• Berita
  • Pencemaran di DAS Citarum tak Pernah Selesai

Pencemaran di DAS Citarum tak Pernah Selesai

River Cleanup Indonesia dan relawan dari berbagai komunitas dan individu lebih dari satu ton sampah di Sungai Cipaganti, Sub-DAS Citarum, Bandung.

Relawan River Warriors yang diajak River Cleanup Indonesia mengumpulkan sampah Sungai Cipaganti, Bandung, 25 Mei 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Penulis Prima Mulia30 Mei 2024


BandungBergerak.idAjakan aksi bersih-bersih sampah Sungai Cipaganti, Bandung utara, yang digagas River Cleanup Indonesia sangat menarik diikuti. Aksi ini berkaitan dengan perhelatan besar World Water Forum di Bali yang penuh "intrik" beberapa waktu lalu.

Titik aksi dilakukan di aliran sungai bawah jembatan sekitar permukiman elite Jalan Budi Indah, Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap. Jembatan ini jadi pembatas wilayah kota dengan Kabupaten Bandung Barat.

Relawan River Warriors yang diajak River Cleanup Indonesia mengumpulkan sampah Sungai Cipaganti, Bandung, 25 Mei 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Relawan River Warriors yang diajak River Cleanup Indonesia mengumpulkan sampah Sungai Cipaganti, Bandung, 25 Mei 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Ajakan terbuka di media sosial River Cleanup Indonesia berhasil menghimpun 121 peserta yang disebut River Warriors. Mereka berasal dari beragam latar belakang, ada pelajar, mahasiswa, aktivis lingkungan hidup, ibu-ibu rumah tangga, dan anggota komunitas.

Taman Terakota jadi titik kumpul para River Warriors, termasuk dukungan dari Komunitas CAI, DSDABM, PDAM Tirtawening, Edan Sepur, Komunitas Sapulidi, BCCF, Saviorangers, BYOB Poltekpar NHI, BEM Kema FKEP Unpad, Himagis, Pasukan Darling Faperta Unpad, AIESEC, Trash Ranger, Karasa.bdg, dan Cendekia Muda.

Relawan River Warriors yang diajak River Cleanup Indonesia mengumpulkan sampah Sungai Cipaganti, Bandung, 25 Mei 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Relawan River Warriors yang diajak River Cleanup Indonesia mengumpulkan sampah Sungai Cipaganti, Bandung, 25 Mei 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Setelah itu rombongan berjalan sekitar 300 meter dari Taman Terakota ke jembatan Sungai Cipaganti. Dari atas jembatan tutupan pohon terlihat sangat rapat. Usai hujan, rombongan harus berjalan menuruni lembah cukup curam dan sangat licin. Tali-tali pengaman terpasang di jalur setapak menuju ke pinggiran sungai. Di setiap setapak yang curam sudah dijaga oleh para relawan yang siap membantu.

Sesampainya di pinggir sungai, setelah mendapat pengarahan dari Egar Anugerah, Project Lead River Cleanup Indonesia, kelompok dibagi dua untuk mulai pengambilan sampah di segmen 1 dan segmen 2, jaraknya tak sampai 100 meter. Pembersihan dimulai dari segmen 1 dekat Curug Hejo sampai ke segmen 2 dengan jarak sekitar 76 meter saja.

Relawan River Warriors yang diajak River Cleanup Indonesia mengumpulkan sampah Sungai Cipaganti, Bandung, 25 Mei 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Relawan River Warriors yang diajak River Cleanup Indonesia mengumpulkan sampah Sungai Cipaganti, Bandung, 25 Mei 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Para River Warriors bahu-membahu mengangkat sampah-sampah sungai sepanjang dari 2 segmen tadi. Mereka tak ragu menyusuri badan sungai dengan aliran airnya yang berwarna cokelat. Sampah dikumpulkan dalam karung sesuai jenisnya, ada sampah plastik, karet, kaleng, sampah campuran, tekstil, dan sampah-sampah residu.

Dalam waktu dua jam, titik aksi di dua segmen sungai sudah bersih dari sampah. Sampah-sampah yang sudah muat dalam kantung-kantung dibawa ke atas jembatan secara estafet. Walau cukup sulit karena jalur licin, 121 orang River Warriors itu saling dukung dengan dengan yel-yel penyemangat. Mereka terlihat lelah tapi juga sangat senang dan menikmati aktivitas aksi bersih sungai.

Baca Juga: Kritik Aktivis Lingkungan terhadap Pengelolaan Pencemaran Sungai Citarum
Sedimentasi dan Sampah di DAS Citarum yang Menumpuk Selama Musim Kemarau akan Berdampak Buruk pada Musim Hujan
Masyarakat Wajib Simpan Air, PR Pemkot Bandung Benahi 40 Sungai

Relawan River Warriors yang diajak River Cleanup Indonesia mengumpulkan sampah Sungai Cipaganti, Bandung, 25 Mei 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Relawan River Warriors yang diajak River Cleanup Indonesia mengumpulkan sampah Sungai Cipaganti, Bandung, 25 Mei 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

"Seru banget karena baru pertama kali, terus ngebantu menjaga alam juga, ngebersihin sungainya, kebersamaannya dapat banget. Jadi lebih aware sama lingkungan. Jangan buang sampah ke sungai," kata Zipi (20 tahun), mahasiswi Universitas Logistik & Bisnis Internasional Bandung.

Rekan Zipi, Yesika (20 tahun) menimpali, dirinya baru pertama kali ikut bersih-bersih sungai bersama River Cleanup Indonesia. Ia membandingkan sungai di Bandung dengan sungai di daerah asalnya, Balige, Sumatera Utara. Menurutnya, sungai di Balige jauh lebih bersih dari sungai di Bandung.

“Di daerah asal saya, sungainya nggak banyak sampah seperti di Bandung, masih bersih dan masih bisa dipakai mandi," kata Yesika, juga kuliah di Universitas Logistik & Bisnis Internasional Bandung.

Relawan River Warriors yang diajak River Cleanup Indonesia mengumpulkan sampah Sungai Cipaganti, Bandung, 25 Mei 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Relawan River Warriors yang diajak River Cleanup Indonesia mengumpulkan sampah Sungai Cipaganti, Bandung, 25 Mei 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Mengajak Semua Orang Terlibat

Aksi ini sebagai upaya mengundang banyak pihak terlibat dan mengetahui permasalahan sampah di Kota Bandung. Volume sampah di Sungai Cipaganti sangat besar, sehingga dalam aksi ini pengangkatan sampah tidak memungkinkan dilakukan secara menyeluruh.

"Toleransinya terlalu besar untuk jumlah material yang kita kumpulkan hari ini. Harusnya tidak ada toleransi, nol toleransi baru itu berhasil,” kata Egar Anugerah.

Relawan River Warriors yang diajak River Cleanup Indonesia mengumpulkan sampah Sungai Cipaganti, Bandung, 25 Mei 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Relawan River Warriors yang diajak River Cleanup Indonesia mengumpulkan sampah Sungai Cipaganti, Bandung, 25 Mei 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Diharapkan makin banyak orang bisa terlibat maka aksi ini akan lebih mengakar lagi dan saling terhubung. Kondisi Sungai Cipaganti ini jadi indikator bahwa persoalan sampah sungai belum baik-baik saja.

“Di sini terlihat paling banyak sampahnya produk rumah tangga seperti produk industri-indutri besar yang punya brand. Kalau sampah industri (pabrik) kita lihat sangat jarang sekali (di Sungai Cipaganti)," sambung Egar.

Setelah ditimbang, bobot sampah yang diangkat totalnya mencapai 1.022,7 kilogram atau lebih dari 1 ton yang terdiri dari sampah plastik 361,7 kilogram, tekstil 324,3 kilogram, karet 4,9 kilogram, sampah campuran 318,3 kilogram, styrofoam 9,8 kilogram, alas kaki 2,85 kilogram, dan kaleng 0,85 kilogram.

Relawan River Warriors yang diajak River Cleanup Indonesia mengumpulkan sampah Sungai Cipaganti, Bandung, 25 Mei 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Relawan River Warriors yang diajak River Cleanup Indonesia mengumpulkan sampah Sungai Cipaganti, Bandung, 25 Mei 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Egar menuturkan, terakhir kali aksi angkat sampah di segmen yang sama di Sungai Cipaganti menghasilkan 1,3 ton. Masih adanya timbulan sampah membuktikan bahwa pelayanan pengelolaan sampah masih belum 100 persen.

“Aturan belum diterapkan dengan baik, edukasi, (belum ada) pola yang strategis gimana caranya menyelsaikan maslaah ini. Ini lima menit lagi juga sudah ada sampah lagi, never ending clean up,“ ujar Egar.

Disinggung soal kaitannya dengan perhelatan besar yang membahas tentang air dan lingkungan, dimana Sungai Citarum jadi presentasi pemerintah sebagai keberhasilan menangani masalah pencemaran sungai di World Water Forum di Bali, Egar menegaskan persoalan lingkungan di Indonesia masih jauh dari selesai.

Relawan River Warriors yang diajak River Cleanup Indonesia mengumpulkan sampah Sungai Cipaganti, Bandung, 25 Mei 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Relawan River Warriors yang diajak River Cleanup Indonesia mengumpulkan sampah Sungai Cipaganti, Bandung, 25 Mei 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

"Kami lihat belum selesai, masih banyak pe-er nya nya, harusnya zero tolerance sampah," katanya.

Sungai Cipaganti adalah Sub-Daerah Aliran Sungai atau DAS Citarum yang mengalir ke Sungai Cikapundung kemudian bermuara ke Sungai Citarum. Dalam perjalanan pulang menuju check point, ada petugas kebersihan komplek perumahan di Budi Indah, namanya ibu Nani. Wanita berusia 67 tahun ini sedang menyapu sampah daun dan botol minuman atau plastik kemasan makanan yang berceceran di jalan.

Relawan River Warriors yang diajak River Cleanup Indonesia mengumpulkan sampah Sungai Cipaganti, Bandung, 25 Mei 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Relawan River Warriors yang diajak River Cleanup Indonesia mengumpulkan sampah Sungai Cipaganti, Bandung, 25 Mei 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

"Kadang suka sakit hati ya orang-orang teh yang lewat, yang pakai motor atau mobil, meuni begitu aja ngelempar sampah. Padahal tau ada ibu lagi nyapu, seperti nganggap apa gitu. Padahal kan sudah jelas ada larangan buang sampah sembarangan," keluh Nani.  

 *Kawan-kawan yang baik bisa membaca tulisan-tulisan lain dari Prima Mulia atau artikel lain tentang Pencemaran Sungai Citarum

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//