• Berita
  • Orang-orang Muda Bandung Terjun Membersihkan Sampah Sungai Cikapundung

Orang-orang Muda Bandung Terjun Membersihkan Sampah Sungai Cikapundung

Mereka tergabung dalam aksi River Cleanup Indonesia. Mengangkat berton-ton sampah yang mencemari Sungai Cikapundung, Jalan Sukarno.

Para river warriors dari berbagai kalangan mengambil sampah di Sungai Cikapundung, Bandung, 22 September 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Penulis Prima Mulia29 September 2024


BandungBergerak.idVanya (20 tahun), mahasiswi jurusan arsitektur ITB asal Jakarta, salah seorang dari 339 orang river warriors yang membersihkan Sungai Cikapundung di kawasan Cikapundung Riverspot, Jalan Ir Sukarno, Kota Bandung, Minggu pagi, 22 September 2024. Sudah dua kali ia membersihkan sampah. Pernah mengumpulkan 10.000 sampah puntung rokok.

"Kalau buat aku pribadi sih ngerasain dampak yang cukup besar karena pas pertama kali aku ikut ini aku tuh perokok. Terus aku ikut bersih-bersih terus aku lihat dampak pada lingkungannya sebesar apa. Pas pertama kali ngikut tu puntung rokok yang kita kumpulin ada 10.000. Setelah itu aku berhenti (merokok) karena aku merasa lebih bermanfaat untuk lingkungan," kata Vanya.

Para river warriors dari berbagai kalangan mengambil sampah di Jalan Braga, Bandung, 22 September 2024.(Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Para river warriors dari berbagai kalangan mengambil sampah di Jalan Braga, Bandung, 22 September 2024.(Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Sebanyak 339 orang river warriors yang tergabung dalam aksi River Cleanup Indonesia berasal dari berbagai kalangan, ada mahasiswa, aktivis lingkungan, pelajar, komunitas, dan masyarakat umum, yang bahu membahu memungut dan mengangkat sampah Sungai Cikapundung. Mereka juga memungut sampah di trotoar jalanan sekitar Braga, Asia Afrika, dan Ir Sukarno.

Kelompok-kelompok dibagi ke beberapa segmen, ada yang turun ke sungai ada yang menyusuri jalanan. Waktu aksi bersih-bersih hanya 60 menit saja. Banyak macam sampah yang terkumpul, dari sampah plastik, tekstil, karpet besar, botol, beling, sampai bungkus tablet obat-obatan antidepresan dan obat mengandung dextromethorphan yang ditemukan di trotoar sekitar Gedung Merdeka.

Para river warriors dari berbagai kalangan mengambil sampah di Jalan Braga, Bandung, 22 September 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Para river warriors dari berbagai kalangan mengambil sampah di Jalan Braga, Bandung, 22 September 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Bahkan, ada sampah tempat tidur di kolong jembatan Cikapundung Asia Afrika yang tidak bisa diangkat karena terlalu besar dan berat.

Enam puluh menit berlalu. Karung-karung sampah berwarna hijau, oranye, dan putih mulai ditimbang. Warna karung menunjukkan jenis sampah yang diambil. Jadi sejak dipungut atau diangkat dari sungai, jenis sampah sudah terpilah, yaitu sampah plastik, tekstil, logam, botol/beling, dan sampah campuran.

Para river warriors dari berbagai kalangan mengambil sampah di Jalan Braga, Bandung, 22 September 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Para river warriors dari berbagai kalangan mengambil sampah di Jalan Braga, Bandung, 22 September 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Hasilnya sebanyak 1.130,45 kilogram sampah terkumpul termasuk 14.147 batang filter puntung rokok. Di peringatan World Cleanup Day 2024 ini aksi serupa dilaksanakan juga di Sungai Cipaganti di kawasan Cidadap, Ledeng. Di sana ada 138 orang river warriors yang berhasil mengangkat 586,6 kilogram sampah plastik dan tekstil dari badan dan sempadan Sungai Cipaganti.

Selama 60 menit sampah yang berhasil dikumpulkan di dua area daerah aliran anak-anak Sungai Citarum tersebut jumlah totalnya mencapai 1.717,05 kilogram dengan partisipasi 477 orang river warriors. Hampir dua ton sampah dalam satu jam.

Baca Juga: Memerdekakan Sungai Cikapundung dengan Merangkul Orang-orang Muda Bandung
Aksi Komunitas dan Aktivis Lingkungan Menanam Pohon dan Melepas Burung serta Ikan di Kawasan Sungai Cikapundung
Membahas Manusia, Alam, dan Sampah di Pinggir Aliran Sungai Cikapundung

Para river warriors dari berbagai kalangan berfoto sebelum aksi mengambil sampah di Sungai Cikapundung, Bandung, 22 September 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Para river warriors dari berbagai kalangan berfoto sebelum aksi mengambil sampah di Sungai Cikapundung, Bandung, 22 September 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Egar Anugrah, Project Manager River Cleanup Indonesia, menjelaskan aksi sosial ini sebagai upaya preventif penanggulangan sampah di tengah kebijakan tata kelola persampahan yang kurang maksimal.

"Kita bikin satu teori namanya clean river model. Bukan dengan hard work tapi smart work, yaitu preventif, akan kita validasi di area Cikakak meliputi kawasan Panjunan, Nyengseret, sama Situ Saeur. Di sana ada tiga sungai, yaitu Citepus, Ciroyom, dan Cikakak," papar Egar Anugrah.

Prototipe trash barrier yang akan dikenalkan ke tingkat kelurahan usai aksi mengambil sampah di Sungai Cikapundung, Bandung, 22 September 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Prototipe trash barrier yang akan dikenalkan ke tingkat kelurahan usai aksi mengambil sampah di Sungai Cikapundung, Bandung, 22 September 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Ia berharap, acara ini bukan aksi para tamu yang datang ke sungai lalu melakukan bersih-bersih. Namun, melalui acara ini pihaknya ingin memberdayakan dan membangun kesadaran terutama orang-orang muda dan warga masyarakat umumnya supaya terhubung. Elemen-elemen kewilayahan juga diharapkan ikut menggunakan kewenangannya. Sebab aksi ini bukan semata-mata penyampaian pengetahuan, melainkan aksi nyata untuk mencegah timbulan sampah.

"Tapi secara komunikasi, nah sangat unik ini sebenarnya. Karena pola birokrasi pola kebijakan untuk akhirnya jadi hub (terjalin komunikasi) dan gerak bareng-bareng teh masih jadi pe er besar," papar Egar Anugrah.

Para river warriors dari berbagai kalangan mengambil sampah di Sungai Cikapundung, Bandung, 22 September 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Para river warriors dari berbagai kalangan mengambil sampah di Sungai Cikapundung, Bandung, 22 September 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Di kalangan anak-anak muda sebenarnya sudah tumbuh kesadaran untuk mulai mengurangi volume sampah mereka secara pribadi, mulai peduli dan bertanggungjawab dengan sampah mereka masing-masing, seperti Vanya yang berhenti merokok untuk mengurangi sampah puntung filter rokok dan mengurangi timbulan foodwaste di kediamannya.

Hal serupa juga diakui Hanif yang baru pertama kali ikut aksi River Cleanup Indonesia. "Buat saya pribadi gerakan ini membangun kesadaran untuk mulai peduli dengan sampah kita sendiri, dari yang paling kecil lah saya jadi lebih peduli untuk membuang sampah sesuai jenisnya," kata Hanif (17 tahun).

Para river warriors dari berbagai kalangan mengambil sampah di Sungai Cikapundung, Bandung, 22 September 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Para river warriors dari berbagai kalangan mengambil sampah di Sungai Cikapundung, Bandung, 22 September 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Peserta lainnya, Muhammad Alfarehan (17 tahun), aksi ini kali ketiga yang ia ikuti. Menurutnya, dampak aksi ini adalah menumbuhkan kesadaran untuk memilah sampah.

"Untuk saya pribadi dampaknya kesadaran untuk pilah sampah sudah muncul di rumah. Ke mana-mana saya juga bawa tumbler air dan wadah plastik makanan sendiri, dan tas kain untuk bungkus belanjaan," katanya.

Para river warriors dari berbagai kalangan mengambil sampah di Sungai Cikapundung, Bandung, 22 September 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Para river warriors dari berbagai kalangan mengambil sampah di Sungai Cikapundung, Bandung, 22 September 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Hanif dan Muhammad adalah pelajar MAN 1 Kota Bandung. Orang-orang muda ini sudah memulai gerakan-gerakan yang kelihatannya sepele dan kecil saja, tapi bisa membuat perbedaan dan berdampak.

*Kawan-kawan yang baik bisa mengunjungi karya-karya lain Prima Mulia atau artikel-artikel lain tentang Sungai Cikapundung

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//