• Berita
  • Bandara Kertajati Ramai di Musim Haji, Sisanya Sepi

Bandara Kertajati Ramai di Musim Haji, Sisanya Sepi

Merujuk data jumlah penumpang penerbangan domestik, jumlah penumpang Bandara Kertajati, Majalengka di tahun 2024 anjlok dibandingkan tahun 2023.

Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, 2023. (Foto: Awla Rajul/BandungBergerak)

Penulis Awla Rajul18 Juni 2024


BandungBergerak.id - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati memberangkat sebanyak 13.050 jemaah musim haji tahun 2024 ini. Bandara internasional di Kabupaten Majalengka ini hanya ramai ketika musim haji, pada hari-hari biasa BIJB Kertajati lebih sering sepi.

Keberangkatan jemaah haji di Jawa Barat dilakukan melalui dua bandara, yakni jalur Asrama Haji Embarkasi Bekasi via Bandara Soekarno Hatta sebanyak 27.161 orang dan Asrama Haji Embarkasi Indramayu yang berangkat via BIJB Kertajati. Adapun jemaah yang berangkat dari Kertajati ini berasal dari daerah Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kota Bandung yang terbagi ke dalam 30 kloter.

Sepinya BIJB Kertajati sempat disinggung Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin saat mengecek kesiapan BIJB Kertajati Majalengka untuk pemberangkatan calon jemaah haji, 3 Mei 2024. Dalam kesempatan tersebut, Bey Machmudin meminta agar pihak bandara menambah beberapa tanda-tanda penunjuk arah agar bandara kebangaan warga Jabar ini lebih ramai.

"Memang saya minta ke Pak Dirut (BIJB) harus ada tanda-tanda arah, juga jangan terlalu sepi bandaranya karena (agar) memberikan kepada jemaah yang akan berangkat itu keceriaan, kebahagiaan," ujar Bey Machmudin, di BIJB Kertajati Majalengka, dalam keterangan resmi yang diakses Selasa, 18 Juni 2024. 

Sementara dikutip dari ihram.republika.co.id, Bey mengatakan keberangkatan pengguna pesawat via bandara ini masih sekitar 1.600 penumpang per hari, padahal keekonomiannya 7.500 orang. Ia berharap selain musim haji, BIJB juga menjadi bandara keberangkatan bagi jemaah umrah. “Jadi masih ada potensi menjadikan bandara ini sebagai bandara umroh,” kata Bey.

Bey menyebutkan, musim haji 2024 ini seharusnya menjadi titik tolak memaksimalkan potensi Bandara Kertajati. Menurutnya, bandara ini seharusnya menjadi pilihan masyarakat sebagai titik berangkat, kedatangan, bahkan transit.

Jawa Barat memiliki sejumlah bandara, mulai dari Bandara Husein Sastranegara (Bandung), Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati (Majalengka), dan Bandara Nusawiru (Pangandaran), Bandara Cakrabhuwana Penggung (Cirebon) dan Bandara Wiriadinata (Tasikmalaya). Semua bandara tersebut melayani penerbangan dalam negeri.

Kepala BPS Jabar Marsudijono menyebutkan, jumlah penumpang penerbangan domestik pada bulan April 2024 dari Jabar sebanyak 18.083 orang. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 47,30 persen dibandingkan dengan bulan Maret 2024 yang tercatat sebanyak 12.078 orang.

Sepanjang Januari-April, Bandara Kertjati telah melayani penumpang sebanyak 62.805 orang. Pada bulan April 2024, Kertajati “mendominasi” jumlah keberangkatan penumpang penerbangan domestik sebanyak 18.043 orang. Angka ini naik dari bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 12.050 orang pada Maret 2024.

Pemerintah Jabar memprediksi, peningkatan jumlah penumpang di Bandara Kertajati akan meningkat di triwulan II-2024 lantaran disokong sebagai bandara pemberangkatan haji dari Jemaah Embarkasi Indramayu asal Jawa Barat.

Sepi Penumpang

Pemerintah harus berulang kali memutar otak untuk meningkatkan penumpang yang melakukan penerbangan dari Bandara Kertajati, baik domestik maupun internasional. Jika merujuk data jumlah penumpang penerbangan domestik, jumlah penumpang di tahun 2024 masih anjlok.

Pada bulan April 2023, ada sebanyak 35.052 orang penumpang penerbangan domestik di Jawa Barat yang didominasi dari Kertajati. Sedangkan pada April 2024, hanya ada sebanyak 18.083 orang penumpang penerbangan domestik. Angka itu mengalami penurunan sebesar 47 persen.

Terdapat beberapa alasan Bandara Kertajati belum menjadi pilihan utama untuk keberangkatan domestik, di antaranya adalah persaingan harga, pilihan maskapai, dan akses. Harga penerbangan dengan tujuan yang sama antara Bandara Kertajati dan Bandara Soekarno Hatta memiliki selisih terbilang cukup jauh.

Penerbangan dari Bandara Soetta ke Denpasar, Bali, misalnya, memiliki harga mulai sekitar 870.000 rupiah pada bulan Juli 2024 dengan pilihan maskapai dan waktu penerbangan yang beragam. Sedangkan penerbangan dari Bandara Kerjatai ke Denpasar, Bali memiliki harga mulai 1,1 juta rupiah pada bulan yang sama dan hanya satu maskapai yang tersedia, yaitu Super Air Jet. Jadwal penerbangan pun hanya terdapat dua, di pukul 10 pagi dan satu siang.

Berkaitan dengan akses, ada banyak pilihan yang bisa dipilih penumpang untuk menuju ke Bandara Soekarno Hatta dari Bandung. Beberapa pilihan di antaranya adalah travel dan kereta bandara. Travel bandara dari Bandung ke Soetta Hatta dibanderol dari harga mulai 140.000 rupiah. Adapun menuju ke Bandara Kertajati dari Bandung salah satunya dengan travel bandara dengan harga mulai 99.000 rupiah.

Baca Juga: Para Petani Paling Merasakan Dampak Pembangunan Pelabuhan Patimban
Pembangunan Pelabuhan Patimban Menjauhkan Nelayan dari Ikan Tangkapan
Tergusur Infrastruktur di Jawa Barat, Lingkungan dan Rakyat Kecil Dikesampingkan

Bandara Kertajati dibangun di atas lahan bekas persawahan seluas 1.800 hektare. Pembangunan Bandara Kertajati termasuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) melalui Perpres No. 3 tahun 2016 dan Perpres No. 56 tahun 2018. Bersama Aerocity, proyek ini tercantum juga dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029 dan Perda Kabupaten Majalengka Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun 2011-2031.

Sejak pertama kali diresmikan pada 24 Mei 2018, bandara ini beberapa kali hidup sulit tapi mati tak boleh. Ia dua kali direaktivasi dan banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk membuatnya bernyawa, antara lain dengan menghidupkan penerbangan haji dan umrah hingga difokuskan untuk pesawat kargo.

Pembangunan infrastruktur raksasa di Kertajati harus dibayar mahal karena berpengaruh pada persawahan. Kertajati merupakan kecamatan terluas di Majalengka, dengan luas wilayah 138,36 kilometer persegi. Sudah sejak lama kawasan ini berkontribusi sebagai penghasil padi terbaik di Majalengka. 

Lahan Bandara Kertajati dulunya merupakan persawahan yang berada di lima desa, yaitu Desa Kertajati, Desa Kertasari, Desa Sukamulya, Desa Bantarjati, dan Desa Sukakerta. Banyak petani merugi setelah melepas tanahnya untuk kepentingan bandara. 

*Kawan-kawan yang baik bisa membaca tulisan-tulisan lain dari Awla Rajul atau artikel lain tentang Proyek Strategis Nasional

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//