• Berita
  • Mudik, Utamakan Keselamatan

Mudik, Utamakan Keselamatan

Jumlah pemudik lebaran 2024 diperkirakan mencapai 193,6 juta orang dari total penduduk Indonesia. Di mudik lebaran 2023, terjadi 1.457 kasus kecelakaan.

Suasana jalur mudik Bandung Garut tahun 2023. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Penulis Awla Rajul7 April 2024


BandungBergerak.id – Jumlah pemudik lebaran 2024 diprediksi meningkat dibanding lebaran tahun lalu. Pemerintah perlu mempersiapkan berbagai upaya untuk memastikan mudik lebaran 2024 berjalan aman, nyaman, dan lancar. Secara nasional, jumlah pemudik saat libur lebaran 2024 diperkirakan mencapai 193,6 juta orang atau sekitar 71,7 persen dari total penduduk Indonesia.

Peningkatan jumlah pemudik ini pun akan berdampak pada peningkatan volume kendaraan yang akan menyebabkan antrean kemacetan arus mudik. Karena hal inilah pemerintah perlu melakukan strategi yang aman dan efisien dalam menghadapi arus mudik lebaran.

Salah satu dampak mudik adalah meningkatnya kecelakaan lalu lintas. Bisa dibayangkan jutaan kendaraan berpindah dari satu tempat ke tempat lain secara bersamaan akan semakin membuka peluang terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Menurut data Korlantas Polri, kasus kecelakaan mudik saat libur lebaran 2023 (periode 18-23 April) sebanyak 1.457 kasus kecelakaan. Sementara tahun 2022 tercatat sebanyak 1.789 kasus.

Dari total jumlah kasus kecelakaan di tahun 2023, 1.436 kasus kecelakaan terjadi di jalur nontol dan 21 kasus kecelakaan di jalur tol. Terdapat 189 orang meninggal dunia pada kasus kecelakaan dalam arus mudik lebaran 2023 dengan 2.199 orang mengalami luka-luka, baik ringan maupun berat.

Sukardi Weda, Staf Pengajar PPS UNM & Alumni S2 Sosiologi UI dalam artikel IRONI MUDIK LEBARAN memaparkan, ada beragam penyebab kecelakaan mudik lebaran, atara lain: pengendara yang mengantuk, infrastruktur jalan yang tidak siap (jalan rusak), tidak tertib berlalu lintas, muatan yang melebihi kapasitas, dan lain-lain. 

“Kecelakaan di jalan raya selama mudik lebaran didominasi oleh pengendara roda dua. Hal ini disebabkan oleh jutaan pemudik yang menggunakan roda dua tersebut, dan mereka acap kali tidak mengindahkan tertib  berlalu lintas, seperti tidak memakai helm, tidak menghiraukan marka jalan dan lampu lalu lintas, berkendara lebih dari dua orang, dan lain-lain,” papar Sukardi Weda, diakses Rabu, 3 Maret 2024. 

Menurutnya, angka kecelakaan yang menyebabkan kematian banyak disebabkan oleh pengendara yang tidak mengindahkan aturan berlalu lintas. Dengan demikian, pemerintah melalui dinas perhubungan, kepolisian, pekerja sosial, dan pemerhati masalah transportasi perlu memikirkan langkah strategis untuk meminimalkan kecelakaan di jalan raya.

“Untuk mengurangi kecelakaan di jalan raya, ada beberapa hal yang perlu dilakukan, baik oleh pemerintah maupun oleh pengguna jalan itu sendiri, sehingga ketertiban berlalu lintas dapat terwujud, yakni edukasi terhadap pengguna jalan, penegakan aturan berlalu lintas, dan penegakan rasa bersalah, malu dan takut bagi pengendara (pemudik),” paparnya.

Mudik di Bandung

Sepeda motor masih menjadi kendaraan favorit bagi para pemudik sekaligus menjadi moda transportasi paling rentan kecelakaan lalu lintas.

Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 2 Bandung Ayep Hanapi memperkirakan ada 31 juta lebih pemudik bermotor. Hal ini dinilai akan membuat volume kendaraan di jalan semakin tinggi dan membahayakan bagi pemudik jarak jauh. Tahun ini PT. KAI kembali membuka layanan motor gratis untuk mengurangi potensi kecelakaan pemudik yang menggunakan motor. Layanan ini dibuat untuk dua orang penumpang dewasa dan satu anak.

“Jadi orang dan motornya sekaligus kita angkut pakai kereta,” kata Ayep Hanapi dikutip dari siaran pers Pemprov Jabar.

Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengimbau seluruh elemen masyarakat yang terlibat dalam angkutan lebaran untuk melayani arus mudik dengan baik. Hal itu perlu dilakukan untuk memastikan operasi angkutan lebaran berjalan aman, nyaman, dan selamat bagi seluruh masyarakat.

“Operasi angkutan lebaran mendatang harus disiapkan dengan benar dan teliti, supaya berjalan dengan aman, nyaman dan selamat bagi masyarakat,” kata Plh. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Hikmat Ginanjar di Balai Kota Bandung, Rabu 27 Maret 2024, dikutip dari siaran pers.

Pelaksana Harian Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Asep Kuswara menyebut akan menyiagakan 706 personel untuk memantau operasi angkutan lebaran yang akan dilaksanakan mulai dari H-7 hingga H+7 Hari Raya Idulfitri tahun 2024. Dishub Kota Bandung, lanjutnya, juga menggelar inspeksi keselamatan atau ramp check di Terminal Leuwipanjang dan Terminal Cicaheum pada 3-18 April 2024.

Asep membeberkan, kendaraan angkutan lebaran harus memenuhi aspek laik jalan dan laik operasional. Laik jalan maksudnya kendaraan yang digunakan laik dan aman untuk membawa penumpang. Adapun laik operasional adalah mengantongi surat-surat dan aspek administrasi kendaraan. Pada tahap awal inspeksi keselamatan, Asep mengklaim, sejuah ini kendaraan angkutan lebaran di Kota Bandung masih memenuhi dua aspek kelaikan tersebut.

Kendaraan merupakan salah satu faktor dari empat faktor yang menimbulkan kecelakaan. Aspek kendaraan, pengemudi, jalan, serta cuaca perlu diperhatikan. Makanya Asep mengimbau kepada masyarakat yang melakukan mudik untuk memastikan kendaraan yang digunakan dalam kondisi laik jalan dan laik operasional untuk mengantisiapasi hal yang tidak diinginkan selama perjalanan.

“Pastikan kelaikan kendaraan anda. Jangan sesekali berani mudik dengan kendaraan kondisi ban gundul,” pesannya.

Di samping itu, Dishub Kota Bandung memastikan terdapat sebanyak 561 armada bus angkutan lebaran yang melayani di 16 trayek. Dari 16 trayek tersebut, Asep merincikan, 48 Angkutan Kendaraan Antar Provinsi (AKAP) melayani delapan trayek, serta 313 Angkutan Kendaraan Dalam Provinsi (AKDP) akan melayani delapan trayek.

Ia berpendapat, jumlah tersebut dipastikan mencukupi kebutuhan pemudik di Kota Bandung yang akan melakukan perjalanna mudik pada libur lebaran Idulfitri 2024 ini. Asep juga menyebut bahwa angka pemudik di Kota Bandung melonjak dua hingga tiga persen dibanding tahun 2023 lalu.

Karena hal tersebut, pihaknya pun sudah menyiapkan petugas lalu lintas kota Bandung. Sebanyak 500 personel Dishub akan dikerahkan di 10 pos penjagaan serta di 38 potensi titik kemacetan selama libur Idulfitri 1445 Hijriah.

Baca Juga:RAMADAN SETELAH PAGEBLUK #7: Aan Aminah Masih Terus Berjuang
RAMADAN SETELAH PAGEBLUK #6: Kisah Fiona, Transpuan yang Menginginkan Hidup Mandiri
RAMADAN SETELAH PAGEBLUK #5: Suci dan Takjil Ramadan
RAMADAN SETELAH PAGEBLUK #4: Hasan masih Menunggu Godot di Pasar Buku Palasari

Persiapan Infrastruktur Mudik di Jawa Barat

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengklaim bahwa pelaksanaan mudik di wilayah Jabar dipastikan berjalan aman, nyaman dan lancar. Hal itu berdasarkan kesiapan dari berbagai stakeholders yang bekerja sama untuk memberikan pelayanan dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Bey menyebut, jumlah personel Polri dan instansi lainnya yang diterjunkan untuk mengamankan mudik sebanyak 27.162 orang.

Bey menyebutkan koordinasi lintas sektoral menjadi kunci penting dalam pelaksanaan arus mudik tahun 2024. Bey pun mengungkapkan akan terjadi kepadatan kendaraan di jalan tol dan kawasan Utara dan Selatan Jawa Barat pada arus mudik yang akan terjadi pada 6 April dan arus balik pada 15 April. Bey membeberkan, Provinsi Jawa Barat dinilai merupakan provinsi dengan jumlah pergerakan masyarakat terbesar saat arus mudik.

“Kepadatannya di jalan tol dan kawasan utara, yaitu mulai dari Karawang-Cikampek sampai Brebes. Sedangkan (titik kepadatan) di kawasan selatan mulai dari Malangbong-Nagreg-Tasikmalaya,” ucap Bey usai Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Operasi Ketupat Lodaya 2024 Dalam Rangka Persiapan Pelaksanaan Pengamanan Idulfitri 1445 Hijriah di aula Ditlantas Polda Jabar, Kota Bandung, Rabu, 27 Maret 2024, dikutip dari siaran pers Pemprov Jabar.

Selain menghadirkan personel di beberapa titik wilayah yang rawan kemacetan, Pemprov Jabar juga tengah memperbaiki 320 luban di jalan provinsi. Ia mengklaim perbaikan jalan berlubang yang akan dilewati pemudik itu akan selesai 10 hari menjelang lebaran.

Di samping itu, masyarakat diimbau untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin puting beliung saat melakukan mudik. Kepala Dinas Perhubungan Jabar A. Koswara mengungkapkan, cuaca ekstrem masih berpotensi muncul di Jabar pada saat arus mudik H-10 dan arus balik H+5.

Koswara mengimbau masyarakat untuk membekali diri dengan informasi yang cukup saat perjalanan mudik. Di sampung itu, pemerintah provinsi akan melakukan koordinasi antar lembaga untuk melakukan tindakan cepat dalam pengalihan lalu lintas jika terjadi banjir maupun longsor.

“Yang kita utamakan keselamatan masyarakat,” aku Koswara usai Rapat Koordinasi Mitigasi Bencana Hidrometeorologi dalam Rangka Arus Mudik Lebaran di Gedung Sate, Bandung.

*Kawan-kawan dapat membaca karya-karya lain dari Awla Rajul, atau artikel-artikel lain tentang Mudik dan Lebaran

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//