• Berita
  • BMKG Mengingatkan Kewaspadaan terhadap Hujan Disertai Petir di Jawa Barat

BMKG Mengingatkan Kewaspadaan terhadap Hujan Disertai Petir di Jawa Barat

BMKG merilis jumlah petir yang menyasar bumi di Jawa Barat sebanyak 281.011 kejadian. Kabupaten Bandung Barat menjadi salah satu wilayah rawan petir.

Pohon tumbang menimpa sedan mewah dan pagar 2 rumah di Jalan Maulana Yusuf, Bandung, 5 Oktober 2022. Pohon peneduh berusia tua itu tumbang saat hujan lebat mengguyur wilayah perkotaan, tidak ada korban jiwa dalam perisitwa tersebut. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Penulis Muhammad Akmal Firmansyah3 April 2024


BandungBergerak.id - Intensitas hujan yang cukup tinggi beberapa pekan lalu di Jawa Barat menyebabkan sebaran petir pun meningkat. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Kota Bandung mencatat, 1.651.177 petir terjadi di Jawa Barat pada bulan Maret 2024, jumlah tertinggi terjadi pada minggu keempat dengan menunjukkan petir jenis CG (-)  sebanyak 281,011 kejadian.

Petir terdiri dari beberapa jenis. Petir dari awan ke tanah (Cloud to Ground/ CG) paling berbahaya karena berpotensi bersinggungan dengan aktivitas manusia. Menurut BMKG, tiga daerah di Jawa Barat yang berada pada tingkat sebaran petir tertinggi antara lain Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Sumedang.

“Aktivitas petir CG (+) tertinggi berjumlah kejadian yang terjadi pada minggu ke-4 yaitu pada tanggal 22-28 Maret 2024,” kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu, dalam siaran pers, Rabu, 3 April 2024.

Pada minggu ke-4, 22-28 Maret 2024 sebanyak 618.096 kejadian petir. Sementara jumlah terendah terjadi pada minggu ke-2 di bulan Maret sebanyak 67.989 kejadian. Teguh mengimbau agar masyarakat tetap tenang serta tidak pengaruh isu yang tidak dipertanggungjawabkan terkait hujan yang disertai petir ini.

Efek Positif Petir pada Bumi  

Kilatan dari lompatan elektron-elektron dari petir memiliki manfaat bagi kehidupan semesta. Guru Besar ITB Reynaldo Zoro mengatakan, petir menghasilkan nitrat yang dibawa oleh hujan dan berpengaruh baik untuk tumbuhan.

"Sebetulnya petir jangan ditakuti, petir juga menghasilkan ozon untuk menutupi sinar ultraviolet. Jadi petir itu sebetulnya sahabat kehidupan," jelas Reynaldo Zoro, diakses di laman resmi, Rabu 3 April 2024.

Ia menjelaskan, ada tiga hal yang harus dipenuhi sampai petir terjadi. Di antaranya, adanya panas matahari yang menguap ke air, partikel mengambang di udara yang biasanya dari garam laut atau polutan industri, dan kelembapan suatu daerah.

Indonesia sebagai negara di wilayah khatulistiwa masuk sebagai negara jumlah petir terbanyak. Petir terbentuk dari awan comonolimbous di dalam awan dengan partikel positif dan negatif. Partikel yang positif tersebut berkumpul di atas dan partikel negatif berkumpul di bawah. Keduanya saling bergesekan sehingga jika energinya cukup maka akan dilepaskan dalam bentuk petir.

Di musim hujan, lanjut Zoro, petir ada yang bermuatan positif dan negatif, dari awan ke tanah ataupun dari tanah ke awan. Apabila petir cabangnya ke bawah, sumbernya dari awan ke tanah. Sebaliknya, ada sumber petir dari tanah ke awan. “Yang paling banyak terjadi, dari muatan negatif di awan ke bawah (tanah),” tutur Zoro.

Banyaknya orang tersambar petir atau rusaknya alat elektronik disebabkan minimnya pemahaman masyarakat terhadap petir. Petir sering kali menyambar struktur bangunan yang lebih tinggi. Untuk itu, jika ada bangunan pencakar langit atau rumah yang lebih tinggi dari rumah lainnya, maka perlu dilindungi oleh penangkal petir.

Ahli petir yang juga guru besar pada Kelompok Keahlian (KK) Teknik Ketenagalistrikan ini mengatakan, bila sedang berada di ruang terbuka seperti sawah dan lapangan sepak bola kemudian muncul tanda-tanda terjadi petir, maka orang harus segera memberhentikan aktivitas dan berlindung.

“Jika tak sempat, bisa merapatkan kedua kaki dan membungkuk hampir sejajar dengan tanah. Bersandar di pohon pun harus hati-hati karena rambatannya. Kalau nyender di pohon tinggi harus ada jarak minimun satu meter. Karena bisa loncat ke arah kita,” ungkapnya.

Kewaspadaan juga perlu dilakukan saat berada di sawah dan berlindung di saung atau gubuk. Struktur gubuk biasanya paling di dataran sawah, untuk itu perlu penangkal petir yang ditancapkan di sisi saung, dengan jarak lebih dari 1 meter dari saung.

Baca Juga: Peta Sambaran Petir di Bandung Raya, Dua Mahasiswa Unpad Menjadi Korbannya
Bencana Banjir dan Longsor Melanda Cekungan Bandung, Langkah BP Cekban Baru Sebatas Pelantikan
Puluhan Titik Rawan Macet dan Bencana di Jalur Mudik Jawa Barat Perlu Diwaspadai

Sebaran Petir Bandung Raya

Erwan Susanto dalam “Penentuan Daerah Rawan Bencana Sambaran Petir di Wilayah Kabupaten dan Kota Bandung, Jawa Barat” mengatakan, wilayah kabupaten dan kota Bandung dengan luasan 51 kecamatan memiliki sambaran petir beragam, mulai yang terrendah, sedang, dan tinggi. Sebanyak 12 kecamatan memiliki kerapatan sambaran petir sedang, dan empat kecamataan memiliki kerapatan sambaran petir tinggi.

Kabupaten Bandung Barat memiliki empat kecamatan dengan sembaran petir tertinggi, yaitu Kecamatan Lembang, Kecamatan Cipendeuy, Kecamatan Cisarua, dan Kecamatan Cikalong Wetan.

Kecamatan dengan kerapatan sambaran petir tinggi adalah Lembang dengan kerapatan sambaran petir 109 sambaran per km², Kecamatan Cisarua 154 sambaran per km², Kecamatan Cipeundeuy 187 sambaran per km², dan Kecamatan Cikalong Wetan 249 sambaran per km².

Selain Kecamatan Lembang, kerapatan sambaran petir paling tinggi ada di Kecamatan Cikalong Wetan. Penelitian oleh Erwan ini mengingatkan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana sambaran petir agar selalu siapsiaga dan mengantisipasinya.

*Kawan-kawan dapat membaca karya-karya lain dari Muhammad Akmal Firmansyah, atau artikel-artiikel lain tentang Bencana Alam

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//