• Kolom
  • BIOGRAFI JACOB ROELOF DE VRIES 1847-1915 #9: Anggota dan Pengurus Loji Sint Jan

BIOGRAFI JACOB ROELOF DE VRIES 1847-1915 #9: Anggota dan Pengurus Loji Sint Jan

Jacob Roelof de Vries salah satu tokoh Freemason di Bandung sebagai anggota Vrijmetselaars-Vereeniging Mataram yang membangkitkan lagi Loji Sint Jan tahun 1881.

Atep Kurnia

Peminat literasi dan budaya Sunda

Loji Sint Jan di Logeweg (Jalan Loji) sekitar tahun 1910. Sekarang loji itu menjadi Masjid Al-Ukhuwah dan Logeweg menjadi Jalan Wastukencana. (Sumber: De Loge St. Jan te Bandoeng, vermoedelijk een vrijmetselaarsloge, KITLV 1400355)

13 September 2023


BandungBergerak.id – Jacob Roelof de Vries dikenal sebagai tokoh Freemason di Bandung. Ia dikenal sebagai salah seorang penggagas Loji Sint Jan dan menjadi pengurusnya yang pertama. Sebagai informasi awal, dalam Okultisme di Bandoeng Doeloe: Menelusuri Jejak Gerakan Teosofi dan Freemasonry di Bandung (2014: 94), M. Ryzki Wiryawan menulis begini:

“Dalam keanggotaan Freemasonry, Tuan J. R. de Vries berperan sebagai salah satu pendiri dari Loji Sint Jan tahun 1899. Ia bersama tokoh-tokoh lainnya dilantik dan diinagurasi sebagai anggota Mason pada tanggal 27 Januari 1900 oleh Saudara H. Simon dan Suhu Agung A. S. Carpentier Alting”.

Dalam kutipan tersebut, ada fakta-fakta yang harus diperjelas, mengingat “pembangkitan kembali” Sint Jan dilakukan pada tahun 1895 dan inagurasinya sudah terjadi pada tahun 1897. Koreksi ini berasal dari buku Gedenkboek van de Vrijmetselarij in Nederlandsch Oost-Indie 1767-1917 (1917: 389-402), buku Geschiedenis van de Werkplaats Sint Jan (1922: 3-19) dan tulisan “Loge-jubileum” (De Preanger-bode, 22 Juni 1922).

Sint Jan Periode Pertama

Agar uraiannya lebih jelas, saya akan meringkas sejarah pembentukan dan perkembangan Loji Sint Jan termasuk keterlibatan Jacob Roelof de Vries berdasarkan ketiga sumber tersebut.

Sejarahnya bermula kala E. A. Halewijn (asisten residen Bandung), F. Schenck (mantan residen), W. Tinge (guru kepala di Sakola Menak), J. Verschuil (guru Openbare Lagere School Bandung), R. P. O. D. Wijnmalen (aspiran insinyur di BOW Bandung), C. L. Heijse (dokter sipil di Bandung), A. D. J. Groenemeijer (insinyur di BOW Bandung), J .F. J. Mispelblom Beijer (notaris di Bandung), C. H. Coenraad (arsitek di BOW Bandung), W. Voorthuijzen (guru Kweekschool Bandung) dan A. R. Twijsel (guru Kweekschool Bandung) bertemu pada 23 November 1880 untuk membentuk organisasi Freemason yang disebut Sint Jan (“tot de stichting vaneen Maconnieke Sociëteit onder den naam van Sint Jan”). Pembentukannya diresmikan setelah mereka menjadi anggota loji De Ster in het Oosten di Batavia.

Para pengurus Sint Jan paling awal adalah E. A. Halewijn sebagai ketua dan C. L. Heijse sebagai sekretaris merangkap sebagai bendahara. Dengan terbitnya surat keputusan residen Priangan No.6245/26 E tanggal 21 Mei 1881, para pengurus Sint Jan diizinkan untuk menggunakan sebagian bangunan Kweekschool voor Inlandsche Onderwijzers atau Sakola Raja di Tegallega sebagai tempat pertemuan bulanan mereka. Pada tahun yang sama, pengurus Sint Jan berusaha untuk mengumpulkan dana agar penyelenggaraan acara-acaranya bisa berjalan. Namun, sayang, upaya mereka tidak membuahkan hasil.

Adapun kegiatan yang sempat diselenggarakan Sint Jan periode pertama antara lain adalah kursus untuk anak-anak muda (“Cursus voor jongelieden”). Kegiatan ini dimulai pada awal tahun 1883 dengan terlebih dulu meminta izin kepada komisi sekolah bumiputra setempat (“Inlandsche plaatselijke Schoolcommissie”). Maksudnya adalah untuk mempersiapkan anak-anak sekolah agar mempunyai kompetensi dalam memperoleh pekerjaan seperti menjadi surveyor, pengawas pengairan, aspiran pegawai. Setiap sore mulai pukul 20.00, anak-anak diberi pelajaran oleh para anggota Sint Jan di Kweekschool. Pesertanya 12 orang anak sekolah.

Mereka juga berencana membuat rumah asuh (“Plannen Verzorgingsgesticht”) bagi anak-anak para tuan perkebunan di Keresidenan Priangan dan Keresidenan Karawang (“Verzorgingsgesticht ten behoeve van kinderen van landbouwondernemers in de Residentiën Preanger-Regentschappen en Krawang”), tetapi pada tahun 1883 rencana tersebut dibatalkan, karena kurangnya dukungan dari pemerintah.

Di sisi lain, pengurus dan anggota Sint Jan terus mengadakan pertemuan bulanan di Kweekschool (“Kweekschoolgebouw”) antara 1880 hingga 1884. Empat tahun berturut-turut kemudian, dari 1884 hingga 1888, pertemuannya dipindahkan dari Kweekschool ke bangunan milik perhimpunan Braga (“Braga-gebouw”). Namun, keanggotaan Maconnieke Sociëteit Sint Jan terus berkurang, sehingga akhirnya perhimpunan tersebut dibubarkan (“Opheffing der Sociëteit”).

Baca Juga: BIOGRAFI JACOB ROELOF DE VRIES 1847-1915 #6: Aktif di Dinas Pemadam Kebakaran Bandung
BIOGRAFI JACOB ROELOF DE VRIES 1847-1915 #7: Perintis Percetakan di Bandung
BIOGRAFI JACOB ROELOF DE VRIES 1847-1915 #8: Mendirikan Preanger Telefoon Maatschappij

Membangkitkan Sint Jan

Tujuh tahun setelah Maconnieke Sociëteit Sint Jan dibubarkan, para anggota Freemason yang tergabung dalam Vrijmetselaars-Vereeniging Mataram dan tinggal di Bandung ingin menghidupkan Sint Jan. Untuk keperluan itu, mereka mengajukan permohonan kepada ketua Loji De Ster in het Oosten pada 28 Maret 1895. Mereka hendak membangkitkan lagi Sint Jan berdasarkan kegiatan pada 1881.

Orang-orang yang mengajukan permohonan itu membentuk kepengurusan, yang terdiri atas ketua H. Simon, H. van der Waag (sekretaris), J. R. de Vries (bendahara), dan para anggota W. Veer, R. Bronsmiddel, J. Bouwens dan D. Schoondermark. Mereka secara rutin melakukan pertemuan di Kweekschool atau rumah ketuanya. Pada 4 April 1895, mereka menerima pesan dari pengurus De Ster in het Oosten agar menghubungi Loji Excelsior di Bogor untuk meresmikan pembangkitan kembali Maconnieke Sociëteit Sint Jan.

Dengan demikian, Jacob Roelof de Vries bisa dikatakan adalah seorang anggota Vrijmetselaars-Vereeniging Mataram yang turut membangkitkan lagi Sint Jan. Menurut Gedenkboek van de Vrijmetselarij in Nederlandsch Oost-Indie 1767-1917 (1917: 301, 307), Maconnieke Sociëteit Mataram di Yogyakarta sudah ada sejak awal dasawarsa 1870an dan diakui status hukumnya melalui Stbl. 1875 No. 56. Sementara Vrijmetselaars-Vereeniging Mataram didirikan pada 1889 dan sejak tahun 1892, kedudukan pengurusnya dipindahkan ke Batavia.

Kembali ke pembangkitan Sint Jan. Setelah inisiatif disampaikan, para penggagasnya diminta untuk mengubah status Maconnieke Sociëteit menjadi Loge atau loji dengan cakupan yang lebih terbatas. Pada 30 April 1896, permohonan dilayangkan kepada het Groot Oosten der Nederlanden. Keputusannya tiba dengan terbitnya surat konstitusi bertitimangsa 21 Juni 1896. Warna pembeda Loji Sint Jan adalah hijau.

Sedangkan para pengurus pertamanya terdiri atas H. Simon (ketua), M. J. Bouwens (1e Opzichter), J. R. de Vries (2e Opzichter), W. F. Fels (redactie, sekretaris), dan W. Veer (bendahara). Mereka dilantik (diinagurasi) oleh Meertens dari Gedep. Groot-Meester Batavia pada 20 Juni 1897 di bekas bangunan pengadilan. Acara inagurasi dihadiri perwakilan dari Batavia, Bogor, Yogyakarta, dan Solo. Demikian pula anggota komite inagurasi yang terdiri atas H. J. Meertens, S. J. W. van Buuren (bekas ketua Loji De Ster in het Oosten), N. J. Westpalm van Hoorn van Burgh (ketua Loji Excelsior), H. J. W. van Lawick van Pabst (bekas ketua Loji De Ster in het Oosten), S. A. Tomas dan Th. G. G. Valette (ketua Loji De Ster in het Oosten).

Loji Sint Jan memulai kegiatannya dengan jumlah anggota sebanyak 19 orang. Mereka diminta agar meningkatkan kinerjanya dan terbukti dengan meningkatnya jumlah keanggotaannya, seiring dengan pendirian garnisun-garnisun militer di Cimahi antara 1894-1898, dan kepindahan pusat kereta api wilayah barat dari Bogor ke Bandung. Dengan demikian, loji yang kinerjanya penuh dibentuk kembali pada April 1898, sehingga mereka mengajukan kembali perubahannya kepada het Groot Oosten der Nederlanden. Namun, pada rapat het Groot Oosten der Nederlanden tanggal 19 Juni 1898, pengajuan itu ditolak karena dasarnya tidak kuat.

Namun, pada 18 Juni 1899, akhirnya Loji Sint Jan dengan kekuatan penuh diterima. Dengan susunan pengurus sebagai berikut: M. J. Bouwens (ketua), J. R. de Vries (Ie Ozichter), R. H. A. Thierbach (2e Ozichter), W. Veer (bendahara), W. F. Fels (Redactie, sekretaris), D. A. Berkhout (Ie Onderz, tevens 2e Voorber), C. J. van Vassen (Ie Voorber), dan W. G. Merkestein (Ie Cer). Pelantikannya sendiri terjadi pada 27 Januari 1900 dan pada waktu yang bersamaan, Loji Sint Jan bergabung dengan Provinciale Groot Loge van Nederlandsch-lndie.

Kemungkinan besar, fakta-fakta yang disodorkan oleh M. Ryzki Wiryawan terkait dengan aktivitas Jacob Roelof de Vries di Loji Sint Jan pada tahap akhir pembentukan lojinya yang berkekuatan penuh, yaitu pada 18 Juni 1899 sebagai waktu pembentukannya dan 27 Januari 1900 sebagai saat inagurasinya. Namun, sebenarnya aktivitas J. R. de Vries di dunia Freemason seharusnya ditarik lebih ke belakang. Ke latar belakangnya sebagai anggota Vrijmetselaars-Vereeniging Mataram yang sudah ada sejak 1882 dan keterlibatannya sebagai salah seorang penggagas bangkitnya Maconnieke Sociëteit Sint Jan sejak 1895 dan perubahannya menjadi Loji Sint Jan pada tahun 1896 sehingga berkekuatan penuh pada 1899.

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//