• Buku
  • BUKU BANDUNG #68: Potret Gerakan Mahasiswa Bandung 1960-1967

BUKU BANDUNG #68: Potret Gerakan Mahasiswa Bandung 1960-1967

Buku “Mereka dari Bandung” karya Hasyrul Moechtar menguraikan dengan detail mengenai gerakan mahasiswa Bandung pada sekitar tahun 1960-1967.

Buku Mereka dari Bandung karya Hasyrul Moechtar diterbitkan Penerbit Alumni tahun 1998. (Foto: Laila Nursaliha)

Penulis Laila Nursaliha21 Agustus 2023


BandungBergerak.id – Bandung sebagai kota pergerakan tidak pernah mati. Beberapa tokoh bangsa pernah menghabiskan kiprahnya di kota Bandung, setidaknya untuk memulai pergerakan. Termasuk salah satunya adalah gerakan mahasiswa sekitar tahun 1960-1967. Meskipun jarang diceritakan mengenai peranan mahasiswa Bandung, namun Bandung memiliki ciri khas lain dalam bergerak.

Seperti apa yang dijabarkan oleh Muslimin Nasution, salah satu narasumber, “Berbeda dengan mahasiswa Jakarta yang selalu melancarkan aksi massa, maka kontingen Bandung menampilkan modus-modus baru perjuangan. Kami akan menciptakan kreasi dan aksi-aksi yang mampu menggalang opini masyarakat, tetapi di pihak lain juga dapat memberikan ‘pukulan’ kepada penguasa waktu itu”.

Buku ini merupakan jenis buku non fiksi namun bukan buku sejarah. Penulis yang pernah menjadi mahasiswa Teknik Geologi ITB tersebut, menguraikan secara detail mengenai peristiwa gerakan yang dilakukan oleh mahasiswa Bandung pada sekitar tahun 1960-1967.

Penulis buku ini memiliki beberapa pertanyaan yang menjadi acuan untuk mengerjakan penulisan buku ini. Pertama, peristiwa kejadian apa saja yang dialami mahasiswa Bandung semenjak munculnya rezim Demokrasi terpimpin 1959? Kedua, apakah di belakang aksi-aksi mahasiswa antikomunis itu juga berdiri seorang aktor intelektual dari perlawanan itu? Ketiga, bagaimana cara mereka menggalang kerja sama dengan sesama mahasiswa dan kekuatan anti komunis lainnya?

Mantan Reporter Mingguan “Mahasiswa Indonesia” itu, menjelaskan detail peristiwa dengan baik dan suasana yang terjadi waktu itu. Bukan hanya menggambarkan suasana, tapi beberapa peristiwa yang terjadi dengan konfirmasi kepada beberapa pihak.

Beberapa peristiwa bisa dijelaskan secara detail, seperti peristiwa penandaan bangku depan untuk mahasiswa oleh mahasiswa keturunan China. Di saat jaman sedang krisis dan kelaparan, namun tidak berlaku untuk sebagian warga keturunan China yang memiliki kendaraan bermotor dan berkecukupan.

Baca Juga: BUKU BANDUNG #65: Mengumpulkan Kenangan Masa Kecil
BUKU BANDUNG #66: Menilik Dinamika Pemilu 1999 di Bandung
BUKU BANDUNG #67: Kisah Penanam Emas Hijau di Priangan

Memotret Perlawanan Mahasiswa dari Bandung

Hasyrul Moechtar membagi buku ini menjadi empat bagian besar dengan masing-masing bagian terdiri dari beberapa Bab yang berkaitan. Bagian Pertama, mengenai situasi politik dan kemahasiswaan pada Orde Lama. Bagian ini menjelaskan mengenai latar belakang dan konteks setelah munculnya pemerintahan Demokrasi Terpimpin pada tahun 1959. Pada masa ini, terdapat politisasi di kalangan mahasiswa. Dijelaskan secara rinci partai apa saja memiliki kader dalam mahasiswa. Dalam bagian ini pula terdapat sejarah mengenai organisasi Resimen Mahasiswa di kampus. Mulanya adalah salah satu bentuk organisasi aliansi antara mahasiswa dan kemiliteran.

Bagian Kedua menjelaskan mengenai Perlawanan Mahasiswa Bandung. Di antaranya adalah bagaimana munculnya pemberantasan PKI di kampus. Lalu muncullah organisasi lain seperti Komando Aksi Pembersihan ITB (KAPI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) dan Kesatuan Organisasi Mahasiswa Intra Universiter Indonesia ( KOMII).

Lengkap dengan keterangan peristiwa, suasana, Hasyrul Moechtar menceritakan mengenai pergerakan mahasiswa dari Bandung menuju ke Jakarta. Di mana FK-UI menjadi basecamp mereka, untuk menyampaikan dan mendukung mahasiswa dari Jakarta. Menyampaikan petisi amanat penderitaan rakyat.

Bagian Ketiga menjelaskan mengenai dualisme kepemimpinan nasional. Dibuka dengan bagian mahasiswa mengambil alih sekolah-sekolah RRC sebagai protes keras rakyat Indonesia kepada pemerintah RRC juga kepada kabinet Dwikora. Para mahasiswa menuntut RRC harus menghentikan fitnah-fitnah, siaran, dan campur tangannya dalam masalah dalam negeri Indonesia. Bagian ini ditutup kejatuhan Bung Karno sebagai klimaks perjuangan angkatan 66.

Selain mahasiswa, dosen aktif serta staf pengajar di ITB dan Unpad ikut serta dalam kegiatan aksi masa dengan tiga tuntutan yang dikenal luas dengan nama Tritura. Tiga tuntutan rakyat tersebut adalah pembubaran PKI, pembubaran Kabinet Dwikora, dan penurunan harga pangan. Tuntutan Tritura tersebut didukung oleh cendekiawan melalui pekan ceramah. Cendekiawan menunjukkan peranan-peranannya untuk membangun Indonesia. Pekan Ceramah mencoba secara konsepsional merumuskan pikiran tentang kehidupan masyarakat (hal. 242).

Perlawanan mahasiswa Bandung pada waktu itu tidak akan berbuah banyak apabila tidak didukung oleh elemen lain. Salah satu penentu keberhasilan gerakan ini adalah adanya dukungan dari sivitas akademika yang terdapat di kampus baik itu tenaga pendidik seperti dosen dan juga tenaga kependidikan.

Bagian terakhir, berisi epilog. Hasyrul Moechtar menulis setelah Orde Lama turun, mahasiswa Bandung kembali kepada tugasnya masing-masing. Saatnya mencari ilmu untuk mengisi kegiatan bersama lahirnya Orde Baru baik sebagai ilmuwan, birokrat, dan sebagainya. Di akhir buku juga dilampirkan mengenai pendirian Yayasan Bangbayang dan Yayasan Padamu Negeri sebagai bentuk solidaritas aktivis Bandung angkatan 66.

Mantan mahasiswa Geologi ITB ini, memaparkan beberapa kesulitan ketika menyusun buku. Di antaranya adalah terbatasnya sumber tertulis, sulit mencari bahan-bahan informasi dan tiadanya dokumentasi tentang aksi mahasiswa pada sekitar tahun 1960-1967. Berbekal keahlian sebagai wartawan. Pendekatan peristiwa dan peristiwa untuk mengurai apa yang terjadi dan melihat konteks yang lebih komprehensif.

Buku ini bisa dibaca oleh generasi muda agar menambah wawasan apa yang terjadi waktu sekitar tahun 1960-1965 di ranah kampus. Selain itu, buku ini merupakan salah satu bagaimana persatuan mahasiswa bisa memperjuangkan hak-hak rakyat dan rezim yang berkuasa waktu tersebut. Buku ini menunjukkan bagaimana dampak dari politisasi mahasiswa oleh rezim dan bagaimana usaha mahasiswa untuk meneruskan perjuangan menyelamatkan bangsa. Selamat Membaca!

Informasi Buku

Judul : Mereka dari Bandung

Penulis : Hasyrul Moechtar

Tahun : 1998

Penerbit : Alumni

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//