• Berita
  • Senyum Kecut Buruh Tahu Cibuntu Setelah Penetapan Warisan Budaya tak Benda 2025

Senyum Kecut Buruh Tahu Cibuntu Setelah Penetapan Warisan Budaya tak Benda 2025

Buruh dan pengusaha tahu Cibuntu bergelut dengan naik turunnya harga kedelai. Mereka juga menghadapi upah murah.

Buruh harian Ihat (45 tahun, kanan) dan Yayat (54 tahun) membuat tahu bungkus putih atau takoa di pabrik tahu kawasan Cibuntu, Bandung, 15 Januari 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Penulis Prima Mulia16 Januari 2025


BandungBergerak.idTahu Cibuntu jadi salah satu dari 42 karya budaya yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda tahun 2025 oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat. Para pelaku usaha dan buruh pabrik tahu di sektor UMKM di Cibuntu menanggapinya dengan senyum kecut. Mereka tidak merasakan dampak dari predikat mentereng tersebut.

UMKM dan segenap buruh harian di Cibuntu tetap berdampingan dengan fluktuasi harga kacang kedelai impor yang selalu berubah, saat ini di kisaran 10.000-11.000 rupiah per kilogram. Para buruh berkutat dengan upah murah, para juragan pabrik tahu harus berupaya keras agar pabriknya tetap bertahan.

Bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, penetapan tahu Cibuntu, dan produk-produk budaya lainnya, sebagai Warisan Budaya Tak Benda tentu menjadi sebuah kebanggaan. BandungBergerak menengok para buruh tahu Cibuntu setelah produk kuliner kenyal dan lembut ini “naik kelas”.

Proses pembuatan tahu bungkus atau takoa di pabrik tahu kawasan Cibuntu, Bandung, 15 Januari 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Proses pembuatan tahu bungkus atau takoa di pabrik tahu kawasan Cibuntu, Bandung, 15 Januari 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Buruh harian Ihat (45 tahun) dan Yayat (54 tahun) membungkus bubur kedelai dengan lapisan-lapisan kain saat membuat tahu bungkus putih atau takoa di pabrik tahu kawasan Cibuntu, Bandung, 15 Januari 2024. Ihat dan Yayat adalah potret keseharian para pekerja perempuan di Cibuntu, kawasan yang terkenal sebagai sentra tahu dan tempe di Kota Bandung. Mereka bekerja sejak pukul 4 dini hari sampai pukul 12 siang.

Buruh atau pekerja pabrik tahu dibayar harian mulai dari 50.000 rupiah per hari seperti Ihat dan Yayat, sedangkan para pembuat adonan bubur kedelai atau pasta kedelai seperti Agus (40 tahun) dan Ajod (40 tahun) bisa mendapat upah 100.000 sampai 140.000 rupiah per hari per orang, tergantung berapa banyak bubur kedelai yang mereka buat yang biasanya diukur dengan sitilah jirangan.

"Satu jirangan dapat 10.000 (rupiah)," kata Agus.

Sedangkan Ihat dan buruh perempuan lainnya bertugas mereka mencetak tahu takoa atau tahu bungkus. Ihat sendiri adalah orang tua tunggal yang harus membesarkan dua anaknya yang masih bersekolah.

Buruh harian tahu Cibuntu membuat pasta kedelai, Bandung, 15 Januari 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Buruh harian tahu Cibuntu membuat pasta kedelai, Bandung, 15 Januari 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Gejolak Harga Kedelai dan Mogok

Industri tahu rumahan seperti tahu Cibuntu amat tergantung pada kedelai. Sayang, bahan utama tahu ini mayoritas hasil impor. Kondisi ini membuat harga kedelai sangat rentan. BandungBergerak mencatat hampir setiap tahun harga kedelai bergejolak naik yang berimbas pada industri tahu.

Mei 2021, harga kedelai melejit dari 8.000 – 9.000 rupiah per kilogram menjadi 10.600 - 11.000 rupiah per kilogram. Tak terkendalinya harga kedelai pukulan telak bagi perajin tahu dan tempe.

Paguyuban Tahu Tempe Jawa Barat mencatat, gejolak harga kedelai yang bikin perajin tahu ketar-ketir juga terjadi tahun sebelumnya, 2020. Waktu itu para perajin di sentra tahu Cibuntu melakukan mogok produksi.

Agus (40 tahun), menata tahu takoa yang baru direndam air garam di Cibuntu, Bandung, 15 Januari 2025. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Agus (40 tahun), menata tahu takoa yang baru direndam air garam di Cibuntu, Bandung, 15 Januari 2025. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Menurut data Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), kebutuhan kacang kedelai Kota Bandung 1.800 ton. Jumlah ini dari satu importir saja, yakni Depot Kacang Indonesia yang beromzet 2.000 ton.

Tanggal 14 Februari 2022, harga kedelai kembali bergejolak. Untuk mengurangi kerugian yang semakin parah, para perajin tempe tahu se-Jawa Barat memutuskan mogok massal selama tiga hari mulai 21 hingga 23 Februari 2022.

Para perajin tempe tahu meminta importir agar tidak membikin resah perajin. Kalaupun terjadi kenaikan pada kedelai, importir harus melakukan dengan cara sebaik-baiknya dan tidak meresahkan perajin tempe tahu.

Waktu itu, harga kedelai dari pemasok ke pasar 10.750 rupiah per kilogram. Sedangkan harga kedelai dari pasar ke konsumen termasuk ke perjin-perajin tahu antara 11.000 sampai 12.000 rupiah.

Data Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Kopti) Jawa Barat menunjukkan, di Jawa Barat ada sekitar 7.000 perajin tahu tempe. Bahkan jika ditambah dengan perajin yang tidak masuk Kopti jumlahnya bisa mencapai 20.000 perajin. Sedangkan kebutuhan kedelai untuk Jawa Barat dalam sebulan mencapai 7.000 ton, namun baru terpenuhi 3.000 ton saja.

Buruh harian Ihat (45 tahun, kanan) dan Yayat (54 tahun) membuat tahu bungkus putih atau takoa di pabrik tahu kawasan Cibuntu, Bandung, 15 Januari 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Buruh harian Ihat (45 tahun, kanan) dan Yayat (54 tahun) membuat tahu bungkus putih atau takoa di pabrik tahu kawasan Cibuntu, Bandung, 15 Januari 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Sementara jumlah kebutuhan kedelai untuk Kopti saja 3.000 ton sebulan. Jika ditambah dengan perajin di luar Kopti maka kebutuhannya mencapai 15.000-an ton.

Namun, masalah berulang yang menimpa para perajin tahu tempe tak menjadi cermin bagi pemerintah untuk mengantisipasi dan mencari solusinya. Pengamat ekonomi Acuviarta Kartabi menuturkan, gejolak harga kedelai disebabkan karena berkurangnya pasokan ke pasar dalam negeri dan volume produksi di negara produsen menurun.

“Pemerintah masih melakukan impor kedelai sekitar 80 persen. Dulu pemerintah sempat berjanji untuk meningkatkan produksi dalam negeri ketika ada gangguan di pemasok, seperti Brasil atau Amerika Serikat,” jelas Acuviarta.

Ia menyayangkan lambatnya upaya Kemendag dan tidak maksimalnya kebijakan. Untuk itu harus ada koordinasi antara Kementan dengan Kemendag.

Baca Juga: Pusparagam 2024: dari Bencana Gempa Sumedang ke Bencana Banjir Bandung
Bara Warga di Kampung Pulo Kuntul
Nostalgia Balap Kereta Peti Sabun di Sabuga ITB

Buruh harian perempuan membuat tahu bungkus putih atau takoa di pabrik tahu kawasan Cibuntu, Bandung, 15 Januari 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Buruh harian perempuan membuat tahu bungkus putih atau takoa di pabrik tahu kawasan Cibuntu, Bandung, 15 Januari 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

42 Karya Budaya sebagai Warisan Budaya Tak Benda 2025

Pemda Provinsi Jawa Barat telah menetapkan 42 karya budaya, termasuk tahu Cibuntu, sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Tahun 2025. Penetapan ini diumumkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar bersama Tim WBTB Jawa Barat, Kamis, 9 Januari 2025.

Sebelum ditetapkan, dilakukan serangkaian tahapan mulai dari pengusulan karya budaya oleh dinas-dinas yang membidangi kebudayaan di 27 kabupaten/kota se-Jabar, pengkajian usulan karya budaya oleh tim ahli hingga sidang penetapan WBTB Jawa Barat tahun 2025, pada 18-20 Desember 2024.

Dari 67 karya budaya yang terverifikasi dihasilkan 42 karya budaya yang ditetapkan sebagai WBTB Jawa Barat 2025. Benny Bachtiar mengatakan, akar budaya daerah tidak boleh hilang karena merupakan jati diri bangsa. Ia juga berharap kabupaten/kota dapat terus menggali potensi budaya dan kearifan lokal yang ada di wilayahnya masing-masing.

Ajod (40 tahun) membuat pasta kedelai di pabrik tahu kawasan Cibuntu, Bandung, 15 Januari 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Ajod (40 tahun) membuat pasta kedelai di pabrik tahu kawasan Cibuntu, Bandung, 15 Januari 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

“Tim kami juga di provinsi akan berupaya keras untuk bisa ditetapkan menjadi WBTB Nasional. Mudah-mudahan tidak hanya angklung saja yang menjadi warisan UNESCO, yang lainnya juga kita dorong untuk menjadi warisan UNESCO dan ini merupakan kebanggaan bagi Jawa Barat,” kata Benny.

Berikut daftar WBTB Jawa Barat 2025, hasil sidang penetapan WBTB Jabar, pada 18-20 Desember 2024: (1) Ngabungbang Cimande (Kabupaten Bogor), (2) Seni Cibatokan (Kabupaten Bogor), (3) Ujungan Bekasi (Kabupaten Bekasi), (4) Tepak Gendang Opok Kijing (Kabupaten Karawang), (5) Tari Gondang (Kabupaten Karawang), (6) Tata Rias Penganten Kembang Ageung (Kabupaten Karawang), (7) Keramik Paléréd (Kabupaten Purwakarta), (8) Mulasara Nu Ngalahirkeun (Kasepuhan Banten Kidul Kabupaten Sukabumi), (9) Gula Kawung (Kasepuhan Banten Kidul Kabupaten Sukabumi), (10) Tradisi Ngadegkeun Bumi (Kasepuhan Banten Kidul Kabupaten Sukabumi).

Berikutnya, (11) Tradisi Mapag Lisung Anyar (Kasepuhan Ciptagelar Kabupaten Sukabumi), (12) Sangu Kabuli (Kasepuhan Banten Kidul Kabupaten Sukabumi), (13) Endog Léwo (Kabupaten Garut), (14) Kerajinan Kulit Sukarégang (Kabupaten Garut), (15) Dogig (Kabupaten Kuningan), (16) Pesta Dadung (Kabupaten Kuningan), (17) Peuyeum Koroto (Kabupaten Ciamis), (18) Kopi Godog (Kabupaten Ciamis), (19) Dodol Eluk (Kabupaten Tasikmalaya), (20) Golok Galonggong Manonjaya (Kabupaten Tasikmalaya), (21) Anyaman Pandan Sukaruas (Kabupaten Tasikmalaya), (22) Babakti Lemah Cai Cikundul (Kota Sukabumi), (23) Ngarak Kebo Bulé Kranggan (Kota Bekasi), (24). Poyok Ungkal (Kabupaten Sumedang), (25) Hajat Waluya (Kabupaten Pangandaran), (26) Sasapian (Kabupaten Bandung Barat), (27) Adus Sumur Pitu (Kabupaten Cirebon), (28) Memayu Buyut Trusmi (Kabupaten Cirebon), (29) Muludan Tuk (Kabupaten Cirebon), (30) Pengantin Tebu Cirebon (Kabupaten Cirebon), (31) Syawalan Gunungjati (Kabupaten Cirebon).

Ada pula, (32) Topeng Klana Udeng Dermayu (Kabupaten Indramayu), (33) Arsitektur Rumah Junti (Kabupaten Indramayu), (34) Cimplo (Kabupaten Indramayu), (35) Batagor (Kota Bandung), (36) Mie Kocok Bandung Kota Bandung), (37) Tahu Cibuntu (Kota Bandung), (38) Bir Kotjok (Kota Bogor), (39) Manisan Buah Cianjur (Kabupaten Cianjur), (40) Opak Linggar Rancaékék (Kabupaten Bandung), (41) Rujak Cihérang (Kabupaten Bandung), (42) Mapag Ménak (Kabupaten Bandung).  

*Mari membaca tulisan-tulisan lain dari Prima Mulia, atau artikel-artikel lain tentang Kota Bandung

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//