• Berita
  • Warga Bandung Mengeluhkan Galian Kabel tidak Beres-beres, Bikin Jalanan Macet dan Kecelakaan

Warga Bandung Mengeluhkan Galian Kabel tidak Beres-beres, Bikin Jalanan Macet dan Kecelakaan

Galian-galian kabel di Kota Bandung tak kunjung selesai. Minim penerangan dan rambu peringatan sampai memakan korban.

Proses pekerja memasukan pipa-pipa plastik ke dalam tanah di galian proyek ducting kabel serat optik Bandung bebas kabel udara di sejumlah ruas jalan protokol di Bandung, 10 Desember 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Penulis Muhammad Akmal Firmansyah16 Desember 2024


BandungBergerak.id – Bandung kota macet. Banyaknya galian kabel semakin memperparah kemacetan ini. Bahkan galian di Tamansari telah memakan korban luka. Seorang pengendara sepeda motor terjatuh setelah menabrak beton penutup lubang galian kabel, Kamis malam, 12 Desember 2024.

Penyebab kecelakaan terkait erat dengan lokasi galian yang kurang mendapatkan tanda peringatan, di tambah lampu penerangan jalan umum juga minim. Gelap dan berbahaya terutama di malam hari.

Pantauan BandungBergerak, Jumat pukul 22.30, 13 Desember 2024, BandungBergerak melihat beberapa petugas sedang menambal dengan material semen dan tanah di galian sekitar Tamansari wilayah Universitas Islam Bandung (Unisba). Setelah itu petugas menandai galian cukup dengan tali dan karung.

Nabil (23 tahun), mahasiswa Unisba, menyayangkan sosialisasi proyek galian ini tidak merata. Belum lagi, papan nama dan spanduk peringatan kurang besar.

“Kalau melihat mah, agak kasian, entah itu terburu-buru atau gimana. Kasian terus ini tuh kayak gak jelas proyeknya, gak ada penyuluhan ke masyarakat, harusnya ngasih tau ke pengguna jalan,” ungkap Nabil, kepada BandungBergerak.

Ia juga mengeluhkan berkali-kali tersandung pada bekas galian. Meski tidak berujung kecelakaan, namun galian tersebut mengganggu. Selain mengakibatkan kemacetan, proyek ini membuat sepatu para mahasiswa kotor dan tidak nyaman saat berada di ruang kuliah. Apalagi ketika hujan, lumpur galian ke mana-mana.

Proses pekerja memasukan pipa-pipa plastik ke dalam tanah di galian proyek ducting kabel serat optik Bandung bebas kabel udara di sejumlah ruas jalan protokol di Bandung, 10 Desember 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Proses pekerja memasukan pipa-pipa plastik ke dalam tanah di galian proyek ducting kabel serat optik Bandung bebas kabel udara di sejumlah ruas jalan protokol di Bandung, 10 Desember 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Galian-galian tersebut bertebaran di setiap penjuru jalan dengan bekas-bekas galian yang tidak rapih. Misalnya di sepanjang jalan Braga ke arah Jalan Viaduct, bekas galian tidak begitu dirapihkan. Selain memacetkan, galian tersebut tampak riskan kecelakaan karena karung dan kabel masih semerawut di kiri kanan jalan.

Eman, (60 tahun) tukang parkir di kawasan Braga mengatakan, bekas galian telah menghalangi jalan dan mengakibatkan pengemudi kesulitan belok ke kawasan pedestriaan yang ramai.

Eman menyebut kecelakaan di kawasan galian tersebut memang belum terjadi. Namun ia khawatir karena lahan yang menyempit dikarenakan bekas galian tidak langsung diselesaikan.

“Padahal mah barangkal (bekasnya) angkat heula, jadi enggak bikin macet,” kata Eman, kepada BandungBergerak.

Ia berharap mandor galian lebih jeli lagi mengontrol para pekerja. Sehingga bekas galian segera dibereskan dan dibersihkan. “Kalau udah beres mah tinggal angkat bekasnya. Itu aja tapi ini belum,” tambah Eman.

Sama halnya dengan Eman, Alfie (23 tahun) pengemudi ojek online mengeluhkan galian kabel tersebut. Ia memang belum pernah mengalami kecelakaan akibat galian, tetapi akses jalan yang menyempit telah menambah parah kemacetan Kota Bandung.

Proses pekerja memasukan pipa-pipa plastik ke dalam tanah di galian proyek ducting kabel serat optik Bandung bebas kabel udara di sejumlah ruas jalan protokol di Bandung, 10 Desember 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Proses pekerja memasukan pipa-pipa plastik ke dalam tanah di galian proyek ducting kabel serat optik Bandung bebas kabel udara di sejumlah ruas jalan protokol di Bandung, 10 Desember 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

“Kalau kejadian seperti jatuh atau nabrak belum pernah, cuma yang aneh kenapa (proyek) gak beres-beres,” singkat Alfie.

Galian-galian di Kota Bandung merupakan proyek bebas kabel udara Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung yang menggandeng PT Bandung Infra Investema. Tujuan proyek ini untuk menurunkan kabel-kabel di udara ke bawah tanah.

Pemerintah menggelontorkan anggaran 300 miliar rupiah untuk proyek Bandung bebas kabel udara di tahun 2027 dengan target semua kabel telekomunikasi atau serat optik di 148 ruas jalan di kota sudah pindah ke bawah tanah. 

Proyek galian kabel (ducting) ini tersebar di 143 jalan protokol dengan total panjang 204 kilometer. Pergerjaan tahap pertama pada 29 ruas jalan ditargetkan rampung pada Desember 2024. Namun, sampai saat ini proyek tersebut hanya baru berjalan sepanjang 16, 3 kilometer dan 8,2 kilometer masih tahap persiapan.

Baca Juga: Gali Lubang Tutup Lubang Penurunan Kabel Udara Kota Bandung
Jalan Dago Bersolek (lagi)
Parade Jalan Rusak Kota Bandung

Proses pekerja memasukan pipa-pipa plastik ke dalam tanah di galian proyek ducting kabel serat optik Bandung bebas kabel udara di sejumlah ruas jalan protokol di Bandung, 10 Desember 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Proses pekerja memasukan pipa-pipa plastik ke dalam tanah di galian proyek ducting kabel serat optik Bandung bebas kabel udara di sejumlah ruas jalan protokol di Bandung, 10 Desember 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Dihentikan Sementara

Saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sudah memerintahkan pengembang untuk menghentikan sementara proyek galian sampai akhir tahun 2024. Penjabat Wali Kota Bandung A Koswara mengatakan, pemberhentian sementara dilakukan agar bisa mengurangi dampak kemacetan dan meningkatkan keamanan masyarakat selama liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Koswara meminta, PT BII untuk menambah tenaga kerja supaya cepat selesai dan tidak melakukan galian baru. Akan tetapi, difokuskan pada penyelesaian penutupan lubang yang ada harus rapi dan bersih.

“Kami sudah memberikan saran kepada PT BII untuk memperbaiki metode kerja. Galian yang terbuka terlalu lama harus diminimalkan. Jika beton membutuhkan pengerasan, gunakan bahan aditif agar prosesnya lebih cepat,” kata Koswara sebagaimana dikutip dari keterangan resmi.

Koswara mengakui rambu-rambu yang ada terkait proyek tersebut belum signifikan, harus ada pemberitahuan yang jelas bagi pengguna jalan, termasuk pengalihan arus lalu lintas. Ia berharap, proyek pemindahan kabel ini bisa dapat berjalan lebih baik tanpa mengorbankan keselamatan masyarakat dan ketertiban lalu lintas.

*Kawan-kawan yang baik silakan membaca tulisan lain Muhammad Akmal Firmansyah atau artikel-artikel Bandung

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//