Perlawanan terhadap Israel Dalam Aksi Diam di Ibu Kota Asia Afrika
Seniman, mahasiswa, aktivis melakukan aksi simbolik menolak penjajahan Israel atas Palestina dan Lebanon di depan perusahaan asal Amerika Serikat di Bandung.
Penulis Prima Mulia7 Januari 2025
BandungBergerak.id - Satu orang berpakaian seperti petugas medis, satu orang berdandan seperti pejuang intifada, sementara tiga orang perempuan berhijab ikut menyertai sambil membawa poster dan bendera Palestina. Mereka berjalan kaki dalam diam dari tugu jam Simpang Lima sampai ke tugu Dasasila di Jalan Asia Afrika, Bandung, 1 Januari 2025.
Sekitar 20 menit mematung di tugu Dasasila Bandung, seniman, mahasiswa, aktivis, dan simpatisan yang tergabung dalam Solidaritas Seni untuk Palestina ini lanjut aksi di seberang tugu, persis di depan Starbucks dan Circle K. di sana beberapa orang simpatisan telah menunggu dan ikut dalam aksi free Palestine dan aksi menuntut free Hussam Abu Safiya. Mereka lalu menyusun poster-poster di atas bangku trotoar dan memasang bendera Palestina dan Lebanon.
Hussam Abu Safiya jadi pemantik baru dalam konflik Hamas-Israel yang berubah jadi praktik genosida dan aneksasi oleh militer Israel di Palestina dan Lebanon. Hussam Abu Safiya adalah Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan,di Gaza utara, yang telah diculik dan masih ditahan pihak Israel pascapenyerangan ke rumah sakit Kamal Adwan Jumat pekan lalu, 27 Desember 2024.
Seorang peserta aksi membentang plastik cellophane di antara tiang plang rambu lalu lintas dan tiang tombol penyeberang jalan. Beberapa pengunjung ikut memperhatikan dari balik kaca jendela kedai kopi ternama dari Amerika Serikat tersebut. Salah seorang peserta aksi lalu mengibarkan-ngibarkan bendera Palestina di depan jendela, sebuah simbol boikot pada segala hal yang terafiliasi dengan Israel.
Aksi bertema silent march global solidarity for Palestine save Kamal Adwan hospital ini menyerukan tuntutan, yaitu bebaskan Hussam Abu Safiya bersama rekan kerja dan beberapa pasien yang ditahan Israel dengan segera dan tanpa syarat serta mengungkap keberadaan mereka yang masih belum diketahui sampai saat ini.
Baca Juga: Mendukung Kemerdekaan Palestina dalam Perayaan Persib Juara
Palestina dalam Dekapan Bandung
Solidaritas Seni untuk Palestina di Bandung: Pembunuhan Ismail Haniyeh Menambah Panjang Daftar Kejahatan Israel
Israel mengakui telah menahan Hussam Abu Safiya yang dituduh anggota Hamas dan terlibat kegiatan terorisme. Kelompok-kelompok hak asasi manusia secara global telah menyuarakan kekhawatiran dan keselamatannya.
Penargetan rumah sakit dan infrastruktur sipil di Gaza oleh Israel menuai kecaman dunia dan PBB. WHO mengutuk penyerangan ke Kamal Adwan yang menjadikan rumah sakit sebagai medan pertempuran. Rumah sakit ini jadi satu-satunya fasilitas kesehatan yang masih berfungsi saat itu di Gaza Utara.
Pada 27 Desember 2024 militer Israel melakukan penggeledahan dan penahanan pada sejumlah staf medis, pasien, termasuk Hussam Abu Safiya. Melumpuhkan sistem kesehatan secara sistematis dan blokade Gaza Utara oleh Israel sangat membahayakan nyawa 75.000 warga Palestina di wilayah tersebut.
"Dalam diam kami akan terus bersuara," kata Wanggi Hoed, singkat.
Wanggi bersama rekan-rekan dan simpatisan dari Solidaritas Seni untuk Palestina adalah kelompok yang paling konsisten menyuarakan Palestina. Membuka hari pertama di tahun 2025 adalah aksi mereka yang ke-453 sejak digagas pada tahun 2023, dan angka ini akan terus bertambah sampai Palestina merdeka.
*Mari membaca tulisan-tulisan lain dari Prima Mulia, atau artikel-artikel lain tentang Palestina