Wisuda Unpar di Tengah Ancaman Bom Panci, Polisi Sudah Melakukan Penyisiran
Hasil penyisiran polisi tidak ditemukan bom panci di lokasi. Unpar mengimbau sivitas akademika tetat tenang dan tidak panik.
Penulis Muhammad Akmal Firmansyah15 November 2024
BandungBergerak.id – Kampus Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) mendapat teror ancaman bom melalui surat kaleng. Si peneror menyatakan akan meledakkan Auditorium Unpad pada saat rangakaian pelaksaan wisuda mahasiswa yang digelar Jumat-Sabtu, 15-16 November 2024.
Penulis surat kaleng mengklaim sebagai Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang beralamat di Astana Anyar, Bandung. JAD sendiri bukan nama asing dalam jaringan teror di Indonesia. Namun, kaitan antara surat kaleng dan JAD ini masih dalam penyelidikan polisi.
The Habibie Center dalam buku Memberantas Terorisme di Indonesia: Praktik Kebijakan dan Tantangan (2019) memaparkan, Jamaah Ansharut Daulah masih memiliki afiliasi dengan Islamic State of Iraqi and Syriah (ISIS) [The Habibie Center sebagaimana diakses, Jumat, 15 November 2024].
Divisi Humas dan Protokoler Unpar Ira Veratika mengatakan, saat ini pihaknya telah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak untuk memastikan keamaan pelaksanaan kegiatan di lingkungan kampus baik akademik dan nonakademik, termasuk kegiatan wisuda yang dijadwalkan akan berlangsung 15-16 November 2024.
“Unpar masih dan akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait, khususnya aparat keamanan untuk memastikan bahwa lingkungan kampus tetap aman,” kata Ira melalui keterangan resmi yang diterima BandungBergerak, Jumat, 15 November 2024. Ira mengimbau civitas akademika Unpar tetap tenang menyikapi ancaman ini.
Di media sosial, peneror yang mengatasnamakan JAD mengaku telah menyembunyikan bom panci dan bahan peledak plastik di ruangan Auditorium lt.2 Pusat Pembelajaran Arntz-Geise. Disebutkan, bom akan meledak apabila wisuda dilaksanakan tanggal 15-16 November 2024.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Jules Abraham Abast mengatakan, tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) telah melakukan penyisiran di lokasi. Hasilnya, tim tidak menemukan bahan peledak sebagaimana yang disebutkan di dalam surat kaleng. Polisi juga terus melakukan pengamanan di area Unpar dan menyelidiki kasus ini.
“Sampai saat ini masih dilakukan penyelidikan dan pengamanan,” kata Jules dikonfirmasi melalui pesan singkat, Jumat, 15 November 2024.
Baca Juga: Tarian Larasati dalam Arus Revolusi di IFI Bandung, Sebuah Adaptasi dari Novel Pramoedya Ananta Toer
PILWALKOT BANDUNG 2024: Tahu Apa Calon Wali Kota Bandung Soal Film?
Warga di Permukiman Padat Kota Bandung Membutuhkan Pembangunan Sistem Sanitasi yang Sehat
Melihat Serangkaian Aksi Teror Bom di Kota Bandung
Surat kaleng tersebut mengingatkan pada serangkaian aksi teror bom panci yang pernah terjadi di Kota Bandung beberapa tahun lalu. Rabu pagi, 7 Desember 2022, masyarakat Kota Bandung digemparkan dengan peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar. Tujuh orang luka-luka dan dua orang termasuk pelaku meninggal dalam kejadian tersebut.
Jauh sebelumnya, Senin pagi, 27 Februari 2017 ledakan keras menggunakan bom panci terjadi di Taman Pendawa, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo. Setelah meledakkan bom panci, pelaku lari bersembunyi di kantor Kelurahan Arjuna.
Terjadi baku tembak saat proses penangkapan pelaku. Aparat keamanan menyerbu kantor kelurahan dengan memecahkan kaca jendela. Beruntung tidak ada korban jiwa dari warga sipil. Pelaku tertembak polisi dan meninggal saat perjalanan ke Rumah Sakit Kartika Asih.
Berdasarkan keterangan polisi, pelaku atas nama Yayat pernah ditahan karena mengikuti pelatihan bersenjata di Aceh. Dia berasal dari jaringan Jamaah Anshar Tauhid (JAT). Yayat merupakan ideolog atau pengkader dalam gerakan tersebut.
Yayat mendapatkan pendanaan dari Agus Sujatno yang bekerja sebagai teknisi listrik. Di tangan Agus Sujatno, polisi menyita sejumlah barang bukti antara lain, panci, paku, dan lain-lain. Agus ditahan di Lapas Nusakambangan pada 2017 dan lalu bebas bersyarat pada 2021.
Di tahun 2017, teror bom panci kembali terjadi. Bom panci meledak secara tidak sengaja di Kampung Kubang Bereum RT 07/011, Sekejati, Buahbatu, Kota Bandung. Pelakunya, Agus Wiguna (21 tahun) yang diketahui sehari-hari berjualan bakso goreng keliling.
**Kawan-kawan bisa membaca artikel-artikel lain dari Muhammad Akmal Firmansyah, atau tulisan-tulisan menarik lain tentang Bandung