• Kampus
  • Sampah Sungai Ciliwung tak Habis-habisnya

Sampah Sungai Ciliwung tak Habis-habisnya

Mahasiswa dan dosen dari Himasper Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University rutin mengangkat sampah yang tak pernah surut di Sungai Ciliwung.

Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University membersihkan sampah di Sungai Ciliwung bertema Ciliwung Care Day 2024, 25 Februari 2024. (Foto: IPB University)*

Penulis Iman Herdiana28 Februari 2024


BandungBergerak.id - Sampah terus mencemari daerah daratan dan air. Sungai Ciliwung yang mengalir di Bogor, Jawa Barat, tidak bebas dari pencemaran sampah organik maupun sampah plastik. Terbaru, Himpunan Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan (Himasper) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University mengadakan Ciliwung Care Day 2024 dan berhasil mengangkat 450 kilogram sampah berbagai jenis.

Bersih-bersih Sungai Ciliwung dilaksanakan di Kedung Halang RT 02 RW 02. Tujuannya untuk mendukung terciptanya sungai yang bersih dan sehat.

“Satu sisi saya senang karena aksi bersih sungai ini berjalan lancar, tetapi satu sisi saya sedih karena melihat ternyata masih banyak sampah yang didapatkan di sekitar Sungai Ciliwung,” ujar Muhammad Rizky Satriatama, Ketua Divisi Lingkungan dan Sosial Himasper IPB University, dikutip dari laman IPB University, diakses Rabu, 28 Februari 2024. 

Setelah dibersihkan, kondisi sungai di wilayah Kedung Halang RT 02 RW 02 mulai jarang terlihat sampah-sampah plastik. Kegiatan ini dapat membawa pengaruh positif kepada kondisi Sungai Ciliwung.

“Masih banyak sungai-sungai, baik Sungai Ciliwung maupun sungai lainnya yang memiliki kondisi yang tidak jauh berbeda terkait pencemarannya. Kegiatan Ciliwung Care Day ini masih akan terus berlanjut guna membangun dan mendukung terciptanya sungai yang sehat dan juga bersih,” ujar Muhammad Rizky.

Kegiatan Ciliwung Care Day ini bekerjasama dengan Komunitas Peduli Ciliwung (KPC), Satgas Ciliwung, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor.

“Sangat berbahagia pada hari Minggu masih ada kepedulian dari Himasper dan lembaga lainnya untuk melakukan aksi bersih sungai. Respons yang baik ini menciptakan dorongan yang positif, memotivasi lebih banyak orang untuk bergabung dalam upaya bersama untuk mencapai sungai yang lebih bersih dan sehat,” kata Gatot Yulianto, dosen IPB University dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan.

Komunitas Peduli Ciliwung juga menyambut baik kegiatan bersih-bersih sungai ini. “Kedatangan adik-adik mahasiswa IPB University merupakan bentuk kepedulian, peduli terhadap diri sendiri, juga peduli terhadap lingkungan,” ujar Bujang, Satgas KPC.

Baca Juga: Akulturasi Budaya Indonesia dan Tiongkok Memeriahkan Cap Go Meh di Maranatha
Presiden yang Memiliki Kecerdasan Emosional akan Mampu Menerapkan Etika dalam Merumuskan Kebijakan-kebijakan Politiknya
Menciptakan Ketahanan Pangan dengan Bioteknologi, Berkah atau Musibah?

Bukan Kali Ini Saja Sungai Ciliwung Dibersihkan

Tahun lalu, mahasiswa Himasper IPB University juga turun ke Sungai Ciliwung untuk membersihkan sampah. Dalam acara Ciliwung Care Day yang berlangsung 27 Agustus 2023 itu diangkat sampah kurang lebih sebanyak 1,8 ton. Di sela-sela kegiatan juga dilakukan sosialisasi pengelolaan sampah dan penanaman pohon di bantaran Sungai Ciliwung.

Kegiatan Ciliwung Care Day diikuti oleh beragam peserta mulai dari mahasiswa IPB University, Komunitas Peduli Ciliwung (KPC), Saung Bambon (Komunitas Edukasi Ciliwung), Pokdarwis Ciliwung, dan warga sekitar Sungai Ciliwung.

Peserta Ciliwung Care Day 2023 melakukan kegiatan rutin mengambil sampah di sekitar sungai dan di tengah sungai Ciliwung. Fifi Diana Thamrin, dosen IPB University menyampaikan kebiasaan membuang sampah ke sungai memiliki dampak yang buruk bagi sungai.

“Sampah yang dibuang ke sungai dapat menyebabkan sungai mengalami pendangkalan, hingga dapat menyumbat aliran sungai dan mengakibatkan banjir,“ kata Fifi.

Majariana Krisanti, dosen lainnya yang menjadi peserta acara ini, menyinggung beberapa contoh sungai yang sudah menerapkan sistem pengelolaan sampah dengan benar. Di daerah tersebut, masyarakat telah memisahkan jenis sampah dengan menyediakan tempat sampah yang berbeda.

“Tidak berhenti dalam pembuangannya saja, sampah yang sudah dibuang dapat didaur ulang, jika sampah organik akan dijadikan sebagai kompos, sedangkan sampah-sampah plastik didaur ulang menjadi barang yang dapat dipakai dengan memiliki nilai ekonomis,“ ujarnya.

Selain membahas mengenai pengelolaan sampah, Himasper IPB University juga mengadakan penanaman bibit pohon kayu dan non kayu. Penanaman bibit bekerja sama dengan Persemaian Rumpin sebagai penyedia bibit dan Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (Himakova) IPB University.

Sedikitnya ada 500 bibit yang ditanam dalam aksi tanam pohon di bantaran Sungai Ciliwung. Bibit yang ditanam terdiri dari bibit pohon jati, jengkol, sengon, sirsak, jambu dan gmelina. Bibit tersebut sebagian ditanam langsung dan sebagian lagi diserahkan pada tim Pokdarwis Ciliwung untuk dibagikan ke warga sekitar sungai. Tujuan dari penanaman pohon ini adalah agar bantaran sungai Ciliwung ini dapat berfungsi sebagai pelindung dan penahan tanah dari abrasi serta wujud dari pelestarian lingkungan.

*Kawan-kawan dapat membaca karya-karya jurnalistik lainnya tentang kampus IPB University dan kampus lainnya dalam tautan ini

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//