• Kampus
  • Nava Sajiva 2025, Semangat Berkolaborasi dan Berinovasi dari Program Sarjana Desain Interior Universitas Kristen Maranatha

Nava Sajiva 2025, Semangat Berkolaborasi dan Berinovasi dari Program Sarjana Desain Interior Universitas Kristen Maranatha

Nava Sajiva 2025 Universitas Kristen Maranatha dibuka dengan pre-event yang menggabungkan 8 kegiatan sekaligus. Menggandeng pelaku industri, alumni, profesional.

Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha di acara pameran Consilio, The Revitalization of Samarinda Chinatown, Bandung, 21 Januari 2025. (Foto: Salma Nur Fauziyah/BandungBergerak)

Penulis Salma Nur Fauziyah22 Januari 2025


BandungBergerak.idBekerja di dunia industri kreatif bukan saja soal kemampuan dan kreativitas. Ataupun soal inovasi apa yang akan dilakukan. Ada kerja sama dan kolaborasi yang menjadi hal terpenting. Dari situ muncul tantangan bagaimana menjaga komunikasi antarrekan satu tim dan memastikan pekerjaan berjalan sesuai dengan yang telah dikonsepkan.

Hal itulah yang dirasakan oleh Laurine Charisa dan Abigail Oktavia, dua mahasiswi Universitas Kristen Maranatha yang mengikuti pameran Consilio. Pameran ini hasil kolaborasi antara Prodi Desain Interior dan Desain Komunikasi Visual. Tahun ini pameran mengangkat tema “The Revitalization of Samarinda Chinatown” atau revitalisasi kawasan pecinan Samarinda.

Ada enam booth yang menampilkan enam konsep wajah baru pecinan Samarinda. Semua digagas oleh mahasiswa.

“Kalau dari desain komunikasi visual itu, kami membuat konsep untuk rebrandingnya seperti apa. Membuat logo, membuat business suite. Jadi untuk desain amplop, untuk kop surat. Lalu kami juga desain untuk media promosinya, jadi untuk poster-poster Instagram. Lalu untuk maskot, itu juga dari desain komunikasi visualnya,” ujar Laurine, menjelaskan tugasnya di dalam kelompok sebagai anak Prodi DKV.

Abigail sendiri sebagai mahasiswi Desain Interior di kelompoknya, bertugas untuk menata ulang sisi interior. Mulai dari interior kawasan pecinan hingga interior ruangan di dalam bangunannya.

Dapat menyelesaikan proyek kerja sama ini membawa sebuah perasaan bangga bagi Abigail Oktavia dan Laurine Charisa. Mereka senang karena konsep yang dirumuskan bersama itu bisa terealisasikan. Terlebih ini adalah proyek besar karena bekerja sama dengan Wali Kota Samarinda. 

Tentu bukan perkara yang mudah dapat menyatukan banyak kepala di dalam suatu kelompok. Inilah yang dihadapi oleh Abigail dan Laurine.

Laurine bercerita, ia mesti berusaha untuk mengakrabkan diri dengan rekan-rekannya dari desain interior. Ada juga istilah-istilah dan proses pengerjaan dari desain interior yang kurang dipahami olehnya.

“Dan di saat-saat di mana kami ingin bantu mereka mungkin susah juga. Karena mereka menggunakan aplikasinya itu beda,” cerita Laurine.

Kemampuan manajemen waktu mereka pun diuji. Inilah yang diakui oleh Abigail.

Ia merasa kesulitan yang dialaminya adalah saling menunggu kerjaan yang datang.

“Jadi enggak nungguin dengan gak ngapa-ngapain. Jadi time managementnya harus baik,” ujar mahasiswi Desain Interior angkatan 2021 itu.

Setiap rangkaian mengerjakan tugas bersama ini, Abigail dan Laurine menyadari bahwa inilah potret apa yang akan mereka lakukan saat terjun dalam dunia industri.

Sikap profesionalitas dibutuhkan. Maka mereka sepakat bahwa komunikasi yang bagus perlu dilakukan agar proyek ini dapat berjalan lancar dan sesuai dengan keinginan klien mereka nanti.

“Kita juga harus menjadi pendengar yang baik. Ya itu sih harus menurunkan ego kita gitu, supaya kita bisa ngerti gitu apa maunya klien kita,” ujar Abigail.

Enam konsep wajah pecinan Samarinda baru mereka akan dipamerkan selama tiga hari berturut-turut, dari tanggal 21-23 Januari 2025, di Exhibition Hall Gedung B, lt. 1, Universitas Kristen Maranatha. Pameran tergabung dengan pameran lainnya di bawah naungan pre-event Nava Sajiva.

Zwasty Paskahlia dalam workshop Back to Nature with Terrarium, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 21 Januari 2025. (Foto: Salma Nur Fauziyah/BandungBergerak).
Zwasty Paskahlia dalam workshop Back to Nature with Terrarium, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 21 Januari 2025. (Foto: Salma Nur Fauziyah/BandungBergerak).

Nava Sajiva, Semangat Melakukan Kerja Kolaborasi

Nava Sajiva, sebuah proyek kolaborasi yang diselenggarakan oleh Program Studi Desain Interior, Universitas Kristen Maranatha. Namanya berasal dari bahasa sanskerta, yaitu Nava (नव) yang berarti baru, dan Sajiva/Sajeeva (सजीव) yang memiliki makna bersemangat.

Tahun 2025 ini adalah tahun pertama Nava Sajiva digelar. Akan ada dua event yang dilaksanakan. Dan pada pre-event ini dibuat lebih besar dengan menggabungkan 8 kegiatan sekaligus dan menggandeng para pelaku industri, alumni, profesional, dan asosiasi.

“Kita harapkan pihak industri juga bisa melihat potensi apa sih yang kita punya. Salah satunya yang menjadi keunggulan kita seperti yang tadi disampaikan itu adalah mata kuliah kolaborasi tadi,” ujar Yudita Royandi sebagai wakil ketua panitia, menjelaskan mengapa mereka menggandeng para pelaku industri.

Selain itu, penggabungan kegiatan pameran tahunan itu dilakukan karena sejalan dengan semangat dari Nava Sajiva sendiri. Keunggulan yang ingin ditonjolkan dari program studi ini adalah program kolaborasi.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Program Sarjana Desain Interior, Elliati Djakaria. Ia mengatakan, sekarang bukanlah lagi era bekerja sendiri. Tetapi bekerja sama dalam kolaborasi. Nilai itulah yang ingin diajarkan pada mahasiswanya agar siap berkerja sama di dunia kerja lewat porgram mata kuliah kolaborasi ini.

“Karena kalau sudah lulus kan artinya mereka harus bekerja. Bekerja kan gak mungkin sendirian ya, ketemu orang dan sebagainya. Nah ini latihan banget buat mereka sampai mereka bisa kerja sama dengan orang,” terang Elliati.

Di balik pencapaian mahasiswanya, Elliati juga mengapresiasi para dosen, hal yang menurut Elliati merupakan salah satu keunggulan dari Program Studinya. Tanpa adanya bantuan dari para dosen, kerja sama ini akan sulit diwujudkan. Selain itu, Elliati juga bangga dengan para mitra industri. Karena semua embed mata kuliah itu didukung oleh para mitra industri.

“Dan acara Nava Sajiva ini adalah salah satu event yang memang kami ingin menampilkan bahwa ini loh, kami ini tuh bisa begini karena memang support dari banyak orang. Jadi berbagai pihak dan ini kami bersyukur bahwa ini bisa kami lakukan,” kata Elliati.

Pre-event ini sedang berlangsung  21-23 Januari 2025, di Exhibition Hall Gedung B, lt. 1, Universitas Kristen Maranatha. Ada pameran mata kuliah tahunan yang diselenggarakan. Seperti Consilio, Portovo (pameran mata kuliah portofolio, gabungan dari anak-anak Desain Interior dan DKV), Runes (pameran internasional), Pameran MBKM, dan lain sebagainya.

Nava Sajiva juga mengadakan berbagai loka karya, seperti Public Space Material for Interior and Exterior Product knowledge & workshop by Roman Ceramic & Tiles, Back to Nature with Terrarium Workshop with Zwasty Paskahlia Ramma, S.P., M.Ars., IAILI, Modular Furniture

Product knowledge & workshop by TACO, Interior Trend 2025 & Styling Workshop with Ruqayyah Cetta, S.Ds., Flower Arrangement for Your Home Workshop with Della Octa, S.Ds., dan terakhir Design Talks 13: Legal Protection for Interior Designers  dengan HDII Jawa Barat.

Baca Juga: Universitas Kristen Maranatha Berjejaring dengan Kampus di Luar Pulau Jawa
FSRD Maranatha Mengibarkan Batik di Negeri K-Pop
Akulturasi Budaya Indonesia dan Tiongkok Memeriahkan Cap Go Meh di Maranatha

Pameran produk di Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 21 Januari 2025. (Foto: Salma Nur Fauziyah/BandungBergerak)
Pameran produk di Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 21 Januari 2025. (Foto: Salma Nur Fauziyah/BandungBergerak)

Main Event Nava Sajiva

Nava Sajiva tidak akan berakhir di minggu terakhir bulan Januari ini. Pre-event yang diadakan adalah sebagian dari rangkaian acara besar yang akan dilaksanakan tanggal 12-16 Februari 2025 di Paskal Hyper Square

“Itu berupa pameran exhibition. Jadi kita mengundang empat orang desainer. Dua desainer itu adalah alumni kami yang sudah profesional, sudah punya studio sendiri. Lalu kemudian satu orang desainer itu kami mengundang dari mitra asosiasi HDII Jabar. Lalu kemudian satu lagi kita undang desainer yang sebenarnya dia arsitek juga,” jelas Yudita.

Bentuk pamerannya akan berupa instalasi satu banding satu ruangan. Para pengunjung dapat merasakan pengalaman langsung ruangan yang telah didesain demikian rupa oleh para desainer tersebut. Tidak lupa dalam kegiatan ini para desainer akan turut dibantu oleh para mahasiswa (menjadi asisten) dalam merealisasikan konsep desain interior tersebut.

“Jadi mahasiswa ini benar-benar bisa belajar proses mendesain itu gimana sih melihat langsung pada saat mereka membantu sebuah desain, kemudian dijadikan nih jadi karya nyata seperti apa,” jelas Wakil Ketua Panitia itu.

Harapan Elliati dengan acara ini adalah bagaimana pengetahuan masyarakat tentang Universitas Kristen Maranatha bukan hanya terpatok dengan jurusan kedokterannya saja, tetapi ternyata ada jurusan terkait seni dan juga desain. Sebagai ketua program jurusan ini, Elliati juga berharap jika masyarakat juga tahu kalau mereka terbuka dengan berbagai macam kolaborasi dan anak-anak didik mereka dapat eksis di dalam masyarakat setelah lulus nanti.

“Dan ini salah satu kegiatan yang saya rasa juga akan berharap ya menginspirasi juga kota Bandung,” harap Elliati.

 

*Liputan ini terbit sebagai bagian dari kerja sama Tim Bergerak Project dengan Universitas Kristen Maranatha

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//