• Berita
  • PILGUB JABAR 2024: Elektabilitas Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie Diprediksi Dipengaruhi Konstelasi Politik Nasional

PILGUB JABAR 2024: Elektabilitas Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie Diprediksi Dipengaruhi Konstelasi Politik Nasional

Para pemilih kritis dinilai kecewa karena PKS yang lama menjadi oposisi kemudian memilih bergabung dengan poros kekuasaan Koalisi Indonesia Maju.

Dari kiri, pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur Ahmad Syaikhu - Ilham Habibie saat deklarasi damai di Laswi Heritage, Bandung, 24 September 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Penulis Muhammad Akmal Firmansyah9 Oktober 2024


BandungBergerak.id - Mesin politik mulai digerakkan seiring jalannya kampanye Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2024. Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut tiga, Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie (Asih) telah mengukuhkan tim pemenangan yang dipimpin mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher).

Turun gunungnya Aher bukan tanpa sebab. Politikus PKS ini adalah Gubernur Jabar dua periode. Kehadiran Aher diharapkan bisa mengembalikan kemenangan di masa lalu. Namun, pengamat politik menilai atmosfer politik di Jabar kali ini berbeda. Ada massa pemilih kritis yang kecewa dengan konstelasi politik nasional yang kemudian akan berpengaruh pada elektabilitas Asih.

Meski demikian, Ahmad Heryawan optimis karena telah menyiapkan bermacam strategi untuk memenangkan Asih. "Tentu cara yang paling ampuh yang kita miliki adalah cara mengelilingkan kandidat ya," kata Aher kepada wartawan, Selasa, 9 Oktober 2024.

Selain mengelilingkan pasangan calon yang diusung oleh PKS, NasDem, dan PPP ini ke berbagai wilayah di Jawa Barat, Aher menyebut akan mengerahkan kader dan simpatisan secara optimal di lapangan.

"Tentu kekuatan internal yang paling kita miliki yang paling baik. Tentu saja ya bergabung dengan seluruh kekuatan- kekuatan yang ada ya. Simpel-simpel masa yang ada, kita terus berkomunikasi dan bekerja sama dengan mereka dalam pemenangan pasangan Asih," terang Aher.

Kehadiran Aher disambut positif calon Gubernur Jabar Ahmad Syaikhu. Ia mengaku bahagia Aher maju sebagai Ketua Tim Pemenangan Asih.

"Sangat reugreug, karena beliau sudah tahu peta Jawa Barat, dan juga banyak simpul-simpul yang memang beliau sudah terkoneksi. Mudah-mudahan kita juga optimis seperti tadi, seoptimis Kang Aher untuk bisa meraih kemenangan di Pilkada 2024 itu," ujar Ahmad Syaikhu.

Klaim Elektabilitas Asih Naik, Sementara Hasil Survei Turun

Ketua Tim Pemenangan Ahmad Heryawan menargetkan kemenangan untuk Asih. Terlebih elektabilitas Asih mulai merangkak naik. "Elektabilitas sendiri terus merangkak naik dan insyaAllah optimis bisa mengungguli," ujar Aher.

Sementara itu, Indikator Politik Indonesia dalam Peta Elektoral Terkini Pilkada Jawa Barat hasil survei 2-8 September 2024 menyebutkan, popularitas Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie belum bisa menyaingi pesaingnya, Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan.

Dari simulasi yang dilakukan Indikator Politik Indonesia mencatat nama Dedi Mulyadi paling banyak dipilih sebanyak 74 persen, sementara Ahmad Syaikhu hanya 10,2 persen. Indikator Politik menyebut, popularitas dalam konstelasi elektoral merupakan hal dasar. Namun, keterkenalan bukan menjadi modal satu-satunya apabila tidak disukai.

"Populer juga belum tentu dipilih jika ada calon lain yang lebih disukai. Oleh karena itu populer saja tidak cukup, citra personal calon juga harus positif," demikian keterangan resmi Indikator Politik Indonesia, diakses Rabu, 9 Oktober 2024.

Baca Juga: PILGUB JABAR 2024: Pendaftaran Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Dibuka, KIM Plus akan Kesulitan jika Diterapkan di Jawa Barat
PILGUB JABAR 2024: Partai-partai Medioker Bersatu di Jawa Barat, Akankah Mereka Bertaji?
PILGUB JABAR 2024: KPU Merilis Tahapan dan Jadwal Pilkada, Ribuan Anggota PPK dan PPS Dilantik

Mereplikasi Kemenangan Masa Lalu

Pengamat Politik Universitas Padjadjaran Ari Ginanjar mengatakan, popularitas memang sangat penting dalam percaturan politik. Akan tetapi dalam konteks Pilgub Jabar sering menjadi anomali.

Menurutnya, maju kembali Ahmad Syaikhu dalam Pilgub Jabar 2024 ini mencoba mengulangi kemenangan di konstelasi sebelumnya. Di Pilgub Jabar 2018 lalu, Ahmad Syaikhu menjadi calon wakil gubernur mendampingi Sudrajat calon gubernur Jabar yang diusung Partai Gerindra, PKS, dan PAN.

Namun, perolehan suara Sudrajat - Ahmad Syaikhu berbeda tipis dengan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum. Ari Ginanjar menyebut, kondisi saat ini berbeda dengan masa itu, elektabilitas Ahmad Syaikhu meningkat karena ditopang para pemilih kritis yang tidak simpati terhadap pemerintahan Presiden Jokowi.

Namun, bergabungnya PKS ke Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming mendapatkan efek negatif. Padahal sudah sepuluh tahun partai basis Islam ini menjadi oposisi pemerintahan Presiden Jokowi.

'"Para pemilih PKS, pemilih yang kritis, termasuk pada pemerintah bergabung ke koalisi banyak yang kecewa. Ini bisa mempengaruhi elektabilitas Ahmad Syaikhu," kata Ari, kepada BandungBergerak, Rabu, 9 Oktober 2024.

Ari menjelaskan, bergabung Aher menjadi Ketua Tim Pemenangan mencoba mereplikasi kemenangannya di Pilgub Jabar 2008 dan 2013 yang mendapatkan dukungan dari basis-basis Islam terutama di Jabar selatan.

"Berhasil atau tidak sejauh mana orang-orang PKS bisa menunjukkan pendekatan masyarakat setelah bergabung ke koalisi," ujar Ari.

*Kawan-kawan yang baik silakan membaca tulisan lain Muhammad Akmal Firmansyah atau artikel-artikel tentang PILGUB JABAR 2024

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//