• Berita
  • Kesaksian Warga ketika Tabrakan Kereta Api Cicalengka, Pakar Menduga karena Faktor Komunikasi

Kesaksian Warga ketika Tabrakan Kereta Api Cicalengka, Pakar Menduga karena Faktor Komunikasi

Penyebab tabrakan kereta api Turangga vs kereta api Commuterline 350 Bandung Raya masih diselidiki Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Petugas SAR mengevakuasi korban tabrakan maut kereta api di Cicalengka, Kabupaten Bandung, 5 Desember 2024. Korban tewas sementara tercatat 4 orang dan puluhan lainnya luka-luka. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Penulis Muhammad Akmal Firmansyah6 Januari 2024


BandungBergerak.id - Tuti (55 tahun) warga Desa Cikuya, Cicalengka hendak pergi ke Kota Bandung pada Jumat pagi, 5 Januari 2024. Niat ini urung karena terjadi tabrakan maut kereta api yang lokasinya tak jauh dari rumahnya. Dua lokomotif yang masing-masing membawa rangkaian gerbong penumpang saling beradu menimbulkan suara seperti gempa bumi.

"Semua tentangga menyangkanya gempa, atau kereta menabrak beko soalnya lagi dibangun jalan. Tahu-tahu ya tabrakan," tutur Tuti, kepada BandungBergerak.id.

Warga kemudian menyemut menyaksikan kereta api yang tabrakan persis di tengah sawah. Tabrakan ini melibatkan KA Turangga relasi Surabaya Gubeng Bandung dan kereta api Commuterline 350 Bandung Raya (KA Lokal) pukul 06.03 WIB. KA Turangga membawa 8 gerbong, dan kereta api lokal Bandung Raya membawa 7 gerbong.  

Peristiwa ini masuk wilayah kampung Babakan DKA. Ujang Ruhiyat (67 tahun) warga Babakan DKA, Desa Cikuya, Kecamatan Cicalengka menyaksikan langsung bagaimana kedua kereta api tersebut adu banteng. Ujang pagi itu sedang bertani di sawahnya. Suaranya menggelegar seperti gunung meletus.

"Jelegur mendengar suara, sedang bekerja di sawah, ngabeledag keluar kebul asap di kolong-kolong kereta. Seperti gunung meletus," cerita Ujang.

Ujang melihat betul bagaimana kencangnya KA Turangga menuju arah Bandung Padalarang. Biasanya kereta tersebut melajut tidak ada hambatan. Sementara kereta lokal dari arah sebaliknya biasanya berhenti dulu di Stasiun Haurpugur atau Rancaekek.

"Turangga biasana tidak ada hambatan, seharusnya KRD (kereta api lokal) berhenti dulu apa di Haurpugur atau di Rancaekek. Jadi posisi ieu (tanda kereta) na can ngacung, posisi tos. Terang-terang tos cakeut weh," tutur Ujang.

Ujang juga membantu mengarahkan para penumpang selamat ke Stasiun Cicalengka. "Abi ngarahkeun oge supaya pulang lagi ke Stasiun Cicalengka karena tidak jauh," jelas Ujang.

Jarak antara sawah tempat Ujang berkerja dengan lokasi tabrakan kereta api 50-70 meter. Jarak menuju Stasiun Cicalengka sekitar 270 meter.

Bila Ujang sedang di Sawah dan Tuti tidak jadi berangkat ke Bandung. Pagi hari itu, Andrian Maldini (21 tahun) menyangka suara dentuman keras tersebut berasal dari suara gas tetangganya yang bocor dan meledak. Namun selang beberapa menit warga di Babakan DKA berteriak. "Tabrakan kereta, tabrakan kereta!" ucap Andrian.

Tetangga Andrian berhamburan karena penasaran. Mereka berbondong-bondong ke lokasi kejadian. Di lokasi, teriakan-teriakan penumpang meminta tolong terdengar riuh bersahutan dengan lantunan takbir. Beberapa penumpang ada yang meloncat keluar kereta, beberapa orang lagi tertahan di dalam gerbong. Warga berusaha menolong namun tidak diperbolehkan oleh petugas evakuasi.

"Warga kampung Babakan DKA pun tak bisa berbuat banyak. Mereka (warga kampung Babakan DKA) hanya bisa membuka pintu-pintu rumah mereka untuk menenangkan penumpang kecelakaan tragis yang berhasil menyelamatkan diri. Mereka berupaya menenangkan dan memberi rengkuh pelukkan untuk penumpang kecelakaan tragis itu," imbuh Adrian.

Adrian menduga tabrakan kereta api ini bukan tanpa sebab. Kereta lokal Bandung Raya disinyalir sedang berhenti dengan melihat tanda sinyal kereta yang terletak di area persawahan kampung Babakan DKA yang belum dinaikkan, yang berarti tidak ada izin bagi kereta tersebut untuk melaju.

Di arah yang berlawanan melaju kencang KA Turangga dengan tujuan Stasiun Bandung. Kereta ini menghantam kereta lokal Bandung Raya. “Hal inilah yang mengakibatkan kereta api Bandung-Cicalengka terdampak yang paling parah yang mengakibatkan sebagian gerbongnya terpintal ke sawah," beber Adrian.

Baca Juga: Tabrakan Kereta Api di Cicalengka, Empat Orang Petugas Meninggal Dunia
Pegawai Jawatan Kereta Api Kolonial
Menilik Kembali Dinamika Proyek Jalur Kereta Api Ganda Bandung-Cicalengka

Lokomotif hancur setelah bertabrakan antarkereta api di Cicalengka, Kabupaten Bandung, 5 Desember 2024. Korban tewas sementara tercatat 4 orang dan puluhan lainnya luka-luka. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)
Lokomotif hancur setelah bertabrakan antarkereta api di Cicalengka, Kabupaten Bandung, 5 Desember 2024. Korban tewas sementara tercatat 4 orang dan puluhan lainnya luka-luka. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Masalah Sinyal atau Komunikasi

Pakar transportasi ITB Sony Sulaksono Wibowo menyoroti masalah sinyal atau komunikasi antarkereta api Turangga dan kereta Bandung Raya yang bertabrakan di Cicalengka. Menurutnya, di jalur tunggal (single track) seperti di Cicalengka kereta api harus bergantian. Kereta yang menjadi prioritas biasanya KA Turangga. Di saat yang bersamaan kereta api lokal harus masuk ke salah satu emplasemen di stasiun terdekat untuk menunggu kereta Turangga lewat. Setelah itu baru kereta lokal masuk ke jalur utama.

Pakar dari Kelompok Keahlian Rekayasa Transportasi Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) ini mengatakan tabrakan kereta api di jalur yang sama bisa saja terjadi karena masalah sinyal, komunikasi, dan sebagainya.

“Ada kemungkinan karena miskomunikasi. Apakah salah dari sinyalnya atau salah dari masinisnya, atau salah dari isyaratnya. Karena ada komunikasi lewat sinyal dan lewat isyarat,” ujar Sony, dikutip dari keterangan resmi

Karena itu, lanjut Sony, perlu juga peningkatan dari berbagai kemungkinan timbulnya masalah di lapangan terkait komunikasi, seperti perbaikan-perbaikan sinyal hingga komunikasi insyarat di jalur yang masih single track.

Petugas evakuasi melakukan evakuasi dalam peristiwa tabrakan antarkereta api di Cicalengka, Kabupaten Bandung, 5 Desember 2024. Korban tewas sementara tercatat 4 orang dan puluhan lainnya luka-luka. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)
Petugas evakuasi melakukan evakuasi dalam peristiwa tabrakan antarkereta api di Cicalengka, Kabupaten Bandung, 5 Desember 2024. Korban tewas sementara tercatat 4 orang dan puluhan lainnya luka-luka. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Penyebab masih Diinvestigasi

Tabrakan kereta api ini merenggut nyawa empat orang petugas kereta api termasuk masinis. Puluhan penumpang mengalami luka ringan dan harus dilarikan ke rumah sakit.

VP Public Relations KAI Joni Martinus menyebut pihaknya dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedang menyelidiki penyebab tabrakan. "Saat ini terkait dengan penyebab kecelakaan sedang dilakukan proses pemeriksaan, pihak terkait berwenang KNKT," kata Joni.

Untuk mencegah potensi terjadi serupa, PT KAI akan meningkatkan sistem komunikasi dan berbagai keperluan teknis lainnya. "Kami menerapkan zero tollerance terhadap kecelakaan dengan mengutamakan keselamatan dan keamanan perjalanan kereta. Kami berkomitmen segera menyelesaikan kejadian ini, sehingga perjalanan kereta api dapat berangsur pulih dan kembali normal," tegas EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji.

*Kawan-kawan dapat membaca tulisan-tulisan lain Muhammad Akmal Firmansyah, atau membaca artikel-artikel tentang Kereta Api

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//