• Berita
  • Anak-anak SDN Dahniar di Kabupaten Bandung Harus Belajar Berdesakan di Perpustakaan Karena Ruang Kelas Runtuh

Anak-anak SDN Dahniar di Kabupaten Bandung Harus Belajar Berdesakan di Perpustakaan Karena Ruang Kelas Runtuh

Ada tiga kelas SDN Dahniar di Kabupaten Bandung yang proses belajar-mengajarnya diungsikan ke ruang perpustakaan. Perbaikan ruang kelas amat mendesak.

Ruang kelas SDN Dahniar di Desa Desa Bandasari, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung yang harus dikosongkan karena khawatir ambruk, 8 Agustus 2024. (Foto : Prima Mulia/BandungBergerak)

Penulis Prima Mulia11 Agustus 2024


BandungBergerak.idAnak-anak SDN Dahniar di Desa Desa Bandasari, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung terpaksa belajar berdesakan di ruang perpustakaan. Mereka menjejali meja-meja yang berderet di ruang kelas dadakan. Imbas runtuhnya konstruksi atap ruang kelas tiga.

Total ada 39 murid yang harus belajar berdesakan di ruang perpustakaan. Yang penting kegiatan belajar mengajar bisa terlaksana. Sementara murid dari dua kelas lain yang ikut terdampak juga harus belajar di kelas gabungan.

"Supaya pemberian materi pelajaran tidak sampai terhambat. Anak-anak juga kelihatan masih bisa mengikuti dengan cukup nyaman walau ruang perpustakaan ini sempit. Baru kemarin kita beres-beres pindahin lemari dan buku-buku perpustakaan ke ruang lain," kata salah seorang guru yang minta tak disebut namanya, Kamis, 8 Agustus 2024.

Material berserakan dalam kelas tanpa atap di SDN Dahniar di Desa Desa Bandasari, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, 8 Agustus 2024. (Foto : Prima Mulia/BandungBergerak)
Material berserakan dalam kelas tanpa atap di SDN Dahniar di Desa Desa Bandasari, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, 8 Agustus 2024. (Foto : Prima Mulia/BandungBergerak)

Bocah kelas tiga bernama Dewi, 9 tahun, dengan lugunya merasa nyaman-nyaman saja belajar berdesakan. Dia malahan bisa mengobrol lebih sering dengan murid-murid yang lain. 

"Terus Bu Guru juga nggak pernah marah-marah,. Kalau lagi ngerjain tugas atau mencatat ya kita juga nurut. Nanti kalau sudah selesai, bisa ngobrol lagi, " katanya, sambil tertawa bersama teman-temannya.

Material berserakan dalam kelas tanpa atap di SDN Dahniar di Desa Desa Bandasari, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, 8 Agustus 2024. (Foto : Prima Mulia/BandungBergerak)

Material berserakan dalam kelas tanpa atap di SDN Dahniar di Desa Desa Bandasari, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, 8 Agustus 2024. (Foto : Prima Mulia/BandungBergerak)

Atap kelas tiga SDN Dahniar roboh Selasa, 6 Agustus 2024 malam. Demi keamanan, pihak sekolah menutup dua kelas lain yang mengapit ruang kelas yang atapnya roboh.

"Saat saya bertugas di sini setahun lalu, kondisi plafon kelas memang sudah terlihat rawan roboh. Jadi sudah dikosongkan sejak beberapa bulan lalu karena khawatir tidak aman," kata Kepala Sekolah SDN Dahniar Iis Rohaeni, 60 tahun.

Ruangan seluas 9x7 meter persegi tersebut kini dipenuhi material runtuhan konstruksi atap, kayu-kayu, pecahan plafon, dan genting.

Ketua Komite SDN Dahniar Yayan Rustaman, 54 tahun, menyebut, dari runtuhan material terlihat adanya kesalahan konstruksi kayu di bagian atapnya. Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung sudah memberi lampu hijau untuk perbaikan, tapi konstruksi keburu roboh. 

"Kelihatan jelas ada salah konstruksi. Jadi atap ini seperti menggantung tidak ada rangka kokoh yang menyangga. Makanya sejak lama plafon kelasnya itu kelihatan seperti nahan beban kaya mau ambruk," ucap Yayan.

Murid SDN Dahniar di Desa Desa Bandasari, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung belajar berdesakan di ruang perpustakaan, 8 Agustus 2024. (Foto : Prima Mulia/BandungBergerak)
Murid SDN Dahniar di Desa Desa Bandasari, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung belajar berdesakan di ruang perpustakaan, 8 Agustus 2024. (Foto : Prima Mulia/BandungBergerak)

Robohnya atap kelas yang terakhir direnovasi tahun 2010 lalu ini juga membuat khawatir orang tua murid. "Sejak dulu memang sudah rusak plafonnya, kalau hujan air bocor ke mana-mana. Pasti lama-lama lapuk, setelah kondisi atap semain miring ruang kelas akhirnya dikosongkan, tidak digunakan lagi sampai roboh kemarin," kata Indri (33 tahun).

Baca Juga: Sebuah Kelas Jauh di Cijuhung
SDN 5 Cikidang, Riwayatmu Kini
Robohnya Sekolah Rakyat Malabar

Terganggu

Saat jam istirahat murid-murid tidak berani berjalan di teras samping kelas yang roboh setelah pihak sekolah melarang anak-anak untuk mendekat. Selasar di samping kelas yang atapnya roboh itu ditutup meja dan pita plastik agar tak dilewati siapa pun.

Murid-murid hanya bisa melihat reruntuhan konstruksi atap berserakan di jendela kaca kelas. Itu pun dari kejauhan, sekitar dua meter dari dinding kelas terdampak. Beberapa murid kelas enam sempat melihat reruntuhan dari dalam ruang kelas satu yang masih tergolong aman, tapi ruang tersebut ikut dikosongkan karena letaknya bersebelahan dengan kelas yang roboh.

Proses belajar mengajar jelas terganggu akibat robohnya atap sekolah ini. Dari total sembilan ruangan kelas, tiga kelas yang menampung 117 orang murid ditutup. Berarti tinggal enam kelas yang bisa digunakan. Beberapa kelas terpaksa harus dipakai belajar secara gabungan berdesakan, termasuk satu kelas di ruang perpustakaan. Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Pendidikan berjanji akan segera merehabilitasi kelas yang rusak.

Murid SDN Dahniar di Desa Desa Bandasari, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung belajar berdesakan di ruang perpustakaan, 8 Agustus 2024. (Foto : Prima Mulia/BandungBergerak)
Murid SDN Dahniar di Desa Desa Bandasari, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung belajar berdesakan di ruang perpustakaan, 8 Agustus 2024. (Foto : Prima Mulia/BandungBergerak)

Dari luar kelihatan bangunan ruang kelas yang rubuh masih cukup kokoh, dengan warna dinding bagian dalam kuning dan biru terang. Dinding bagian luarnya berwarna oranye, hijau, dengan pilar selasar warna hitam. Sebagian dinding kelas bagian luar berlapis keramik warna biru tua.

Beberapa orang yang mau menjemput anak-anaknya pulang sekolah malah baru tahu jika ada ruang kelas roboh di sekolah anak mereka.

"Ini roboh atapnya ya? Kapan kejadian nya?"

"Oh malam hari Selasa kemarin."

"Wah kalau kejadiannya pagi kan bahaya," demikian percakapan orang-orang tua.

*Kawan-kawan yang baik bisa mengunjungi karya-karya lain Prima Mulia atau artikel-artikel lain tentang Pendidikan

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//