• Buku
  • Belanja Buku Bacaan di Jawa Barat Rendah, Semangat Membaca mesti Didongkrak

Belanja Buku Bacaan di Jawa Barat Rendah, Semangat Membaca mesti Didongkrak

Menurut survei yang dilakukan di sejumlah kota di Indonesia termasuk di Bandung, rata-rata kepemilikan buku responden kurang dari 5 judul.

Orang tua menemani anak-anak saat memilih buku di mobil perpustakaan keliling Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bandung, Minggu (2/7/2023). (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Penulis Iman Herdiana11 Desember 2023


BandungBergerak.id - Minat membaca di kalangan anak-anak hingga dewasa di Indonesia rendah. Potret rendahnya minat baca ini juga terjadi di Jawa Barat. Diperlukan gerakan literasi untuk memupuk rasa cinta terhadap membaca dan ilmu pengetahuan di kalangan anak-anak. 

Sebenarnya banyak cara untuk menumbuhkan minat membaca. Pusat Pengelolaan Pengetahuan Universitas Padjadjaran (Unpad) misalnya, memberikan edukasi kepada 40 Pustakawan Cilik (Puscil) dari tiga sekolah di Kawali, Ciamis. Edukasi dilakukan pada para puscil di Madrasah Ibtidaiyah Winduraja, Sekolah Dasar Negeri IV Karangpawitan, dan Sekolah Dasar Negeri 2 Winduraja.

Dalam kegiatan yang diselenggarakan secara daring, 17 November 2023, Pusat Pengelolaan Pengetahuan Unpad berkolaborasi dengan Komunitas Gada Membaca.

Kepala Pusat Pengelolaan Pengetahuan Unpad Wina Erwina mengatakan, edukasi ini diharapkan, “Bermanfaat dan sama-sama untuk memperbaiki diri dan mendukung tunas-tunas yang semangat membaca dan menambah ilmu,” sebagaimana dikutip di laman Unpad, diakses Rabu, 6 Desember 2023.

Dalam kegiatan tersebut, dilakukan pemutaran film dokumenter mengenai gajah serta pemaparan eksplorasi gajah oleh salah satu anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unpad yaitu Mutiara Annisa.

Peserta juga mendapatkan materi “Mari Mengenal Gajah” yang bertujuan untuk mendalami pemahaman pustakawan cilik tentang gajah. Selanjutnya, peserta diberi materi “Penelusuran Informasi” yang memberikan wawasan tentang teknik pengambilan informasi yang dijelaskan oleh Ziani Marni, seorang pustakawan yang berdedikasi di Pusat Pengelolaan Pengetahuan.

Agus Munawar dari Komunitas Gada Membaca menjelaskan, program edukasi ini sebagai bentuk komitmen pada pengembangan pendidikan khususnya pustakawan cilik. Dengan demikian, program ini tidak hanya memiliki tujuan untuk memberikan dampak positif secara langsung, tetapi juga untuk menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan dalam dunia pendidikan.

“Mudah-mudahan kami semua, utamanya siswa dan siswi pustakawan cilik ini bisa terus belajar sehingga mereka terbiasa dengan membaca dan pengetahuannya menjadi bertambah,” harap Agus Munawar.

Ia menambahkan, anak-anak yang terlibat diharapkan dapat terus belajar dan berkembang, menjadikan membaca dan pengetahuan sebagai bagian integral dari kehidupan mereka. 

Baca Juga: Indeks Literasi Jawa Barat Kurang Menggembirakan
Membaca Kaitan Kesetaraan Gender dengan Kemajuan Ekonomi
Agus Samsi yang Mendekatkan Bacaan Kepada Warga Cicalengka

Minat Baca di Jawa Barat Memprihatinkan

Tim Riset Komite Buku Nasional (2016) pernah merilis “Laporan Survey Buku dan Minat Baca: Studi 7 Kota di Indonesia”. Studi ini dilakukan di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, dan Medan.

Jakarta dan Surabaya memiliki jumlah responden terbanyak, yaitu 500 dan 300 orang, sedangkan lima kota lainnya berkisar 200 orang. Total jumlah responden ialah 1.855 orang yang dikelompokkan ke dalam lima kategori, yaitu mahasiswa, pegawai swasta, pegawai pemerintah, profesional, dan wiraswasta.

Survei yang dilakukan dimaksudkan untuk mengukur tingkat kepemilikan buku, kunjungan ke perpustakaan, kendala pembelian buku, jenis buku yang diminati, buku bacaan anak, hingga pengaruh bacaan digital.

“Secara umum, hasil survei tersebut menunjukkan kepemilikan buku masih rendah. Baik di kalangan mahasiswa, pekerja swasta dan pemerintah, serta kalangan profesional dan wiraswasta, yang umumnya hanya memiliki buku kurang dari 5 judul,” ungkap laporan Indeks Aktivitas Literasi Membaca 34 Provinsi yang dirilis Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan.

Survei tersebut juga mengabarkan bahwakunjungan ke perpustakaan cukup tinggi di kalangan mahasiswa, sementara di kalangan lainnya rendah.

Indeks Aktivitas Literasi Membaca 34 Provinsi juga menyinggung data kepustakaan di Jawa Barat. Disebutkan bahwa tingkat melek huruf di Jawa Barat 98,55 dengan rata-rata lama sekolah 8,14.

Jumlah perpustakaan dalam kondisi baik di Jawa Barat 5.512 unit, jumlah petugas perpustakaan sekolah 807 orang, jumlah perpustakaan provinsi 1 unit, jumlah perpustakaan kabupaten/kota 18 unit, jumlah perpustakaan desa 2.573 unit, jumlah Taman Baca Masyarakat (TBM) dan pustaka bergerak 647 unit.

Namun data tersebut menunjukkan persentase rumah tangga membeli surat kabar atau koran 10,42, yang bisa ditafsirkan bahwa pembelian bahan bacaan masih tergolong rendah.

*Kawan-kawan bisa membaca artikel-artikelainnya tentang perpustakaan di tautan berikut ini

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//