlandsch-Indie/EHTINI). Konon, kegiatan yang berlangsung di Bandung ini, bertujuan untuk menyebarluaskan pengetahuan tentang kesehatan terhadap seluruh masyarakat yang ditampilkan secara visual.

Dengan melibatkan para pakar dan kalangan elite, kegiatan ini juga membentuk panitia utama, komite bagian Pantai Timur Sumatera dan Sub-komite. Sebut saja antara lain Prof. H.M. Neeb (Guru Besar Technische Hoogeshcool Bandung) sebagai ketua; Karel Albert Rudolph Bosscha sebagai wakil ketua; MAJ Kelling sebagai sekretaris; serta Chr. T Hoogerhuijs sebagai bendahara (Eeerste Hygiene Tentoonstelling in Nederlandsch-Indie: Tweede Overzicht der Inzendingen).

Ada juga anggota-anggota. Mereka di antaranya terdiri dari kalangan pejabat bumiputra, yaitu Raden Aria Adipati Achmad Djajadiningrat (Bupati Batavia) dan Raden Aria Adipati Wiranatakusumah (Bupati Bandung). Ditambah dengan Prof. Ir. H Van Breen, B Coops, PRW van Gesseler Verschuir, E Hamakers, HP Chr. Hoetjer, HC Nauta, Dr. L Otten, serta WF Zuur.

Sementara untuk komite bagian Pantai Timur Sumatera mempunyai panitia sendiri, yakni CJ van Kempen (Gubernur Pantai Timur Sumatera) sebagai ketua kehormatan; Dr. H Vervoort (Direktur Bidang Laboratorium Patologis) sebagai ketua; dengan Dr. G Baermann (Direktur Rumah Sakit Pusat di Patumbukan), Dr. JFAM Buffart (Ketua Algemeene Vereeniging van Rubberplanters ter Ooskust van Sumatera), JFHJ Lutjens (Ketua Perhimpunan Pekebun Deli) serta D Baron Mackay (Walikota Medan) sebagai anggota komite (Eeerste Hygiene Tentoonstelling in Nederlandsch-Indie: Tweede Overzicht der Inzendingen).

Selain orang-orang tersebut, Wolff Schoemaker juga ambil bagian dalam kegiatan ini. Pada Pameran Kebersihan yang diadakan di Bandung itu, Wolff Schoemaker masuk pada sub-komite yang mengurusi bagian kebersihan rumah.

Baca Juga: SISI LAIN SCHOEMAKER #4: Menjadi Anggota Dewan Kota Bandung
SISI LAIN SCHOEMAKER #5: Profil Kandidat Gemeenteraad
SISI LAIN SCHOEMAKER #6: Dukungan AID de Preangerbode untuk Politiek Economische Bond

Menjadi Anggota Panitia Perhelatan ETHINI di Bandung

Wolff Schoemaker yang mengatasnamakan Guru Besar Technische Hoogeschool Bandung, bersama Prof. Ir. H Van Breen sebagai ketua sub-komite, C Donker van Heel sebagai sekretaris, serta Ir. A Poldervaart dan A Roosendaal sebagai anggota, juga masuk pada Divisi B. Divisi ini difokuskan pada soal-soal yang berhubungan dengan perumahan tropis, ventilasi, persediaan air dan higienitas personal, baik di kalangan masyarakat Eropa maupun Bumiputra. Selain itu, Wolff Schoemaker bersama pengurus sub-komite itu juga masuk pada Divisi M yang fokus pada perencanaan kota, pembangunan kota, kebersihan jalan, serta memerangi berseraknya debu, asap dan bau (Eeerste Hygiene Tentoonstelling in Nederlandsch-Indie: Tweede Overzicht der Inzendingen).

Persiapan untuk menggelar kegiatan besar ini sudah bergulir sejak tahun sebelumnya. Apalagi, kegiatan yang dilindungi langsung oleh Gubernur Hindia Belanda itu tak luput dari perhatian media. Bataviaasch Nieuwsblad 21 Agustus 1926, misalnya, melaporkan bahwa Panitia Pameran Kebersihan sedang bernegosiasi dengan Dr. Den Hartog di Amsterdam agar Museum Kebersihan di Dresden dapat terlibat pada kegiatan EHTINI. Selain itu, Algemeen Handelsblad voor Nederlandsch-Indie 29 September 1926 melaporkan jika Asosiasi Pemberantasan Penyakit Kelamin di Amsterdam akan ikut berpartisipasi dalam Eeerste Hygiene Tentoonstelling in Nederlandsch-Indie yang berlangsung di Bandung itu.

Sementara itu, pada tanggal 25 Juni pagi acara EHTINI secara resmi dibuka. Dibukanya kegiatan ini bersamaan juga dengan peringatan kedelapan tahun Jaarbeurs dan Jaarmarkt di Bandung. Beberapa saat menjelang acara tersebut dibuka, panitia telah menyiapkan berbagai hal yang akan ditampilkan. Termasuk menyiapkan ratusan foto tokoh medis disertai dengan brosur dengan sejarah singkat. Dalam buku laporan Eeerste Hygiene Tentoonstelling in Nederlandsch-Indie disebutkan masing-masing acuan kerja divisi dan rencana garapan yang diajukan. Di antara berbagai divisi itu, terdapat divisi yang mengurusi bagian dokumentasi sejarah, seperti penyerahan arsip nasional dan data-data sejarah medis dari Museum Oudheidkundig yang diurus oleh Divisi A.

Terkait fokus dan garapan yang diajukan, tiap-tiap divisi dari A sampai Q, diurus oleh sub-komite dan panitia utama. Dalam satu sub-komite biasanya mengurus beberapa divisi. Seperti pada Divisi A dan Divisi B yang fokus pada dua persoalan berbeda, yaitu mengenai sejarah perkembangan kebersihan dan entri medis dari lembaga-lembaga yang berhubungan. Sementara untuk sub-komite sendiri tampak nama-nama yang telah menjadi panitia utama. Sebut saja antara lain Prof. HM Neeb sebagai ketua, bersama dengan beberapa anggota seperti PC Bloys van Treslong Prins, C Donkeer van Heel, P Gediking, Prof. Dr. EC Godee Molsbergen, serta EC Stieltjes. Bahkan Prof. Dr. HM Neeb sekaligus menjadi ketua sub-komite untuk mengurusi soal-soal tentang penyakit dan konsekuensi fisiknya. Dari sub-komite ini Prof. Neeb ditemani oleh empat orang anggota, yaitu Dr. L Balner, SL Brug, Dr. HC Nauta, serta Dr. AJF Oudendal.

Saat berlangsungnya Eeerste Hygiene Tentoonstelling in Nederlandsch-Indie itu, ribuan para pengunjung dari berbagai daerah sengaja datang. Di antaranya pengunjung yang berasal dari Batavia. Koran De Locomotief 12 Juli 1927 mengabarkan bahwa sebanyak 2.000 orang pengunjung dari Batavia datang menghadiri acara EHTINI. Bahkan dua unit kereta dikerahkan untuk mengangkut ribuan massa tersebut. Di samping itu, Pangeran ZH perwakilan dari Sunan berkunjung ke EHTINI. Di sana ia membeli berbagai benda yang dijajakan di stan dan menarik banyak perhatian massa.

Dua hari menjelang Eeerste Hygiene Tentoonstelling in Nederlandsch-Indie ditutup, Gubernur Jenderal datang menghadiri Pameran Kebersihan Pertama di Bandung itu. De Sumatra Post 9 Juli 1927 mengabarkan bahwa pada Jumat malam Gubernur mengunjungi EHTINI dengan didampingi sejumlah pejabat lainnya. Selain itu, Gubernur juga turut mendaftarkan diri menjadi anggota Bandung Vooruit, lalu ia pulang ke Batavia menggunakan kereta api pada malam harinya. Dengan penuh apresiasi terhadap kegiatan itu, konon, Gubernur kembali mendatangi EHTINI keesokan paginya.

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//