• Kampus
  • Sedimentasi dan Sampah di DAS Citarum yang Menumpuk Selama Musim Kemarau akan Berdampak Buruk pada Musim Hujan

Sedimentasi dan Sampah di DAS Citarum yang Menumpuk Selama Musim Kemarau akan Berdampak Buruk pada Musim Hujan

Sebagian besar dari 12 sub-daerah aliran sungai (DAS) Citarum dan 46 anak sungai di Kota Bandung mengalami masalah sedimentasi.

Remaja karang taruna di Kelurahan Tamansari, Bandung, mengangkat sampah yang mencemari lingkungan sambil menyusuri aliran Sungai Cikapundung, Selasa (5/1/2023). (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Penulis Iman Herdiana2 Oktober 2023


BandungBergerak.idKota Bandung memiliki 12 sub-daerah aliran sungai (DAS) Citarum dan 46 anak sungai. Aliran sungai tersebut sebagian besar mengalami pendangkalan karena sedimentasi dan sampah. Sungai Cikapundung merupakan salah satu anak Sungai Citarum yang mengalami masalah memprihatinkan tersebut. 

Dikutip dari siaran pers Universitas Padjadjaran (Unpad), pada Sabtu, 16 September 2023, Himpunan Mahasiswa Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unnpad berkolaborasi dengan River Clean Up melaksanakan aksi bersih-bersih sungai di Sungai Cikapundung. 

Aksi tersebut digelar di empat lokasi, yaitu sungai Cipaganti, segmen Cikapundung Kampung Cibarani, Plaza Cikapundung River Spot, dan segmen Cikapundung Regol. Himikan FPIK Unpad sendiri memilih bergerak membantu pembersihan di lokasi Plaza Cikapundung River Spot. 

“Ada tiga agenda utama yang dilakukan, yaitu pembersihan sungai, bincang komunitas, dan uji kualitas perairan. Pada aksi bersih pantai di kawasan tersebut, terkumpul 684,8 kilogram sampah yang tergolong ke dalam sampah plastik, kertas, logam, hingga tekstil,” demikian dikutip dari keterangan resmi Himikan FPIK Unpad. 

Kegiatan ini diikuti mahasiswa lainnya, seperti dari Himpunan Mahasiswa HI Unpad dan Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi Unpad, juga berbagai kalangan mulai dari anak-anak sampai dewasa yang tergabung dalam relawan River Friend. 

Upaya menjaga keberlangsungan ekosistem tidak hanya dilakukan dalam kegiatan bersih-bersih sungai semata, tetapi juga didukung oleh penggunaan sarung tangan dan alat makan reusable yang ramah lingkungan. Para relawan diimbau untuk membawa alat makan seperti tumbler minum dan wadah bekal yang nantinya digunakan untuk menampung konsumsi yang diberikan. 

Baca Juga: Klaim 20 Sungai di Kota Bandung Membaik ketika Sungai Cikapundung Pernah Tercemar Logam Berat
Sampah, Limbah, dan Pentingnya Kerja Kolaboratif di Sungai Cikapundung
Nusep Supriadi, Sepetak Bambu, dan Sungai Cikapundung

Waspada Banjir di Musim Hujan 

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi mengatakan, untuk mengantisipasi banjir akibat sedimentasi dan sampah pihaknya menggelar acara bersih-bersih sungai bernama Mapag Hujan. Apalagi kondisi sungai dan saluran air hampir sebagian besar telah dipenuhi sedimentasi dan sampah.

Ia menyebut, Mapag Hujan akan digelar satu bulan penuh pada Oktober 2023 dan dilaksanakan paralel di 30 kecamatan di Kota Bandung.

"Kita harapkan sampai akhir Oktober intensif karena November sudah memasuki musim penghujan," kata Didi, dikutip dari siaran pers Pemkot Bandung. 

Menurutnya, dari 12 sub-DAS Citarum dan 46 anak sungai di Kota Bandung sebagian besar perlu dilakukan pengangkatan sedimentasi. Didi mengaku telah menyiapkan berbagai upaya penyelesaian banjir. Selain pengangkatan sedimentasi, untuk jangka panjang pihaknya akan mulai menggalakkan penanaman kembali kawasan hulu serta menggenjot pembuatan drum pori di berbagai wilayah. 

Selain itu ada pula sumur resapan dan kolam retensi yang telah dibangun Pemkot Bandung. Saat ini pihaknya sedang melakukan normalisasi di wilayah pasar Gedebage. 

Di tempat yang sama, Camat Cibeunying Kaler, Suardi mengaku, wilayahnya telah dilakukan pemeliharaan sungai dan sumur resapan untuk menghadapi musim penghujan. 

"Kita sudah memelihara tali tali air yang mulai tertutup, dan membuat sumur resapan. Termasuk mengajak masyarakat jangan sampai mengalirkan air di atap langsung ke aliran air kalau bisa ditahan," katanya.

* Simak tulisan-tulisan lain Iman Herdiana, atau tulisan-tulisan lain tentang Sungai Cikapundung 

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//