• Berita
  • Tular Nalar, Mengajak Pemilih Pemula Memahami Pemilu

Tular Nalar, Mengajak Pemilih Pemula Memahami Pemilu

Partisipasi para pemilih pemula sangat krusial untuk keberlangsungan demokrasi Indonesia. Generasi Z ini diajak untuk lebih sadar politik dan menentukan arah bangsa.

Siswa SMA Handayani 1 Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, mengikuti pelatihan Tular Nalar 3.0 yang digagas Mafindo dan didukung penuh BandungBergerak.id. (Foto: Reza Khoerul Iman/BandungBergerak.id)

Penulis Muhammad Akmal Firmansyah12 Desember 2023


BandungBergerak.id - Seratus siswa SMA Handayani 1 Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, diberikan pemahaman, berdiskusi, dan saling berbagi tentang politik, demokrasi, dan sejumlah informasi salah yang menyertainya. Mereka antusias mengikuti program Sekolah Kebangsaan yang merupakan bagian dari pelatihan Tular Nalar 3.0 yang digagas Mafindo dan didukung penuh BandungBergerak.id.

Sekolah Kebangsaan merupakan program pengenalan politik dan demokrasi untuk generasi Z di tengah hiruk-pikuk pesta demokrasi Pemilu 2024. Para pemilih pemula ini diharapkan tidak buta politik dan menyadari bahwa politik dapat mengubah kehidupan bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Tak hanya itu, sejumlah informasi sesat biasanya menyertai proses pemilu dan mencederai demokrasi. Program pelatihan yang digelar Senin 11 Desember 2023 itu memberikan gambaran tentang bagaimana cara menangkal disinformasi tersebut.

“Peran generasi muda sangat krusial dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang lebih baik. Para pemilih pemula menjadi ujung tombak dalam perubahan itu,” kata Dr Heny Hendrayati, Ketua Yayasan Pendidikan Handayani 1979 yang menaungi SMA Handayani 1 Pameungpeuk. Ia mengakui bahwa program pendidikan politik ini sangat dibutuhkan para pemilih pemula agar mereka dapat berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi.

Pelatihan pendidikan politik Sekolah Kebangsaan ini dilakukan dua arah. Seratus pelajar tersebut dibagi beberapa kelompok dan dibimbing para fasilitator dari BandungBergerak.id. Materi disampaikan secara interaktif agar mudah dicerna. Para fasilitator juga memberikan sejumlah tips untuk menangkal hoaks pemilu. Penjelasan para fasilitator dibuat menyenangkan dan diselingi permainan interaktif untuk mengasah kemampuan peserta supaya bisa memilih dan memilah informasi di musim politik dengan baik.

Siswa SMA Handayani 1 Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, di sela pelatihan Tular Nalar 3.0 yang digagas Mafindo dan didukung penuh BandungBergerak.id. (Foto: Reza Khoerul Iman/BandungBergerak.id)
Siswa SMA Handayani 1 Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, di sela pelatihan Tular Nalar 3.0 yang digagas Mafindo dan didukung penuh BandungBergerak.id. (Foto: Reza Khoerul Iman/BandungBergerak.id)

Baca Juga: Masyarakat agar Mewaspadai Hoaks di Tahun Politik
Calon Pemilih Muda Rentan Menjadi Sasaran Hoaks Politik
Mewaspadai Hoaks pada Pemilu 2024

Antusiasme Peserta 

Para pelajar antusias pada penjelasan-penjelasan fasilitator, tidak jauh dari kerangka materi gaya pemaparan para fasilitator beragam ada yang dengan dialog atau penjelasan satu arah. Para fasilitator juga menghindari penjelasan yang monoton mereka melengkapinya dengan permain atau membuat kuis-kuis pertanyaan melalui aplikasi kekinian.

Zahra Amira, seorang siswa SMA 1 Handayani Pameungpeuk, menuturkan bahwa kegiatan Tular Nalar program Sekolah Kebangsaan ini membantunya menjadi lebih paham mengenai pemilihan umum dan informasi hoaks yang beredar saat kampanye. “Kegiatan ini membuka wawasan. Aku jadi tahu istilah-istilah baru saat pemilu, tahapan-tahapannya, dan pengetahuan tentang disinformasi pemilu. Fasilitatornya juga keren-keren. Harapannya setelah mengikuti kegiatan ini bisa menghindari hoaks, bisa memilih berita baik dan benar,” kata siswi 17 tahun itu.

Mengawali pelatihan, para peserta diuji tingkatan pengetahuan tentang pemilihan umum dan hoaks sebelum para fasilitator memaparkan materi. Seusai pemberian materi oleh fasilitator para peserta dievaluasi kembali.

Di sela-sela penjelasan, para fasilitator juga mempersilakan para peserta untuk berbagi cerita mengenai informasi yang mereka ketahui. Pelatihan yang dipraktikkan mulai dari pengecekan pendaftaran peserta Pemilu 2024 melalui situs cekdptonline.kpu.go.id, mengidentifikasi informasi hoaks pemilu, hingga konsekuensi pidana dan norma akibat menyebarkan informasi hoaks.

Nasya, siswa SMA 1 Handayani Pameungpeuk lainnya berharap agar kegiatan seperti ini bisa sering dilaksanakan di sekolah. “kegiatan ini sangat seru dan memberikan pengetahuan banyak, harapannya supaya sosialisasi seperti ini bisa sering dilakukan di sekolah,” kata Nasya.

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//