Memahami Seni Kriya dari A Sampai Z dan Bagaimana Tantangannya di Masa Depan
Kriya merupakan salah satu bentuk kesenian yang amat tua. Kini seni kriya dipelajari di kampus-kampus, antara lain ITB dan Telkom University.
Penulis Iman Herdiana30 Oktober 2024
BandungBergerak.id - Berekspresi melalui karya seni merupakan salah satu kebutuhan manusia yang berkaitan dengan keindahan. Kebutuhan ini muncul atas dorongan alami diri manusia yang ingin mencerminkan eksistensinya sebagai makhluk yang bermoral, berakal, dan berperasaan.
Indonesia sendiri memiliki banyak kekayaan khususnya dalam bidang seni. Salah satu seni yang hingga saat ini masih terus populer adalah seni kriya. Ilmu kriya pun dipelajari banyak kampus, antara lain Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Telkom University.
Di ITB, mahasiswa jurusan seni kriya tidak hanya bertugas membuat desain produk yang baik, mereka juga dituntut mampu menjual karyanya dan mendapatkan keuntungan dari hasil karya tersebut.
Dosen mata kuliah Wirausaha Kriya dan Manajemen Kriya ITB Bintan Titisari menjelaskan, memang tidak mudah untuk mengganti sudut pandang dari seorang desainer menjadi pengusaha.
“Saya berharap mahasiswa bisa merealisasikan rancangan bisnis mereka ini ketika lulus nanti. Mereka bisa memproduksi karyanya dalam jumlah masif dan sukses lewat karya tersebut,” kata Bintan Titisari, diakses dari laman resmi ITB, Rabu, 30 Oktober 2024.
Seni Kriya di Telkom University, Pengertian, Sejarah, Fungsi, dan Jenisnya
Menurut keterangan resmi Telkom University, keindahan visual dan nilai guna yang dimiliki oleh seni kriya membuat khalayak tertarik untuk mempelajarinya. Untuk memahami konsep seni kriya lebih mendalam, penting untuk mengetahui berbagai pendapat dari para ahli yang telah menjelaskan seni ini dari berbagai perspektif. Berikut beberapa pengertian Seni Kriya menurut para ahli:
Timbul Haryono
Menurut Timbul Haryono, istilah “kriya” berasal dari kata dasar “kr” yang memiliki arti melakukan atau mengerjakan. Dari akar kata ini, terbentuk kata seperti karya, kriya, dan kerja. Secara khusus, istilah ini merujuk pada tindakan menghasilkan suatu benda atau objek. Selanjutnya, semua hasil pekerjaan, termasuk berbagai tekniknya, dikenal sebagai “teknik kriya”.
I Made Bandem
I Made Bandem memaparkan apabila seni ini berasal dari kata kriya yang memiliki arti pekerjaan atau keterampilan tangan dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Inggris disebut craft yang artinya energi atau kekuatan. Nyatanya, seni kriya sering dimaksudkan sebagai karya yang dihasilkan karena skill atau keterampilan seseorang.
Soedarso Sp
Menurut Soedarso Sp, Kriya atau crafts atau handicafts merupakan sesuatu yang diciptakan dengan tangan, dengan kekriyaan yang tinggi, umumnya dibuat dengan sangat dekoratif atau secara visual sangat indah, dan seringkali merupakan barang guna.
Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa Seni Kriya merupakan sebuah karya yang diciptakan menggunakan keterampilan tangan. Pembuatan dengan tangan harus tetap memperhatikan segi fungsional serta nilai estetikanya.
Baca Juga: Unkhair dan ISBI Bandung Meneliti Alat Ukur Kerentanan Emosi Atlet Pencak Silat
Mewaspadai Gambar-gambar Palsu Buatan AI yang Menyerang Privasi Perempuan
Kampus-kampus di Bandung Menapak Ibu Kota Negara Baru
Sejarah Seni Kriya
Sejarah seni Kriya merupakan perjalanan panjang yang mencerminkan perubahan budaya dan keterampilan manusia dari masa ke masa. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa seni kriya merupakan salah satu cabang seni rupa yang memiliki akar kuat dalam nilai-nilai tradisi dengan mutu tinggi atau nilai adiluhung. Untuk memahami lebih dalam tentang perjalanan dan perkembangannya, simak sampai habis ya!
- Karya Zaman Klasik
Pada masa lalu, para kriyawan keraton menciptakan karya seni dengan ketekunan serta konsep filosofi yang mendalam, sehingga menghasilkan produk yang diakui secara istimewa dalam dunia seni. Di dalamnya, terdapat pola pikir metafsis yang mengandung nilai-nilai spiritual, religius, dan magis. Selain itu, Kriya dianggap sebagai seni murni yang didukung oleh tatanan budaya tradisional yang mencerminkan jiwa zaman. Kriya merupakan karya yang dianggap sebagai seni murni yang sangat dihormati pada zaman klasik, dengan berbagai produk yang dihasilkan seperti keris, serta senjata hias lainnya, perhiasan emas maupun perak, topeng yang digunakan sebagai hiasan maupun benda pakai untuk upacara, dan wayang.
- Zaman Madya (Islam)
Zaman Madya dalam sejarah seni kriya meruju pada transisi antara zaman klasik dan modern. Pada periode ini, pemanfaatan seni kriya mulai bergeser ke nilai gunanya. Pengaruh islam membuat nilai-nilai religius dan magis mulai memudar, akan tetapi nilai spiritual serta transisi budaya nusantara tetap dihormati. Benda-benda yang dihasilkan cenderung masih sama seperti zaman klasik, namun semakin kaya dengan motif-motif produksi yang lebih halus. Contoh penting dari zaman madya adalah perkembangan batik, tenun, ukiran kayu, serta logam di Nusantara.
- Zaman Kolonial
Periode ini hadir di saat pengaruh Barat mulai masuk dan mempengaruhi perkembangan seni kriya di Indonesia. Seni ini semakin bergeser ke benda yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, di mana nilai artistiknya dipandang sebelah mata. Tak hanya itu, di masa ini pengaruh asing kian menguat sehingga seni kriya harus bersaing dengan cabang seni lainnya, seperti seni lukis, yang menjadi media utama pada masa tersebut.
- Seni Kriya Hari Ini (Kontemporer)
Tiba saatnya di masa sekarang di mana seni kriya mendapatkan apresiasi dengan sebagaimana mestinya. Berbeda dengan masa lalu, di mana masa seni kriya lebih fokus terhadap nilai fungsinya, seni kriya kontemporer lebih menonjolkan nilai estetika, konsep,, dan ekspresi individual.
Dalam seni kriya kontemporer, banyak seniman yang berupaya membawa kembali seni-seni tradisional seperti halnya seni tenun, keramik, ukir, dan batik dengan sentuhan modern. Tradisi lokal tetap dihargai, namun diterapkan dalam konsep yang inovatif.
Fungsi Seni Kriya
- Benda Seni Eksperimental
Saat ini, seni kriya sering digunakan sebagai media seni murni kontemporer untuk menghasilkan karya-karya yang memiliki sifat eksperimental. Sebagai contohnya adalah gedung yang dihiasi dengan rajutan atau pohon yang diberi beragam hiasan.
- Hiasan
Seni Kriya sering kali diciptakan dengan tujuan untuk memperindah atau menghias. Hal ini terjadi karena seni kriya memiliki nilai estetika yang dapat digunakan sebagai barang dekoratif, seperti ukiran, patung, perhiasan, yang memperindah ruangan atau lingkungan dengan estetikanya. Tak heran jika benda seni ini mengalami berbagai macam perkembangan.
Tak hanya itu, seni ini juga termasuk ke dalam seni rupa murni atau fine art, karena alih-alih mengutamakan fungsi kegunaannya, seni kriya lebih menonjolkan keindahan atau estetika sebagai bentuk pemenuhan emosi.
- Benda Mainan
Manusia cenderung memiliki perasaan yang tidak selalu stabil. Oleh karenanya, hiburan diperlukan untuk menjaga keseimbangan emosional. Seni kriya dapat dijadikan sebagai salah satu hiburan oleh semua orang. Eksistensi seni kriya sebagai mainan memberi nilai lebih karena menggabungkan unsur hiburan, estetika, pendidikan, serta kesadaran lingkungan, sehingga menjadi pilihan menarik bagi anak-anak, maupun orang-orang dari berbagai kalangan umur.
Beberapa contoh produk karya seni kriya sebagai fungsi mainan adalah congklak, kipas tangan, boneka, dan beberapa benda lainnya.
- Benda Terapan
Seni Kriya dalam seni terapan atau applied art lebih banyak mengutamakan fungsi praktis kegunaannya.
Jenis-Jenis Seni Kriya
- Kriya Kayu
Seni kriya kayu melibatkan keterampilan untuk mengukir dan memahat kayu. Di samping itu, dalam proses pembuatannya akan menggunakan nilai fungsi, serta nilai hias. Beberapa contoh jenis kriya kayu adalah patung, wayang golek, topeng, furniture, dan beberapa hiasan ukir lainnya.
- Kriya Keramik
Dalam seni keramik, tanah liat menjadi bahan dalam proses pembuatannya dengan dipanaskan dan diberikan lapisan glazur atau lapisan mengkilap. Teknik yang dilakukan untuk menciptakan seni kriya keramik adalah teknik slab atau lempeng, teknik putar atau throwing, pilin, dan juga cetak ulang. Beberapa contoh dari seni ini adalah guci, piring, vas bunga, dan gelas.
- Kriya Kulit
Seni Kriya Kulit merupakan jenis seni kriya yang melibatkan kulit sebagai bahan pembuatannya. Ada pula bahan baku yang digunakan antara lain kulit sapi, kulit kerbau, kulit buaya, kulit ular, dan yang lainnya.
Kulit tersebut kemudian akan diolah melalui beberapa tahap di dalamnya yang juga akan diberikan sebuah cairan atau zat tertentu. Beberapa contoh dari seni kulit ini dapat berupa berbagai benda, seperti alat musik rebana, dompet, tas, sepatu, sanuk, serta contoh-contoh lainnya.
- Seni Kriya Batu
Seni Kriya Batu merupakan jenis seni kriya yang menggunakan batu sebagai bahan utamanya. Beberapa batu yang sering digunakan meloputi batu jasper, fosil, permata, batu akik, danyang lainnya. Produk tersebut nantinya dibuat berbagai macam objek, yang tetap mempertahankan keindahan khasnya.
- Seni Kriya Tekstil
Sesuai dengan namanya, seni kriya tekstil merupakan seni kriya yang bahan baku utamanya adalah bahan tekstil atau kain. Tekstil memiliki cakupan yang cukup luas dan mencakup berbagai jenis kain, termasuk kain yang dibuat melalui proses ikat, tenun, press, atau teknik pembuatan lainnya. Contoh dari hasil seni tekstil meliputi mentah yang belum diubah menjadi pakaian, karya batik, songket, tenun, dan berbagai hasil karya lainnya.
Program Studi S1 Kriya Tekstil dan Fashion Telkom University
Seni Kriya Indonesia telah lama menjadi bagian penting dari warisan negara ini. Melestarikan seni kriya di Indonesia penting untuk memperkuat identitas budaya kita. Selain memperkaya budaya dengan warisan kerajinan tangan, seni kriya juga mendukung perekonomian melalui industri kreatif pemberdayaan masyarakat.
Berkaitan dengan hal ini, Program Studi S1 Kriya Tekstil dan Fashion turut mendukung perkembangan ekonomi kreatif untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi entrepreneurship yang handal.
Lebih lanjut, Program Studi memiliki berbagai mitra kerjasama dari dalam dan luar negeri, di bidang industri kreatif, pada ranah kriya, tekstil, dan fashion, sebagai sarana pendukung pembelajaran mahasiswa yang semakin dinamis.
*Kawan-kawan yang baik silakan menengok artikel-artikel lainnya tentang Kampus Bandung dalam tautan ini